skip to main content

HUBUNGAN ANTARA LOCUS OF CONTROL DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN PABRIK GARMENT PT. SRI REJEKI ISMAN SUKOHARJO

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 18 Mar 2019; Published: 25 Mar 2019.

Citation Format:
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara locus of control dengan stres kerja pada karyawan pabrik garment PT. Sri Rejeki Isman. Stres kerja adalah kondisi ketegangan yang dialami seseorang akibat ketidakmampuan mengatasi tekanan dan tuntutan dalam pekerjaannya sehingga mempengaruhi kondisi emosi, kemampuan berpikir, serta kondisi fisiknya. Sampel penelitian ini adalah 107 karyawan pabrik garment PT. Sri Rejeki Isman yang diperoleh dengan menggunakan teknik incidental quota sampling. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Locus of Control (17 item; α= 0,843) dan Skala Stres Kerja (39 item; α= 0,923). Analisis regresi sederhana menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara internal locus of control dengan stres kerja (rxy= -0,294 dengan p = 0,002) yang berarti bahwa semakin tinggi internal locus of control maka semakin rendah stres kerja serta adanya hubungan positif yang signifikan antara external locus of control dengan stres kerja (rxy= 0,405 dengan p = 0,000) yang berarti bahwa semakin tinggi external locus of control maka semakin tinggi stres kerja. Locus of control memberikan sumbangan efektif sebesar 21,3% terhadap stres kerja.
Fulltext View|Download
Keywords: locus of cotrol; stress kerja

Article Metrics:

  1. Anoraga, P. (2014). Psikologi Kerja. Jakarta: Rineka Cipta
  2. Azwar, S. (2013). Penyusunan Skala. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  3. Boone, C., Brabander, B., Carree, M., Jong, G., Olffen, W. & Witteloostuijn, A. (2002). Locus of Control and Learning to Cooperate in a Prisoner’s Dilemma Game. Journal of Personality and Individual Differences. 32(2), 929-946
  4. Engler, B. (2009). Personality Theories. Eighth Edition. Boston: Houghton Mifflin Publishing Company
  5. Hamid, S. (2014). Manajemen Sumber Daya Manusia Lanjutan. Yogyakarta: CV Budi Utama
  6. Handoko, T. (2008). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta
  7. Hidayati, R., Purwanto, Y. & Yuwono, S. (2008). Kecerdasan Emosi, Stres Kerja dan Kinerja Karyawan. Jurnal Psikologi. 2(1), 91-96
  8. Lazarus, R. (1991). Emotion and Adaptation. New York: Oxford University Press
  9. Muchlas, M. (2012). Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
  10. Noordiansah, P. (2013). Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Stres Kerja Perawat (Studi pada Rumah Sakit Muhammadiyah Jombang). Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Universitas Brawijaya. 1(2), 13-25
  11. Pratiwi, J., Anward, H. & Febriana, S. (2013). Hubungan antara Persepsi terhadap Kebisingan dengan Stres Karyawan. Jurnal EcoPsy. 1(1), 34-37
  12. Robbins, S. (2004). Perilaku Organisasi Jilid II. Jakarta: Indeks Kelompok Gramedia
  13. Robbins, S. & Judge, T. (2015). Perilaku Organisasi, Edisi 16. Jakarta: Penerbit Salemba Empat
  14. Samosir, Z. & Syahfitri, I. (2008). Faktor Penyebab Stres Kerja Pustakawan pada Perpustakaan Universitas Sumatera Utara. Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi. 6(1), 23-40
  15. Wijono, S. (2006). Pengaruh Kepribadian Type A dan Peran terhadap Stres Kerja Manajer Madya. Jurnal Psikologi Universitas Airlangga. 8(3), 188-197
  16. Wijono, S. (2015). Psikologi Industri dan Organisasi: Dalam Suatu Bidang Gerak Psikologi Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.