skip to main content

KEBERFUNGSIAN KELUARGA DAN DEPRESI PADA SISWA KELAS VII SMP TEUKU UMAR SEMARANG

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 8 Mar 2019; Published: 25 Mar 2019.

Citation Format:
Abstract

Depresi adalah salah satu penyebab penyakit dan kecacatan pada remaja usia 10-19 tahun. Salah satu faktor ekternal yang menyebabkan depresi adalah keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Keberfungsian Keluarga dengan Depresi pada Siswa kelas VII SMP Teuku Umar Semarang. Populasi pada penelitian ini adalah 214 siswa kelas VII SMP Teuku Umar Semarang. Sampel penelitian ini berjumlah 153 siswa yang diperoleh dengan teknik cluester random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dua skala, yaitu Beck Depression Inventory-II dalam Bahasa Indonesia (17 aitem; α = 0,827) dan Skala Keberfungsian Keluarga (25 aitem; α = 0,901). Uji korelasi Spearman’s Rho menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara keberfungsian keluarga dengan depresi (r = -0,056 ; p = 0,492). Sejumlah 47 siswa (30,7%) berada daalam kategori depresi ringan hingga sedang. Pihak sekolah perlu segera melakukan upaya pencegahan dan penanganan depresi pada siswa-siswa. Hal tersebut dapat dilakukan dengan melibatkan orang tua dan keluarga siswa.

 

Fulltext View|Download
Keywords: keluarga; depresi

Article Metrics:

  1. Amelia, M. A. F. & Wardaningsih, S. (2016). Perbandingan tingkat depresi antara mahasiswa yang tinggal dengan orang tua dan tinggal sendiri pada program studi ilmu keperawatan. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
  2. Asmika, Harijanto & Handayani, N. (2008). Prevalensi depresi dan gambaran stressor psikolososial pada remaja sekolah menengah umum di Wilayah Kotamadya Malang. Jurnal Kedokteran Brawijaya, 24(1), 15-22
  3. Cruza, C., Duartea, J., Nelasa, P., Antunesb, A. dan Almeidac, M. (2014). Anxiety and depression in adolescents with hostile behaviour. Aten Primaria. 46(1), 107-111
  4. Darmayanti, N. (2008). Meta‐analisis : gender dan depresi pada remaja. Jurnal Psikologi, 35(2), 164 – 180
  5. Davison, G. C., Neale, J. M., dan Kring, A. M. (2010). Psikologi Abnormal. Jakarta: Raja Grafindo Persada
  6. Enliyani, I. & Martani, W. (2017). Hubungan kualitas persahabatan dan keberfungsian keluarga dengan social problem solving konstruktif pada remaja. Skripsi. Universitas Gadjah Mada
  7. Epstein, N.B., Ryan, C.E., Bishop, D. S., Miller, I. W., & Keitner, G. I. (2003). The Mcmaster model: Normal family processes third edition. New York: The Guilford Press
  8. Farhangdoost, Y. (2010). Determining risk factors and demographic patterns of suicide in Tehran. Polish Psychological Bulletin, 41(2), 52-57
  9. Guo, Y.L. dan Liu, Y.J. (2015). Family functioning and depression in primary caregivers of stroke patients in China. International Journal Of Nursing Sciences, 2 , 184-189
  10. Haq, R. K. (2015). Hubungan shalat berjamaah dengan tingkat depresi pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 03 Margaguna Jakarta Selatan. Skripsi. Universitas Isklam Negeri Syarif Hisayatullah
  11. Hurlock, E. B. (2012). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga
  12. Ibrahim, N., Amit, N. dan Suen,W.Y.M (2014). Psychological factors as predictors of suicidal ideation among adolescents in Malaysia. PLoS ONE, 9(10)
  13. Jozefiak, T., dan Wallander, J. L. (2016). Perceived family functioning , adolescent psychopathology and quality of life in the general population : a 6-month follow-up study. Quality of Life Research, 25(4), 959–967
  14. Juliyanti, N., dan Siswati. (2014). Hubungan antara Keberfungsian Keluarga dengan Pengungkapan Diri Remaja terhadap Orangtua pada Siswa SMA Krista Mirta Semarang. Jurnal Empati, 3 (4), 422-431
  15. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Riset Kesehatan Dasar 2013. Diunduh pada 15 Mei 2017 dari www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%202013.pdf
  16. Knoll, L. J., Leung, J. T., Foulkes, L. & Blakemore, S. J. (2017). Age-related differences in social influence on risk perception depend on the direction of influence. Journal of Adolescence, 60, 53-63
  17. Lestari, S. (2012). Psikologi Keluarga. Jakarta: Kencana Prenada Media
  18. Nasir, R., Zamania, Z.A., Khairudina, R. dan Latipun. (2010). Effects of family functioning, self-esteem, and cognitive distortion on depression among Malay and Indonesian juvenile delinquents. Procedia Social and Behavioral Sciences, 7, 613–620
  19. Nevid, J. S., Rathus, S. A., dan Greene, B. (2005). Psikologi Abnormal. Jakarta: Erlangga
  20. Nora, A.C. dan Widuri, E.L. (2011). Komunikasi ibu dan anak dengan depresi pada remaja. Humanitas, 8(1), 45-61
  21. Pfeiffer, P. N., Heisler, M., Piette, J. D., Rogers, M. A. M. & Valenstein, M. (2010). Efficacy of peer support interventions for depression: A metaanalysis. General Hospital Psychiatry, 33, 29–36
  22. Santrock, J. W. (2012). Life-Span Development. Jakarta: Erlangga
  23. Sutjiato, M., Kandou, G. D. & Tucunan, A. A. T. (2015). Hubungan faktor internal dan eksternal dengan tingkat stress pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado. Skripsi. Universitas Sam Ratulangi Manado
  24. Vannucci, A., Ohannessian, C. M., Flannery, K. M., Reyes, A. D. L. & Liu, S. (2018). Associations between friend conflict and affective states in the daily lives of adolescents. Journal of Adolescence, 65, 155–166

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.