skip to main content

HUBUNGAN ANTARA KELEKATAN ANAK-ORANG TUA DENGAN STRES AKADEMIK PADA SISWA SD N SRONDOL WETAN 02 SEMARANG DENGAN SISTEM PEMBELAJARAN FULL DAY SCHOOL

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 8 Mar 2019; Published: 25 Mar 2019.

Citation Format:
Abstract

Full day school membuat siswa lebih banyak menghabiskan waktunya di sekolah. Hal ini mengakibatkan siswa mengalami stres akademik karena banyaknya tuntutan akademik. Anak pada masa sekolah dasar rentan terhadap stres karena kemampuannya masih terbatas dalam menghadapi stres, sehingga kelekatan anak-orang tua berpengaruh penting bagi anak dalam menghadapi stres akademik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kelekatan anak-orang tua dan stres akademik. Populasi yang digunakan dalam penelitian yaitu siswa kelas IV dan V SD N Srondol Wetan 02 Semarang yang berjumlah 168 siswa dengan sampel penelitian sebanyak 115 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Alat ukur yang digunakan adalah skala kelekatan anak-orang tua (21 aitem, α=.876) dan skala stres akademik (23 aitem, α=.876). Analisis data menggunakan analisis regresi sederhana, dengan nilai rxy=  -.497 dan p=.000 (p<.05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara kelekatan anak-orang tua dengan stres akademik pada siswa SD N Srondol Wetan 02 Semarang dengan sistem pembelajaran full day school, artinya semakin tinggi kelekatan anak-orang tua, maka semakin rendah stres akademik siswa dan semakin rendah kelekatan anak-orang tua, maka semakin tinggi stres akademik siswa. Kelekatan anak-orang tua memberikan sumbangan efektif sebesar 24,7% terhadap stres akademik siswa.

Fulltext View|Download
Keywords: Kelekatan anak-orang tua; stres akademik; full day school

Article Metrics:

  1. Andarini, S., Susandari dan Rosiana, D. (2012). Hubungan antara self esteem dengan derajat stres pada siswa akselerasi SDN Banjarsari 1 Bandung. Prosiding SNaPP : Sosial, Ekonomi dan Humaniora. 3(1), 217-224
  2. Aryani, F. (2016). Stres belajar suatu pendekatan intervensi dan konseling. Diunduh dari http://eprints.unm.ac.id/2478/1/Buku%20-%20Stres%20 Belajar.pdf
  3. Azwar, S. (2015). Penyusunan skala psikologi edisi 2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  4. Baharuddin. (2010). Pendidikan dan psikologi perkembangan. Yogyakarta: Ar-Ruz Media
  5. Baron, R.A. & Byrne, D. (2005). Psikologi sosial/edisi kesepuluh/jilid 2. Jakarta: Erlangga
  6. Barseli, M & Ifdil, I. (2017). Konsep stres akademik siswa. Jurnal Konseling dan Pendidikan. 5(3), 143-148
  7. Berk, L. E. (2012). Development Lifespan Edisi Kelima. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  8. Desmita. (2016). Psikologi perkembangan peserta didik. Bandung: Remaja Rosdakarya
  9. DeVellis, R.F. (2003). Scale Development Theory and Applications Second Edition. Thousand Oaks, California: Sage Publication, Inc
  10. Dixit, M & Signt, N (2015). Academic stress of shool students in relation to their self esteem. Global Journal For Research Analysis. 4, 1-2
  11. Hurlock, E. B. (2007). Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Jakarta: Erlangga
  12. Ibung, D. (2008). Stres pada anak (6-12 tahun). Jakarta: Elek Media Komputindo
  13. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI. (2017). Karakter sebagai poros pendidikan. Diakses dari http://cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id/ pada 31 Oktober 2017
  14. Kemendikbud. (2017). Permendikbud no 23 tahun 2017 tentang hari sekolah. Jakarta
  15. Megawati, D. (2014). Profil stres akademik ditinjau dari keyakinan diri akademik siswa. Universitas Pendidikan Indonesia. Diunduh dari repository.upi.edu
  16. Mulyadi, S., Rahardjo, W., Basuki, A.M.H. (2016). The role of parent-child relationship, self-esteem, academic self-efficacy to academic stress. Procedia Social and Behavioral Science. 217, 603-608. Doi: 10.1016/j.sbspro.2016.02.063
  17. Nora, M. O. (2015). Pengaruh kelekatan dan harga diri terhadap kemampuan bersosialisasi anak. Jurnal Pendidikan Usia Dini. 9(2), 379-388
  18. Nurhayati, D. (2011). Motivasi dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika ditinjau dari kelekatan anak-orang tua. Prosiding. 60-69
  19. Nurhidayati, E. (2017). Persepsi guru mengenai kebijakan full day school (5 Hari Sekolah) di Sekolah Dasar. Bachelor Thesis. Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Diunduh dari http://repository.ump.ac.id/4371/ pada 6 Februari 2018
  20. Oktamiati, H & Putri, Y.S.E. (2013). Tingkat stres akademik anak usia sekolah terhadap sistem full day school di Sekolah Dasar Kab. Bogor. Diunduh dari http://lib.ui.ac.id/naskahringkas/2015-08/S46491-Hesi%20Oktamiati pada 7 Januari 2018
  21. Papalia, D.E., Olds, S.W., & Feldman, R.D. (2009). Human development. Jakarta: Salemba Humanika
  22. Pardede, Supena, Fahrurrozi (2018). Hubungan kelekatan orang tua dan regulasi diri dengan kemampuan sosial anak (Studi korelasi pada anak kelas 3 di SD Pangudi Luhur Jakarta). Jurnal Pendidikan Usia Dini. 12(1), 37-50. Doi: 10.21009/JPUD.121_04
  23. Refliandra, R & Muslimin, Z.I. (2011). Perbedaan tingkat stres antara siswa sekolah dasar yang bersistem full day dan half day. Jurnal Proyeksi, 6(1), 40-44
  24. Roshayanti, F., Widodo, S., Rasiman, Sutrisno & Wicaksono, A.G.C. (2015). Respon masyarakat terkait kebijakan pendidikan program sekolah lima hari (PS5H) di Provinsi Jawa Tengah (Versi elektronik). Seminar Nasional Hasil Penelitian(Snhp‐V). 95-105
  25. Santrock, J.W. (2012). Life-span development perkembangan masa hidup edisi ketigabelas jilid 1. Jakarta: Erlangga
  26. Sarafino, E.P & Smith (2012). Health psychology (7nd edition). Singapore: John Willes & Sons
  27. Tavakolizadeh, J., Tabari, J., Akbari, A. (2015). Academic self-efficacy : Predictive role of attachment style and meta-cognitive skil. Procedia-Social and Behavioral Science. 171, 113-120. Doi: 10.1016/j.sbspro.2015.01.096
  28. Utomo, T.P. (2016). Meningkatkan prestasi peserta didik melalui pendidikan full day school. Al-ASASIYYA: Journal Of Basic Education. 1(1), 61-77
  29. Wahyu, F. (2017). Semarang Berlakukan Sekolah Lima Hari, tapi.. Diakses dari http://m.liputan6.com/amp/3032592/semarang-berlakukan-sekolah-5-hari-tapi
  30. Wahyuni & Asra (2014). Kecenderungan anak menjadi pelaku dan korban bullying ditinjau dari kualitas kelekatan dengan ibu yang bekerja. Jurnal Marwah. 8(1), 1-20
  31. Widawati dan Budiani (2012). Perbedaan kemampuan komunikasi interpersonal anak ditinjau dari attachment terhadap orang tua. Jurnal Unesa. 1(2), 1-17

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.