Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{EMPATI21710, author = {Dwidya Anugari and Achmad Masykur}, title = {STUDI FENOMENOLOGIS DESKRIPTIF TENTANG PENGALAMAN MENJADI PENYANGGA EKONOMI KELUARGA DI USIA REMAJA}, journal = {Jurnal EMPATI}, volume = {7}, number = {2}, year = {2020}, keywords = {keluarga, remaja, bekerja}, abstract = { Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan memahami pengalaman menjadi penyangga ekonomi dalam keluarga di usia remaja. Masa remaja ( adolescence ) adalah periode transisi yang dimulai pada sekitar usia 10-22 tahun (Santrock, 2012). Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif fenomenologis dengan metode analisis eksplikasi data. Partisipan dalam penelitian ini dipilih dengan teknik purposive. Berjumlah tiga orang yang merupakan anak laki-laki pertama dalam keluarga dan berusia remaja saat ayahnya meninggal . Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dan sebelumnya partisipan diberi informed consent. Hasil penelitian menunjukkan adanya kemampuan resiliensi pada ketiga subjek. Resiliensi didefinisikan sebagai kemampuan untuk mengatasi dan beradaptasi pada kejadian berat atau masalah yang terjadi dalam hidup (Reivich & Shatte, dalam Dewanti dan Veronica, 2014). Kemampuan resiliensi pada ketiga subjek dapat dilihat dari adanya penerimaan diri yang positif tentang diri sendiri maupun keadaan yang membuat ketiganya menjadi penyangga ekonomi dalam keluarga. Dua dari tiga subjek mengaku bahwa penerimaan diri yang muncul dipengaruhi oleh religiusitas, selain itu ketiga subjek juga memiliki faktor protektif dan aspek pembentuk resiliensi yang dimanfaatkan dengan baik sehingga ketiga subjek tidak terpuruk dalam kesedihan pasca kematian ayah. Selain sebagai pencari nafkah, ketiga subjek dalam penelitian ini juga menjalankan peran ayah yang lain yaitu sebagai teladan, pelindung dan pemberi kasih sayang, serta pemberi nasihat bagi adik-adiknya. Ketiga subjek dalam penelitian ini mampu membangun kemampuan resiliensi, yang ditunjukkan tidak hanya dengan penerimaan diri terhadap keadaannya menjadi penyangga ekonomi keluarga, melainkan juga dengan bangkit kembali, mengembangkan kemandirian serta membuat perencanaan dan pengharapan untuk masa depan. }, issn = {2829-1859}, pages = {770--777} doi = {10.14710/empati.2018.21710}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/empati/article/view/21710} }
Refworks Citation Data :
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan memahami pengalaman menjadi penyangga ekonomi dalam keluarga di usia remaja. Masa remaja (adolescence) adalah periode transisi yang dimulai pada sekitar usia 10-22 tahun (Santrock, 2012). Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif fenomenologis dengan metode analisis eksplikasi data. Partisipan dalam penelitian ini dipilih dengan teknik purposive. Berjumlah tiga orang yang merupakan anak laki-laki pertama dalam keluarga dan berusia remaja saat ayahnya meninggal. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dan sebelumnya partisipan diberi informed consent. Hasil penelitian menunjukkan adanya kemampuan resiliensi pada ketiga subjek. Resiliensi didefinisikan sebagai kemampuan untuk mengatasi dan beradaptasi pada kejadian berat atau masalah yang terjadi dalam hidup (Reivich & Shatte, dalam Dewanti dan Veronica, 2014). Kemampuan resiliensi pada ketiga subjek dapat dilihat dari adanya penerimaan diri yang positif tentang diri sendiri maupun keadaan yang membuat ketiganya menjadi penyangga ekonomi dalam keluarga. Dua dari tiga subjek mengaku bahwa penerimaan diri yang muncul dipengaruhi oleh religiusitas, selain itu ketiga subjek juga memiliki faktor protektif dan aspek pembentuk resiliensi yang dimanfaatkan dengan baik sehingga ketiga subjek tidak terpuruk dalam kesedihan pasca kematian ayah. Selain sebagai pencari nafkah, ketiga subjek dalam penelitian ini juga menjalankan peran ayah yang lain yaitu sebagai teladan, pelindung dan pemberi kasih sayang, serta pemberi nasihat bagi adik-adiknya. Ketiga subjek dalam penelitian ini mampu membangun kemampuan resiliensi, yang ditunjukkan tidak hanya dengan penerimaan diri terhadap keadaannya menjadi penyangga ekonomi keluarga, melainkan juga dengan bangkit kembali, mengembangkan kemandirian serta membuat perencanaan dan pengharapan untuk masa depan.
Article Metrics:
Last update:
Jurnal Empati by https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/empati is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, the copyright of the article shall be assigned to Jurnal Empati and Faculty of Psychology, Universitas Diponegoro as the publisher of the journal. Copyright encompasses rights to reproduce and deliver the article in all forms and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
Jurnal Empati and the Faculty of Psychology, Universitas Diponegoro, and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions, or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in Jurnal Empati are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
The Copyright Transfer Form can be downloaded here: [Copyright Transfer Form Jurnal Empati]. The copyright form should be signed originally, scanned, and uploaded as a supplementary file when submitting the manuscript.
Jurnal EMPATI published by Faculty of Psychology, Diponegoro University