skip to main content

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANGTUA - REMAJA DENGAN PENYESUAIAN DIRI REMAJA

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 26 Mar 2018; Published: 26 Mar 2018.

Citation Format:
Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap komunikasi interpersonal orangtua-remaja dengan penyesuaian diri remaja. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 369 siswa kelas XI SMA Negeri 9 Semarang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 101siswa kelas XI. Teknik sampling yang digunakan adalah nonprobability sampling. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini berupa skala, yaitu skala persepsi terhadap komunikasi interpersonal orangtua-remaja (33 item , α = 0,915) dan skala penyesuaian diri remaja (26 item, α = 0,886). Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan positif yang signifikan antara persepsi terhadap komunikasi interpersonal orangtua-remaja dengan penyesuaian diri remaja dengan  = 0,433 dengan p = .000 (p < .05). Maka hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima. Persepsi terhadap komunikasi interpersonal orangtua-remaja memberikan sumangan efektif sebesar 18,8% terhadap penyesuaian diri remaja.

 

Fulltext View|Download
Keywords: persepsi terhadap komunikasi interpersonal orangtua-remaja, penyesuaian diri, remaja

Article Metrics:

  1. Ali, M., & Asrori, M. (2010). Psikologi remaja (perkembangan peserta didik). Jakarta: PT Bumi Aksara
  2. Al-Mighwar, M. (2006). Psikologi remaja petunjuk bagi guru dan orangtua. Bandung: Pustaka Setia
  3. Andayani, T. R. (2009). Efektifitas komunikasi interpersonal. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
  4. Artha, N. M. W. I., & Supriyadi. (2013). Hubungan antara Kecerdasan Emosi dan Self Efficacy dalam Pemecahan Masalah Penyesuaian Diri Remaja Awal. Jurnal Psikologi Udaya, 1(1), 190–202
  5. Fatimah, E. (2010). Psikologi perkembangan (perkembangan peserta didik). Bandung: CV Pustaka Setia
  6. Feldman, P. O. (2009). Human development : perkembangan manusia (10th ed.). Jakarta: Salemba Humanika
  7. Gerungan. (2004). Psikologi sosial. Bandung: PT Refika Aditama
  8. Gower, A. L., & Borowsky, I. W. (2013). Associations between frequency of bullying involvement and adjustment in adolescence. Academic Pediatrics, 13(3), 214–221. https://doi.org/10.1016/j.acap.2013.02.004
  9. Maulana, H., & Gumelar, G. (2013). Psikologi komunikasi dan persuasi. Jakarta: Akadema Permata
  10. Mutammimah. (2014). Hubungan Konsep Diri dan Kecerdasan Emosi dengan Kemampuan Penyesuaian Diri pada Remaja. Persona (Jurnal Psikologi Indonesia), 3(1), 42–51
  11. Purwanto, E. A., & Sulistyastuti, D. R. (2007). Metode penelitian kuantitatif untuk administrasi publik dan masalah-masalah sosial. Yogyakarta: Gava Media
  12. Sarwono, S. W. (2012). Pengantar psikologi umum. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. https://doi.org/10.4108/icst.simulator.to.ols.2013.251743.Geier
  13. Supratiknya, A. (2001). Mengenal perilaku abnormal. Yogyakarta: Kanisius

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.