skip to main content

PENGALAMAN TERDIAGNOSIS BIPOLAR: SEBUAH INTERPRETATIVE PHENOMENOLOGICAL ANALYSIS

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 5 Mar 2018; Published: 5 Mar 2018.

Citation Format:
Abstract

Seorang penderita bipolar menjalani hidupnya dengan perubahan mood dari depresi ke manik maupun sebaliknya. Fluktuasi mood yang dialami menjadi pengalaman tersendiri bagi penderita bipolar. Penelitian ini akan mengeksplorasi pengalaman tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengalaman penderita bipolar dalam menghadapi perubahan mood dan dalam menerima gangguan bipolar yang dimiliki.  Sampling purposif digunakan untuk merekrut tiga penderita bipolar dari komunitas Bipolar Care Indonesia. Wawancara dilaksanakan secara semi-terstruktur yang kemudian ditranskripsi dan kemudian dianalisis dengan menggunakan Interpretative Phenomenological Analysis. Terdapat tiga tema induk yang ditemukan: (1) keadaan psikologis pradiagnosis (2) pengalaman sebagai penderita bipolar (3) penerimaan diri sebagai penderita bipolar. Penelitian ini memberi kesempatan bagi partisipan untuk menyampaikan pengalaman hidupnya sebagai penderita bipolar. Temuan dalam penelitian ini bisa menjadi masukan pada bidang psikologi klinis untuk memahami penderita bipolar dalam menghadapi perubahan mood dan dalam menerima gangguan bipolar yang dimiliki.

Fulltext View|Download
Keywords: penderita bipolar; perubahan mood; penerimaan diri

Article Metrics:

  1. American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders. US: American Psyciatric Publishing
  2. Banfatin., & Febryanto, F. (2013). Identifikasi peningkatan keberfungsian sosial dan penurunan risiko bunuh diri bagi penderita gangguan kesehatan mental bipolar disorder di kota medan melalui terapi pendampingan sosial. Welfare StatE. 2(3)
  3. Davison, G. C., Neale, J. M., & King, A. M. (2010). Psikologi abnormal. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
  4. Halgin, R. P., & Whitbourne, S. K. (2010). Psikologi abnormal. Jakarta: Salemba Humanika
  5. Hurlock, E. B. (2005). Perkembangan anak edisi 6. Jakarta: Erlangga
  6. Maramis, W. F., & Maramis, A. A. (2009). Ilmu kedokteran jiwa. Surabaya: Airlangga University Press
  7. Panggabean, L. M., & Rona, D. (2015). Apakah aku bipolar?: 100 tanya jawab dengan psikiater. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
  8. Papalia, D. E., Old, S. W., & Feldman, R. D. (2008). Human development. Jakarta: Kencana
  9. Putra, A., & Surya, H. G. (2013). Gangguan afektif bipolar mania dengan psikotik: Sebuah laporan kasus. E-jurnal medika udayana. 3(4), 470-478
  10. Safira, F. (2015). Hubungan antara gangguan bipolar dengan risiko bunuh diri pada pasien rawat inap di rumah sakit jiwa daerah sungai bangkong pontianak tahun 2014. Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar. 2(1)
  11. Smith, J. A., Flowers, P., & Larkin, M. (2009). Interpretative phenomenological analysis theory, method and research. London: Sage Publication
  12. Yosianto, H. F., Satiningsih., & Karimah, A. (2012). Studi kualitatif cognitif behaviour therapy pada bipolar disorder. Jurnal Penelitian Psikologi. 1(2)

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.