skip to main content

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN KECEMASAN JAUH DARI SMARTPHONE (NOMOPHOBIA) PADA MAHASISWA JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 5 Apr 2017.

Citation Format:
Abstract

Saat ini di tengah kecanggihan teknologi smartphone yang sedang berkembang pesat dalam menunjang segala aspek kebutuhan manusia, tanpa sadar membuat pelajar khususnya mahasiswa merasa cemas bila jauh dari smartphone atau disebut juga Nomophobia. Nomophobia adalah suatu situasi terkait kecemasan yang dikarenakan ponsel, internet, atau perangkat komputer berada jauh dari jangkauan pemiliknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kontrol diri dengan kecemasan jauh dari smartphone (nomophobia) pada mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 457 mahasiswa dengan sampel penelitian 110 mahasiswa. Penentuan sampel penelitian menggunakan convenience sampling. Pengumpulan data menggunakan skala kontrol diri dan skala kecemasan jauh dari smartphone (nomophobia) yang masing-masing terdiri dari 28 aitem dan 36 aitem dengan nilai α = .859 dan α = .921. Analisa data menggunakan analisis regresi sederhana yang menunjukkan hasil rxy = -.398 pada p = .030 (p< .05), artinya terdapat hubungan negatif yang signifikan antara kedua variabel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Undip mengalami tingkat kecemasan jauh dari smartphone (nomophobia) rendah karena memiliki kontrol diri yang tinggi. Kontrol diri memberikan sumbangan efektif sebesar 4.3% sedangkan dan sisanya ditentukan oleh faktor-faktor lain yang tidak diungkap pada penelitian ini.

Fulltext View|Download
Keywords: Kontrol Diri; Kecemasan; Smartphone; Nomophobia; Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Article Metrics:

  1. Bhatia, M. S. (2008). Cell phone dependence – a new diagnostic entity. Delhi Psychiatry Journal, 11(2), 123-124
  2. Bragazzi, N. L. & Puente, G. D. (2014) A proposal for including nomophobia in the new DSM-V. Psychology Research and Behavior Management, 7, 155-160. doi: 10.2147/PRBM.S41386
  3. Chaplin, J. P. (2008). Kamus lengkap psikologi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
  4. Ghufron, M. N. & Risnawita, R. (2016). Teori-teori psikologi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
  5. Hanika, I. M. (2015). Fenomena phubbing di era milenia (ketergantungan seseorang pada smartphone terhadap lingkungannya. Jurnal Interaksi, 4(1), 42-51
  6. Howitt, D. & Cramer, D. (2011) Introduction to research methods in psychology. England: Pearson Education Limited
  7. Indrawati. (2015). Penggunaan smartphone di kalangan mahasiswa fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas riau. Jom FISIP, 2(1)
  8. Kail, R. V. (2010). Children and their development. New Jersey: Pearson Educationn
  9. Kalaskar, P. B. (2015). A study of awareness of development of nomophobia condition in smartphone user management students in pune city. ASM’s International E-Journal Ongoing Research in Management and IT, 320-326. E-iSSN: 2320-0065
  10. Karuniawan, A. & Cahyanti, I. Y. (2013). Hubungan antara academic stress dengan smartphone addiction pada mahasiswa pengguna smartphone. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental. 2(1)
  11. King, A. L., Valença, A. M., Silva, A. C., Sancassiani, F., Machado, S., & Nardi, E. (2014). Nomophobia: impact of cell phone use interfening with symptoms and emotions of individuals with panic disorder compared with a control. Clinical Practice & Epidemiology in Mental Health, 10, 28-35
  12. Manggia, I. M. (2014). Ketika ponsel menjadi penyakit. Diunduh dari http://epaper.suaramerdeka.com/read/2014/09/21/24EM21i14MGU.pdf
  13. Mayangsari, A. P. & Ariana, A. D. (2015). Hubungan antara self-esteem dengan kecenderungan nomophobia pada remaja. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental, 4(3), 157-163
  14. Reza, J. I. (2015). Makin banyak remaja di asia yang kecanduan smartphone. Diunduh dari http://tekno.liputan6.com/read/2329307/makin-banyak-remaja-di-asia-yang-kecanduan-smartphone
  15. Sarafino, E. P. & Smith, T. W. (2011). Health psychology: biopsychosocial interactions – seventh edition. New York: John Willey & Sons Inc
  16. Setyanti, E. P. (2015). Google indonesia: penetrasi smartphone di dalam negeri mencapai 43%. Diunduh dari https://id.techinasia.com/survey-google-indonesia-penetrasi-smartphone-dalam-negeri
  17. Soliha, S. F. (2015). Tingkat ketergantungan pengguna media sosial dan kecemasan sosial. Jurnal Interaksi, 2(1), 1-10
  18. Wahyudi, A. (2015). Indonesia raksasa teknologi digital asia. Diunduh dari http://www.tempo.co/read/kolom/2015/10/02/2310/indonesia-raksasa-teknologi-digital-asia
  19. Wan, C. S., & Chiou, W. (2006). Why are adolescents addicted to online gaming? an interview study in taiwan. Cyber Psychology & Behavior, 9(6)
  20. Widiana, H. S., Retnowati, S., & Hidayar, R. (2004). Kontrol diri dan kecenderungan internet. Humanitas: Indonesian Psychological Journal, 1(1), 6-16
  21. Yildirim, C. & Correia, A. (2015). Exploring the dimensions of nomophobia: development and validation of a self-reported questionnaire. Computers in Human Behavior, 49, 130-137. doi: 10.1016/j.chb.2015.02.059

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.