skip to main content

LEPAS UNTUK KEMBALI DIKUNGKUNG: STUDI KASUS PEMASUNGAN KEMBALI EKS PASIEN GANGGUAN JIWA

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 1 Feb 2017.

Citation Format:
Abstract
Pasung adalah bentuk pengekangan fisik terhadap orang dengan hendaya kejiwaan di Indonesia. Penelitian ini berfokus memahami keputusan pemasungan kembali oleh keluarga kepada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang telah keluar dari perawatan di RSJ (eks pasien). Dengan menggunakan metode studi kasus tunggal, penelitian ini melibatkan subjek dan informan sebanyak lima orang. Subjek terdiri dari tiga anggota keluarga sebagai caregiver dan informan berasal kader Dinas Sosial yang melakukan pendampingan, serta tetangga yang mengetahui keberadaan subjek kasus yang dipasung. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, FGD, dan dokumen subjek. Hasil penelitian menunjukkan pemasungan adalah upaya perlindungan tehadap ODGJ dan opsi terakhir keluarga. Paparan penelitian dalam kronologi periode sebelum dipasung, ketika dipasung, periode lepas-pasung, periode pengobatan alternatif, dan periode pemasungan kembali. Periode upaya pengobatan dijalani subjek kasus dalam waktu yang relatif singkat, sehingga pasca menjadi eks pasien RSJ, subjek kasus kembali dipasung. Analisis pengambilan keputusan caregiver mempertimbangkan sosiokultural. Coping terhadap stres perawatan keluarga dilakukan secara religious-focused, yakni mengedepankan ibadah, ikhlas, ikhtiar, serta meyakini bahwa ada maksud di balik cobaan. Keluarga melakukan keterbukaan dan tidak terpapar stigma yang beredar di masyarakat. Lingkungan sosial cenderung mendukung keputusan keluarga selagi masih bisa merawat keberadaan ODGJ meski dengan cara dipasung.
Fulltext View|Download
Keywords: eks pasien; keluarga; ODGJ; pasung; studi kasus

Article Metrics:

  1. Arif, I. S. (2006). Skizofrenia: Memahami dinamika keluarga pasien. Bandung: Refika Aditama
  2. Broch. H. B. (2001). The villagers‟ reaction towards craziness: An Indonesian example. Transcultural Psychiatry. 38, 275-305. doi: 10.1177/136346150103800301
  3. Creswell, J. W. (2015). Penelitian kualitatif dan desain riset: Memilih di antara lima pendekatan. (Ed. Ke-3). Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  4. Herdiansyah, H. (2015). Metodologi penelitian kualitatif untuk penelitian psikologi. Jakarta: Salemba Humanika. Human Rights Watch. (2016, 20 Maret). Living in hell. Diunduh dari: https://www.hrw.org/report/2016/03/21/living-hell/abuses-against-people-psychosocial-disabilities-indonesia Idaiani, S. & Raflizar. (2015). Faktor yang paling dominan terhadap pemasungan orang dengan gangguan jiwa di Indonesia. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan 18, 11-17
  5. Irmansyah, I., Prasetyo, Y.A., & Minas, H. (2009). Human rights of persons with mental illness in Indonesia: More than legislation is needed. International Journal of Mental Health Systems, 3, 1-14, doi: 10.1186/1752-4458-3-14
  6. Kaakinen, J. R., Gedaly-Duff, V., Coehlo, D. P., & Hanson, S. M. H. H. (2010). Family health care nursing: Theory, practice and research. (ed. Ke-4). Philadelphia: F.A Davis Company
  7. Lestari, W., & Wardhani, Y. F. (2014). Stigma dan penanganan penderita ganguan jiwa berat yang dipasung. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan. 17(2), 157-166
  8. Leocata, A. (2015). Before the chains are broken: Considering spaces and accessibility of mental healthcare in Java. Independent Study Project (ISP). Harvard College. Diunduh dari http://digitalcollections.sit.edu /isp_collection/2190
  9. Malfasari, E., Keliat, B. A., & Daulima, N. H. C. (2014). Analisis legal aspek dan kebijakan restrain, seklusi dan pasung pada pasien dengan gangguan jiwa. Proceeding Konferensi Nasional XI Keperawatan Kesehatan Jiwa 2014. 352-371. Diunduh dari https://xa.yimg.com/kq groups/86525909/971084920/name/manuskripeka.docx
  10. Minas, H., & Diatri, H. (2008). Pasung: physical restraint and confinement of the mentally ill in the community. International Journal of Mental Health System, 2, 1-8 doi: 10.1186/1752-4458-2-8
  11. Morrison, V., & Bennet, P. (2009). An introduction to health psychology (2nd Ed.). Essex:
  12. Pearso Education
  13. Mueser, K. T., & Gingerich, S. (2006). The complete family guide to schizophrenia: Helping your loved one get the most out of life. NY: The Guilford Press
  14. Puteh, I., Mathoenis, M., & Minas, H. (2011). Aceh free pasung: Releasing the mentally ill from physical restraint. International Journal of MentalHealth Systems, 5, Diunduh dari http://www.ijmhs.com/content/5/1/10. Poerwandari, E. K. (2013). Pendekatan kualitatif untuk penelitian perilaku manusia. (Ed. Ke-3). Cet. Ke-5. Depok: LPSP3 Fakultas Psikologi Universitas Indonesia
  15. SG, A., & Colucci, E. (2015). Free from pasung: A story of chaining and freedom in Indonesia told through painting, poetry and narration. World Cultural Psychiatry Research Review, 2, 149-167
  16. Subandi, M. A. (2008). Ngemong: Dimensi keluarga pasien psikotik di Jawa. Jurnal Psikologi. 35, 62-79
  17. Subandi, M. A. (2013). Psikologi agama dan kesehatan mental. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Tyas, T. H. (2008). Pasung: Family experience of dealing with “the deviant” in Nangroe Aceh Darussalam, Indonesia. Thesis, Amsterdam Master‟s in Medical Anthropology Faculty of Social and Behavioral Science University of Amsterdam. Tidak Diterbitkan
  18. Tyas, T. H. (2012). Pasung sebagai isu kesehatan jiwa di Indonesia. Dalam Faturochman, T. H. Tyas, W. M. Minza, & G. Lufityanto (Ed), Psikologi untuk kesejahteraan masyarakat (h. 186-211). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. United Nations General Assembly. (1991, 17 Desember).75th Plenary meeeting. A/RES/46/119. The protection of person with mental illness and the improvement of mental health care. Diunduh dari http://www.un.org/documents/ga/re/46/a46r119.html
  19. Videbeck, S.L. (2008). Buku ajar keperawatan jiwa. Jakarta: EGC
  20. Wijayanti, A. P. & Rahmandani, A. (2016). Jawa Tengah free from pasung 2019: A case record of mentally illness ex-physically restrained patients in mental health hospital. Proceeding International Conference on Health and Well-Being (ICHWB) 2016. Diunduh dari: https://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/7358
  21. World Health Organization. (2005). WHO resource book on mental health, human rights and legislation. Geneva: WHO
  22. Yin, R. K. (2009). Case study research: Design and methods. (ed. Ke-4). Thousand Oaks: SAGE
  23. Yin, R. K. (2011). Qualitative research: From start to finish. NY: The Guilford Press
  24. Yusuf, A. H., Fitryasari, R., & Nihayati, H. E. (2015). Buku ajar keperawatan kesehatan jiwa. Jakarta: Salemba Medika

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.