skip to main content

HUBUNGAN ANTARA SELF DISCLOSURE DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI PENSIUN PADA PEGAWAI PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SEMARANG

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 16 Jan 2017.

Citation Format:
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self disclosure dengan kecemasan menghadapi pensiun pada pegawai PT. PLN (Persero) Wilayah Semarang. Subjek penelitian adalah 75 pegawai yang berusia 51 hingga 55 tahun di PT. PLN (Persero) Wilayah Semarang dengan menggunakan studi populasi. Pengambilan data penelitian dilakukan dengan menggunakan skala psikologi model likert yaitu Skala Self Disclosure (29 aitem valid, α = .89) dan Skala Kecemasan Menghadapi Pensiun (38 aitem valid, α = .92). Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan nilai koefisien korelasi self disclosure dengan kecemasan menghadapi pensiun sebesar rxy = -.51 (p < .001). Nilai korelasi tersebut menunjukkan arah hubungan yang negatif dan signifikan antara variabel self disclosure dengan kecemasan menghadapi pensiun, artinya semakin tinggi self disclosure maka kecemasan pegawai dalam mengadapi pensiun akan semakin rendah. Self disclosure memberikan sumbangan efektif sebesar 26% pada kecemasan menghadapi pensiun, sedangkan sisanya 74% ditentukan oleh faktor-faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini.
Fulltext View|Download
Keywords: kecemasan menghadapi pensiun; self disclosure; pegawai

Article Metrics:

  1. Alwisol.(2009). Psikologi kepribadian. Malang: UMM Press
  2. Azmon, Y., & Izraeli, D.N. (2009). Women in Israel. Piscataway: Transaction Publishers
  3. Devito, J.A. (2011). Komunikasi antar manusia. Tangerang: Karisma Publishing Group
  4. Dewi, A.K. (2011). Hubungan antara kecerdasan emosi dengan kecemasan menghadapi masa pensiun pada pegawai negeri sipil. Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa, 1(1), 1-28
  5. Fletcher, D. (2007). Life after work redefining retirement. Bradenton: Booklocker.com, Inc
  6. Hermaningtyas, D.P., Mardijana, A., & Dewi, R. (2015). Hubungan antara masa persiapan pensiun dan kecenderungan depresi pada pegawai negeri sipil (PNS) di Universitas Jember. Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 2015, 1-4
  7. Ihuoma, I.H., & Grace, A.R. (2012). Strategies for curbing pre-retirement anxiety among primary school teachers. Interdisciplinary Journal Of Contemporary Research in Business, 4(6), 571-577
  8. Indriana, Y. (2012). Gerontologi & progeria. Yogyakarta: Pustaka Belajar
  9. Margetic, R. (2011). How to survive the coming retirement storm. Bloomington: Xlibris Corporation
  10. Morrison, P., & Burnard, P. (2009). Caring & communicating. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
  11. Pradono, G.S., & Purnamasari, S.E. (2010). Hubungan antara penyesuaian diri dengan kecemasan dalam menghadapi masa pensiun pada pegawai negeri sipil di provinsi daerah istimewa yogyakarta. Jurnal Penelitian Psikologi Perkembangan, 1-13
  12. Saragih, C. (2012). Perbedaan self disclosure pada mahasiswa ditinjau dari tipe kepribadian ekstrovert dan introvert. Skripsi. Perpustakaan Universitas Gunadarma
  13. Sutarto, J.T., &Cokro, C.I. (2008). Pensiun bukan akhir segalanya: Cara cerdas menghadapi saat pensiun. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
  14. Tosman.(2009). Panduan strategi pilihan usaha setelah pensiun. Jakarta: Salemba Empat
  15. Triharyati, P. (2011). Kecemasan menghadapi pensiun ditinjau dari tipe kepribadian. Other Thesis, Prodi Psikologi Unika Soegijapranata, 1-13
  16. Widjajanto, J. (2009). PHK dan pensiun dini siapa takut. Jakarta: Penebar Swadaya
  17. Widyarini, N. (2009). Kunci pengembangan diri. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
  18. Wood, G. (2012). Retiring men: Manhood, labor, and growing old in america. Lanham: University Press of America

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.