slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor
PERBEDAAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING REMAJA DITINJAU DARI PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA | Karimah | Jurnal EMPATI skip to main content

PERBEDAAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING REMAJA DITINJAU DARI PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 30 Apr 2016.

Citation Format:
Abstract
Kondisi psychological well-being remaja perlu diperhatikan karena psychological well-being berhubungan dengan kemampuan resiliensi. Kemampuan resiliensi remaja yang buruk mengakibatkan beberapa masalah remaja seperti melakukan pencurian kendaraan bermotor, prostitusi online, konsumsi minuman keras dan obat-obatan terlarang. Kondisi Psychological well-being dipengaruhi oleh usia, tingkat pendidikan, kematangan emosi, kondisi ekonomi, dukungan sosial dan hubungan sosial. Salah satu bentuk hubungan sosial remaja adalah interaksi dengan orang tua (pola asuh).Pola asuh dibagi menjadi empat bentuk yaitu authoritative, authoritarian, indulgent dan neglectful. Jenis pola asuh ditentukan dari kualitas pemberian kehangatan dan kontrol orang tua pada remaja. Tujuan utama penelitian ini adalah melihat perbedaan kondisi psychological well-being ditinjau dari perbedaan persepsi gaya pola asuh orang tua. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan pengumpulan data menggunakan Skala Persepsi Pola Asuh (25 aitem, α = 0,894) dan Skala Psychological Well-being (38 aitem, α = 0,894). Partisipan penelitian adalah 180 siswa-siswi kelas 11 SMA Negeri 9 Semarang yang dipilih menggunakan teknik cluster sampling. Peneliti menemukan bahwa terdapat perbedaan signifikan kondisi psychological well-being ditinjau berdasarkan perbedaan persepsi pola asuh orang tua (p = 0,000.) tetapi tidak terdapat perbedaan signifikan antara kondisi psychological well-being remaja yang diasuh dengan pola asuh authoritative, authoritarian dan indulgent. Perbedaan kondisi psychological well-being yang signifikan ditunjukan oleh kelompok pola asuh neglectful.
Fulltext View|Download
Keywords: psychological well-being; remaja; persepsi pola asuh

Article Metrics:

  1. Al-Mighwar, M. (2011). Psikologi remaja: Petunjuk bagi guru dan orang tua. Bandung: Pustaka Setia
  2. Benson, J. B.& Haith, M. M. (2010). Social and emotional development in infancy and early childhood. San Diego: Academic Press
  3. Devi, K. S. (2008). Buku ajar kesehatan mental. Semarang: UPT Undip Press
  4. Feldman, R. F. (2012). Pengantar psikologi. Jakarta: Salemba Humanika
  5. Griffin, R. (2007). Fundamental of management. Delmar: Cengage Learning
  6. Gunarsa, Y. S. D. (2004). Dari anak sampai usia lanjut: Bunga rampai psikologi anak. Jakarta: BPK Gunung Mulia
  7. Gunarsa, Y. S. D. (2008). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Jakarta: BPK Gunung Mulia
  8. Hamburger, Y, A. (2009). Technology and psychological well-being. Diunduh dari http://id.bookzz.org/book/921234/3f24c4
  9. Hidalgo, J.L.T.,Bravo, B.N., Martinez, I.P., Pretel, F.A., Postigo, J.M. L. & Rabadan, F.E. (2010). Psychological well-being, assessment,tools, and related factors. Ingrid E. Wells (Ed.) Psychological Well-Being (77-105).Diunduh dari http://id.bookzz.org/book/956760/6867ed
  10. Hidayat, F.N. (2014). Pengertian pola asuh anak dalam keluarga. Diakses dari http://www.wawasanpendidikan.com/2014/10/pengertian-pola-asuh-anak-dalam.html
  11. Kazemi, A., Ardabili, H. E.& Solokian, S. (2010). The Association between social competence in adolescent’s and mother’s parenting style: A cross sectional study in Iranian girls. Child Adolesc Soc Work J, 27, 395-403. doi: 10.1007/s10560-010-0213-x
  12. Muhith, A. (2015). Pendidikan keperawatan jiwa: Teori dan aplikasi. Yogyakarta: Penerbit Andi
  13. Pluess, M. (2015). Genetics of psychological well-being. New York: Oxford University Press
  14. Sagone, E., & Caroli, M. E. D. (2014). Relationship between psychological well-being and resilience in middle and late adolescents. Procedia – Social and Behavioral Science, 141, 881-887. doi: 10.1016/j.sbspro.2014.05.154
  15. Salami, S.O. (2011). Personality and psychological well-being of adolescents: The moderating role of emotional intelegence. Social Behaviour and Personality, 39(6), 785-794. Doi: 10.2224/sbp.2011.39.6.785
  16. Santrock, J. W. (2007). Remaja. Jakarta: Erlangga
  17. Sarwono, W. S. & Meinarno, E.A., (2009). Psikologi sosial. Jakarta: Salemba Humanika
  18. Tartakovsky, E. (2010). The psychological well-being of Russian and Ukranian adolescents in the post-perestroika period: the effect of the macro- and micro-level systems. Ingrid E. Wells (Ed.) Psychological Well-Being (135-152). Diunduh dari http://id.bookzz.org/book/956760/6867ed

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.