skip to main content

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN MELAYANI DENGAN KECENDERUNGAN BURNOUT PADA ANGGOTA DETASEMEN GEGANA SATUAN BRIGADE MOBIL (BRIMOB) KEPOLISIAN DAERAH JAWA TENGAH (POLDA JATENG)

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 16 Jan 2017.

Citation Format:
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara gaya kepemimpinan melayani dengan kecenderungan burnout pada anggota Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Jateng. Kecenderungan burnout adalah suatu kecenderungan perasaan dimana individu mengalami kelelahan berlebihan baik fisik, mental, maupun emosional dalam jangka waktu tertentu dalam rangka mencapai tujuan yang tinggi. Gaya kepemimpinan melayani adalah penilaian anggota terhadap kemampuan pemimpin untuk membuat perubahan, memiliki kemauan lebih untuk menjadi pendengar, bijaksana dalam mengambil keputusan, dan berkontribusi untuk kesejahteraan organisasi. Sampel penelitian 65 anggota Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Jateng yang didapatkan dengan teknik simple random sampling. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah Skala Kecenderungan Burnout (17 aitem, α = 0,876) dan skala gaya kepemimpinan melayani (33 aitem, α = 0,944). Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara gaya kepemimpinan melayani dengan kecenderungan burnout (r = -0,811; p = 0,000; p< 0,001). Gaya kepemimpinan melayani memberikan sumbangan efektif sebesar 65,8% terhadap kecenderungan burnout.
Fulltext View|Download
Keywords: kecenderungan burnout; gaya kepemimpinan melayani; anggota kepolisian

Article Metrics:

  1. Barbuto, J.E.,& Wheeler, D.W. (2006). Scale development and construct clarification of servant leadership.Journal of University of Nebraska, 31(3), 300-326
  2. Fakih, A. (2010). Analisis burnout pada polisi lalu lintas kota semarang ditinjau dari persepsi lingkungan kerja psikologis dan locus of control serta gender: studi kasus pada polisi lalu lintas kota semarang. Skripsi. Program SarjanaUniversitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang
  3. Hamdi. (2004). Kepuasan kerja dan burnout pada polisi: Kasus di mapoltabes pontianak. Tesis. Program PascasarjanaUniversita Gadjah Mada Yogyakarta
  4. Hatta, R. H., Noor, H. H. (2015). Hubungan antara hardiness dengan burnout pada anggota polisi pengendali massa (dalmas) polrestabes bandung. Jurnal Fakultas Psikologi Universitas Islam Bandung, 124-129
  5. Ivancevich, J.M., Konopaske, R., Matteson, M.T. (2005) Perilaku dan manajemen organisasi. Jakarta: Penerbit Erlangga
  6. Kreitner, R. & Kinicki, A. (2006). Organizational behavior. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc
  7. Melia, J.L. & Becerril, M. (2007). Psychosocial sources of stress and burnout in the construction sector: A structural equation model. Journal of Psichotema Universidad de Valencia, 19(4), 679-686
  8. Nakano, W.U., dkk. (2013). Nationwide survey of work environment, work-life balance and burnout among psychiatrists in japan. Umene-Nakano Japan,8(2), 1-8. doi: 10.1371/journal.pone.0055189
  9. Satria, R. (2015, 14 Oktober).Transformasi baharkam polri 2019. Diunduh dari https://kepolisian.wordpress.com/category/polri-dan-kepercayaan-masyarakat/
  10. Schafer, J.A. (2010). Effective leaders and leadership in policing: traits, assessment, development, and expansion. Journal ofDepartment of Criminology & Criminal Justice, Southern Illinois University Carbondale, Illinois,33(4), 644-663. Doi 10.1108/13639511011085060
  11. Schultz, D. & Schultz, S. E. (2010). Psychology and work today. New Jersey: Pearson Education
  12. Sugiyono. (2013). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
  13. Yulihastin, E. (2008). Bekerja sebagai polisi. Jakarta: Erlangga

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.