slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DUKUNGAN EMOSIONAL PEMBIMBING BALAI DENGAN OPTIMISME MENGHADAPI MASA DEPAN PADA REMAJA DI BALAI REHABILITASI SOSIAL ANAK “WIRA ADHI KARYA” UNGARAN | Adiputri | Jurnal EMPATI skip to main content

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DUKUNGAN EMOSIONAL PEMBIMBING BALAI DENGAN OPTIMISME MENGHADAPI MASA DEPAN PADA REMAJA DI BALAI REHABILITASI SOSIAL ANAK “WIRA ADHI KARYA” UNGARAN

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 16 Jan 2017.

Citation Format:
Abstract
Putus sekolah merupakan salah satu masalah bagi remaja. Balai resos memberikan solusi bagi remaja yang putus sekolah, salah satunya dengan pembinaan keterampilan untuk bekerja. Bagi remaja putus sekolah yang tinggal di balai resos, sikap optimisme sangat diperlukan untuk menghadapi masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris hubungan antara persepsi terhadap dukungan emosional pembimbing balai dengan optimisme menghadapi masa depan pada remaja di balai resos anak “Wira Adhi Karya” Ungaran. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putus sekolah, dengan sampel penelitian sebanyak 40 orang.Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling.Metode pengumpulan data menggunakan skala optimisme menghadapi masa depan sebanyak 22 aitem (α= 0,830) dan skala persepsi terhadap dukungan emosional sebanyak 38 aitem (α= 0,940). Metode analisis menggunakan analisis regresi sederhana dan hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang positif signifikan antara persepsi terhadap dukungan emosional dengan optimisme menghadapi masa depan dengan perolehan rxy = 0,493 ;p = 0,001 . Persepsi terhadap dukungan emosional memberikan kontribusi sebesar 24,3% terhadap optimisme menghadapi masa depan. Terdapat faktor lain sebesar 75,7% yang berperan namun tidak terungkap dalam penelitian ini.
Fulltext View|Download
Keywords: optimisme masa depan; persepsi terhadap dukungan emosional; remaja putus sekolah

Article Metrics:

  1. Amylia, Y., & Surjaningrum, E. (2014). Hubungan antara persepsi dukungan sosial dengan tingkat kecemasan pada penderita leukemia. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental, 3 (2), 79-84
  2. Avison, W.R., McLeod, J.D., & Pescosolido, B.A. (2007). Mental health, social mirror. New York : Springer Science
  3. Desmita. (2009). Psikologi perkembangan. Bandung : Remaja Rosda Karya
  4. Ermayanti, S., & Abdullah, S.M. (2006).Hubungan antara persepsi terhadap dukungan sosial dengan penyesuaian diri pada masa pensiun. Skripsi Universitas Wangsa Manggala Yogyakarta : Fakultas Psikologi
  5. Farah, M. (2014). Faktor penyebab putus sekolah dan dampak negatifnya bagi anak : Studi kasus di Desa Kalisoro Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar. Skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
  6. Gandaputra, A. (2009). Gambaran self-esteem remaja yang tinggal di panti asuhan. Jurnal Psikologi, 7 (2), 52-70
  7. Hasan, A., Lilik, S., & Agustin, R.W. (2013). Hubungan antara penerimaan diri dan dukungan emosional dengan optimisme pada penderita diabetes mellitus anggota aktif PERSADIA (Persatuan Diabetes Indonesia) cabang Surakarta. Jurnal Ilmiah, 2 (2), 60-74. Diunduh dari http://candrajiwa.psikologi.fk.uns.ac.id/index.php/candrajiwa/article/view/52
  8. Indonesia Investments.(2016). Pengangguran di Indonesia. Diunduh dari http://www.indonesia-investments.com/id/keuangan/angka-ekonomi-makro/pengangguran/item255
  9. Karademas, E.C. (2006). Self-efficacy, social support and well-being the mediating role of optimism. Journal of personality and individual differences, 40, 1281-1290
  10. Papalia, D.E., Olds, S.W., & Feldman, R.D. (2009). Human development (Perkembangan manusia). Jakarta: Salemba Humanika
  11. Puspitasari, R.P., & Laksmiwati, H. (2012). Hubungan konsep diri dan kepercayaan diri dengan kemampuan komunikasi interpersonal pada remaja putus sekolah. Jurnal Psikologi Teori dan Terapan,3 (1), 58-66
  12. Rahma, A.N. (2011). Hubungan efikasi diri dan dukungan sosial dengan penyesuaian diri remaja di panti asuhan. Jurnal Psikologi Islam, 8 (2), 231-246
  13. Sari, E.P., Kasih, F., & Zaini, A. (2013). Profil konsep diri remaja putus sekolah di Jorong Taruyan Kecamatan Matur Kabupaten Agam. Jurnal Ilmiah, 1 (1), 1-7
  14. Seligman, M.E.P. (2006). Learned optimism: How to change your mind and your life. New York : Vintage Books
  15. Setiani, A. (2013). Penyakit putus sekolah. Jurnal Ilmiah, 3 (6), 30-40
  16. Setyaningsih, F.D., Makmuroch, & Andayani, T.R. (2011). Hubungan antara dukungan emosional keluarga dan resiliensi dengan kecemasan menghadapi kemoterapi pada pasien kanker di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Jurnal Ilmiah, 1 (2), 50-85
  17. Sugiyono. (2010). Statistika untuk penelitian. Bandung : Alfabeta
  18. Sukmana, O. (2003). Dasar - dasar psikologi lingkungan. Malang : UMM Press
  19. Suseno, M.N. (2013). Efektivitas pembentukan karakter spiritual untuk meningkatkan optimisme terhadap masa depan anak yatim piatu. Jurnal Intervensi Psikologi, 5 (1), 1-24

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.