skip to main content

STRATEGI KOPING KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) (Interpretative Phenomenological Analysis)

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 30 Apr 2016.

Citation Format:
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk dapat memahami dan mendeskripsikan strategi koping seorang perempuan yang mengalami KDRT pada usia anak. Proses penemuan subjek dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Subjek dalam penelitian ini adalah dua orang perempuan korban KDRT yang dilakukan oleh ayah kandung pada subjek 1 dan oleh ayah tiri pada subjek 2. Data hasil wawancara dianalisis dengan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Hasil penelitian menunjukan bahwa penyebab KDRT pada subjek karena adanya perubahan struktur dalam keluarga dan persepsi orang tua yang salah tentang cara mendidik dengan kekerasan. Akibat mengalami kekerasan, subjek mengalami luka fisik dan gangguan emosi, bahkan mengembangkan koping maladaptif antara lain agresif, kecanduan alkohol, dan percobaan bunuh diri. Kekerasan seksual yang dialami subjek 2, membuatnya masih menyimpan dendam hingga kini. Dukungan sosial dari orang terdekat serta kesadaran untuk mencari pertolongan profesional dapat membantu subjek menjalankan kehidupannya secara optimal. Pemaknaan positif dari pengalaman KDRT juga menjadi strategi yang efektif bagi subjek untuk tidak terjebak dalam pengalaman traumatis dan menjadikan diri lebih baik, hingga akhirnya subjek 1 dapat memaafkan ayahnya.
Fulltext View|Download
Keywords: KDRT; strategi koping; korban KDRT

Article Metrics:

  1. Fakih, M. (2008). Analisis gender dan transformasi sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  2. Elvira, D. S.& Hadisukanto, G. (2010).Buku ajar psikiatri. Jakarta: Badan Penerbit FKUI
  3. Gultom, M. (2013).Perlindungan hukum terhadap anak dan perempuan. Bandung: Refika Aditama
  4. Herdiansyah, H. (2012). Metodologi penelitian kualitatif. Jakarta: Salemba Humania
  5. Huraerah, A. (2012). Kekerasan terhadap anak. Bandung: Nuansa Cendekia
  6. Ipsum, L.& Amet, D. S. (2007).Pedoman rujukan kasus kekerasan terhadap anak bagi petugas kesehatan. Jakarta: Fresh and Creative Design
  7. Lahey, B. (2009). Psychology: An introduction tenth edition. New york: Mc Graw Hill
  8. Margaretha., Nuringtyas, R.&Rachim, R. (2013). Trauma kekerasan masa kanak dan kekerasan dalam relasi intim. Makara seri sosial humaniora, 17(1), 33-42
  9. McGee, C. (2003). Childhood experience of domestic violence. New york: Jessica Kingsley Publisher
  10. McGoldrick, M., Carter, B.& Garcia, N. (2011).Individual, family, and social perspectives: the expanded family life cycle. Canada: Pearson
  11. Nevid, J. S., Rathus, S. A.& Greene, B. (2005).Psikologi abnormal. Jakarta: Erlangga
  12. Popescu, L. M.,Drumm, R., Dewan,S.& Rusu, C. (2010).Childhood victimazation and its impact on coping behaviors for victims of intimate partner violence. Journal of family violence, 6(25), 575-585.Diunduh dari http://link.springer.com/article/10.1007/s10896-010-9317-5
  13. Robinson, G. E. (2003) .Current concept in domestic violence. Diunduh dari http://primarypsychiatry.com/current-concepts-in-domestic-violence
  14. Safaria, T.& Saputra, N. (2009).Manajemen emosi. Yogyakarta: Bumi Aksara
  15. Santrock, W. J. (2007). Remaja. Jakarta: Erlangga
  16. Smith, J. A., Flowers, P.& Larkin, M. (2009). Interpretative phenomenological analysis: Theory,methode, and research. London: Sage
  17. Sobur, E. (2009). Psikologi umum. Bandung: CV. Pustaka Setia
  18. Tedeschi, R. G.& Calhoun, L.G. (1996). Posttraumatic growth inventory: measuring the positiveblegacy of trauma. Journal of Traumatic Stress, 9, 455-471
  19. Tedeschi, R. G.& Calhoun, L.G. (2004). Posttraumatic growth: conceptual foundations and empirical. Psychological Inquiry, 15, 1-8

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.