skip to main content

RELASI AYAH-ANAK PADA AYAH DENGAN ANAK SKIZOFRENIA: Studi Fenomenologis dengan Interpretative Phenomenological Analysis

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 18 Oct 2015.

Citation Format:
Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman ayah berelasi dengan anak skizofrenia dan interaksi yang terjalin antara ayah dan anak. Penelitian ini menggunakan metode fenomenologis dengan menggunakan analisis Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Subjek dalam penelitian ini adalah tiga orang ayah berusia 47-70 tahun, dengan anak yang didiagnosa Skizofrenia di usia remaja. Wawancara dilakukan secara semi terstruktur. Transkrip wawancara dianalisis untuk mendapatkan tema-tema yang dikelompokkan ke dalam tiga tema pokok, yaitu (1) interaksi negatif, (2) respon pada kondisi anak (3) kondisi stres. Hasil penelitian menunjukkan bahwa relasi yang terjadi antara subjek dengan anak kurang mendalam. Interaksi negatif terjadi pada subjek dengan anak dikala interaksi tersebut berjalan kurang baik. Kondisi stres dirasakan oleh subjek karena subjek merasa sudah tidak bisa menghadapi anak. Interaksi yang terjalin antara subjek-anak memiliki batasan, dan anak membatasi diri untuk tidak dekat dengan subjek. Subjek pun membatasi diri dengan anak. Subjek tidak membatasi pergaulan anak di luar rumah, dan membebaskan anak berteman dengan siapa saja. Subjek memiliki pengelolaan emosi yang tidak terbuka pada istri subjek, subjek hanya memendamnya saja. Sehingga pengelolaan stres pada subjek hanya dilakukan subjek saja dan subjek mencoba untuk beradaptasi terhadap perubahan yang ada pada anak. Dari relasi yang terjadi antara subjek dengan anak membentuk pola interaksi yang patologis antara subjek dengan anak. 

Fulltext View|Download
Keywords: ayah; anak skizofrenia; relasi; interpretatif phenomenological analysis

Article Metrics:

  1. Asarnow, J. R., Martha, C. T. & Micgael, J. G. (2001). Psychososial factors: The social context of child and adolescent-onset schizophrenia. Dalam Remschmidt, H. (Ed.). Schizopherenia in child and adolescents. United Kingdom: Cambridge University Press
  2. Day, R. D. (2010). Introduction to family processes, 5th ed. London: Routledge Taylor & Francis Group
  3. Halgin, R. P. & Whitbourne, S. K. (2010). Psikologi abnormal: Perspektif klinis pada gangguan psikologis. Jakarta: Salemba Humanika
  4. Hidayati, F. H., Kaloeti, F. D. S. & Karyono. (2011). Peran ayah dalam pengasuhan anak. Jurnal Psikologi Undip. 9.1. 1-10. Diunduh dari http://download.portalgaruda.org/article.php?article=22019&val=1286
  5. Klein, D. M. & James M. W. (1996). Family theories an introduction. Thousand Oaks: Sage Publications Inc
  6. Lestari, S. (2012). Psikologi keluarga: Penanaman nilai dan penanganan konflik dalam keluarga. Jakarta: Kharisma Putra Utama
  7. Nevid, J. S., Rathus, S. A. & Greene, B. (2005). Psikologi abnormal edisi kelima jilid 2. Jakarta: Erlangga
  8. Notosoedirdjo, M. & Latipun. 2011. Kesehatan mental: Konsep dan penerapan. Malang: UMM Press
  9. Setiono, K. (2011). Psikologi keluarga. Bandung: PT. Alumni
  10. Smith, J. A., Flowers, P. & Larkin, M. (2009). Interpretative phenomenological analysis: Theory, method, and research. London: Sage
  11. Sugiyono. (2013). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung: Penerbit Alfabeta
  12. Tomm, K., Sally, S. G., Wulff & Tom, S. (2014). Patterns in interpersonal interactions: Inviting relational understandings for therapeutic. New York, NY. Routledge
  13. Widiastuti, N. & Widjaja, T. (2004). Hubungan antara kualitas relasi ayah dengan harga diri remaja putra. Jurnal Psikologi. 2(1). Diunduh dari http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=62931

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.