skip to main content

HARDINESS DAN SUBJECTIVE WELL-BEING PADA PERAWAT

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 18 Oct 2015.

Citation Format:
Abstract
Subjective well-being adalah penilaian individu secara kognitif dan afektif terhadap standar kepuasan dan pemenuhan hidup yang menekankan pada kesejahteraan individu tersebut. Subjective well-being dapat dicapai oleh  individu yang memiliki kemampuan untuk mengelola kondisi lingkungannya. Hardiness merupakan kemampuan individu untuk merespon stressor di lingkungan sebagai tantangan untuk bertahan di bawah tekanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara hardiness dengan subjective well-being pada perawat di Runah Sakit Umum Daerah Nganjuk. Populasi penelitian ini berjumlah 119 perawat. Dengan teknik simple random sampling didapatkan sampel 96 perawat. Pengumpulan data menggunakan Skala Hardiness (33 aitem; α = 0,915) dan Skala Subjective Well-being (40 aitem; α = 0,936). Hasil analisis regresi linier sederhana menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara hardiness dengan subjective well-being (rxy = 0,758; p<0,001). Sumbangan efektif hardiness terhadap subjective well-being pada perawat sebesar 57,5% dan sisanya sebesar 42,5% dijelaskan oleh faktor-faktor lain.
Fulltext View|Download
Keywords: hardiness; subjective well-being; perawat

Article Metrics:

  1. Badan Pusat Statistik. (2014, 5 Mei). Keadaan ketenagakerjaan Februari 2014. Berita Resmi Statistik: BPS Provinsi Jawa Timur. 34/05/35/Th. XII, 1-8. Diunduh dari http://jatim.bps.go.id/indeks.php?hal=brs_detil&id=191, pada 27 Agustus 2014
  2. Diener E. & Lucas R. E. (2009). Personality and subjective well-being. Dalam E. Diener (Eds.), The science of well-being: The collected works of Ed Diener, 75- 102. New York: Springer Dordrecht Heidelberg
  3. Ivancevich, J. M., Konopaske, R., & Matteson, M. T. (2007). Perilaku dan manajemen organisai. ed. 7, jilid 1. Alih Bahasa: Gina Gania. Jakarta: Erlangga
  4. Monnot, M. J., & Beehr, T.A. (2014). Subjective well-being at work: Disentangling source effects of stress and support on enthusiasm, contentment, and meaningfulness. Journal of Vocational Behavior, 85, 204-218
  5. Nayyeri, M., & Aubi,S. (2011). Prediction well-being on basic components of hardiness. Social and Behavioral Science, 30, 1571-1575
  6. Olivia, D. O. (2014). Kepribadian hardiness dengan prestasi kerja pada karyawan bank. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 2(1), 115-129
  7. Papalia, D. E., Olds S. W., & Feldman R. D. (2009). Human development. ed. 10, buku 2. Jakarta: Salemba Humanika
  8. Pavot, W. & Diener E. (2004). Findings on subjective well-being: Applications to public policy, clinical interventions, and education. Dalam P. A. Linley & S. Joseph (Eds.), Positive psychology in practice, 679-692. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc
  9. Rumaningsih, M. (2011). Pengaruh faktor organisasional pada stres kerja pada perawat dengan pengalaman kerja sebagai variabel pemoderasi. Manajemen Bisnis Syariah, 2, 955-967
  10. Sadaghiani, N. S. K. (2011). The role of hardiness in decreasing the stressors and biological, cognitive, and mental reactions. Social and Behavioral Science, 30, 2427-2430
  11. Santrock, J. W. (2002). Life span development: Perkembangan masa hidup, ed. 5, jilid 2. Jakarta: Erlangga
  12. Schultz, D. P., & Schultz S. E. (2006). Psychology and work today: An introduction to industrial and organizational psychology, ed. 9. New Jersey: Pearson Education, Inc
  13. Sekariansah, A. T. (2013). Hardiness relationship between stress with sort of students in thesis. Empati, 2(4). Diunduh dari http://www.ejournals1.undip.ac.id/index.php/empati/article/view/7393/7153, pada 1 Juli 2015
  14. Smet, B. (1994). Psikologi kesehatan. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.