skip to main content

DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DAN STRES AKADEMIK PADA SISWA SMK YANG MENGGUNAKAN KURIKULUM 2013

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 18 Oct 2015.

Citation Format:
Abstract

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang baru diterapkan pada tahun 2013. Ada beberapa perbedaan kurikulum 2013 ini dengan kurikulum sebelumnya salah satunya yaitu beban belajar. Siswa SMK merasa memiliki lebih banyak beban belajar dengan diterapkannya kurikulum 2013 sehingga siswa menunjukkan gejala stres akademik. Dampak buruk dari stres dapat dikurangi dengan diberikannya dukungan sosial. Dukungan sosial yang paling baik yaitu yang berasal dari keluarga dalam hal ini yaitu orang tua. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK N 11 Semarang yang menggunakan kurikulum 2013 dengan sampel penelitian sebanyak 258 siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel secara proportional stratified random sampling. Pengambilan data menggunakan dua skala psikologi, yaitu skala stres akademik dan skala dukungan sosial orang tua. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi sederhana. Hasil analisis data menunjukkan terdapat hubungan negatif yang signifikan antara dukungan sosial orang tua dengan stres akademik pada siswa SMK N 11 Semarang yang menggunakan kurikulum 2013 (rxy = -0,362; p < 0,001). Sumbangan efektif variabel dukungan sosial orang tua terhadap stres akademik adalah sebesar 13,1%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa stres akademik sebesar 13,1% ditentukan oleh dukungan sosial orang tua, sedangkan sisanya 86,9% dijelaskan oleh faktor-faktor lain.

Fulltext View|Download
Keywords: dukungan sosial orang tua; stres akademik; siswa SMK N 11 Semarang; kurikulum 2013

Article Metrics:

  1. Bishop, G. D. (1994). Health psychology: Integrating mind and body. Boston: Allyn and Bacon
  2. Chaplin, J. P. (2011). Kamus lengkap psikologi. Diterjemahkan: Kartini Kartono. Jakarta: PT. Radjagrafindo Persada
  3. Govaerts, S. & Gregoire, J. (2004). Stressfull academic situations: Study on appraisal variables in adolescence. British Journal of Clinical Psychology, 54, 261-27
  4. Indati, A. (2002). Hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan self efficacy pada remaja di SMU Negeri 9 Yogyakarta. Jurnal Psikologi UGM, 2, 112-123
  5. Kadapatti, M. G. & Vijayalaxmi, A.H.M. (2012). Stressors of academic stress - a study on pre university students. Indian J.Sci. Res 3,(1), 171-175
  6. Kurniasih, I & Sani, B. (2014). Implementasi kurikulum 2013 konsep dan penerapannya. Surabaya: Kata Pena
  7. Maslihah, S. (2011). Studi tentang hubungan dukungan sosial, penyesuaian sosial di lingkungan sekolah dan prestasi akademik siswa SMPIT Assyfa Boarding School Subang Jawa Barat. Jurnal Psikologi Undip,10 (2)
  8. Nasution, S. (2008). Asas-asas kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara
  9. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan
  10. Sarafino, E.P. (2011). Health psychology (7th ed). Singapore: John Willes & Sons
  11. Smet, B. (1994). Psikologi kesehatan. Jakarta: Grasindo
  12. Syah, M. (2005). Psikologi belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
  13. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
  14. Winarsunu, T. (2010). Statistik dalam penelitian psikologi dan pendidikan. Malang: UMM Press

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.