skip to main content

KECERDASAN ADVERSITAS DAN KETERLIBATAN KERJA PADA KARYAWAN PT. GANDUM MAS KENCANA KOTA TANGERANG

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 18 Jan 2015.

Citation Format:
Abstract
Karyawan merupakan aset utama perusahaan sehingga kinerja karyawan yang produktif dibutuhkan oleh perusahaan, namun ada kalanya saat bekerja ditemukan hambatan yang membuat karyawan jenuh sehingga memiliki keinginian untuk meninggalkan pekerjaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan adversitas dan keterlibatan kerja pada karyawan PT. Gandum Mas Kencana. Keterlibatan kerja merupakan kondisi psikologis positif karyawan terhadap pekerjaannya yang ditandai dengan curahan energi dalam bekeja, perasaan terlibat yang kuat, penuh konsentrasi, serta kesulitan untuk memisahkan diri dengan pekerjaannya. Kecerdasan adversitas merupakan kemampuan individu dalam mengamati kesulitan dan mengolah kesulitan dengan kecerdasan yang dimiliki sehingga menjadi sebuah tantangan untuk menyelesaikannya. Jumlah populasi penelitian ini yaitu 134 karyawan tetap dan masa kerja minimal 1 tahun hingga 10 tahun. Pada sampel penelitian sebanyak 80 karyawan yang diperoleh melalui propotional sampling diberikan Skala Keterlibatan Kerja (31 aitem; α = 0,92) dan Skala Kecerdasan Adversitas (37 aitem; α = 0,94). Analisis regresi sederhana menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara kecerdasan adversitas dan keterlibatan kerja pada karyawan PT. Gandum Mas Kencana (r = 0,62; p < 0,001). Semakin tinggi kecerdasan adversitas, maka semakin tinggi keterlibatan kerja. Kecerdasan adversitas memberikan sumbangan efektif sebesar 38% terhadap keterlibatan kerja. Ketika ingin meningkatkan keterlibatan kerja ia harus memperhatikan kecerdasan adversitas, dan untuk meningkatkan keterlibatan kerja, perusahaan dapat melakukan intervensi dalam meningkatkan kecerdasan adversitas melalui pelatihan dan pengembangan karyawan.
Fulltext View|Download
Keywords: keterlibatan kerja; kecerdasan adversitas; Kota Tangerang

Article Metrics:

  1. Bakker, A. B. & Demerouti, E. (2007). Towards a model of engagement. Journal Career Development International. 13, 209-223
  2. Bakker. A. B. & Leiter, M. P. (2010). Work engagement: Handbook of essential teory and reasearch. New York, NY: Psychology Press
  3. Demerouti, E., Bakker, A. B., Nachreiner, F., & Schaufeli, W. B. (2001). The job demands-resources model of burnout. Journal of Applied Psychology, 86, 499- 512
  4. Hariandja, M. & Hadiwati, Y. (2007). Manajemen sumber daya manusia: pengadaan, pengembangan, pengkompesian dan peningkatan produktifitas pegawai. Jakarta: PT. Grasindo
  5. Harter, J. K., Schmidt, F. L., & Hayes, T. L. (2002). Business-unit-level relationship between employee satisfaction, emloyee engagement and business outcomes: A meta-analysis. Journal of Applied Psychology, 87, 268-278
  6. Hobfoll, S. E., Johnson, R. J., Ennis, N., & Jackson, A. P. (2003). Resource loss, resource gain, and emotional outcomes among inner city women. Journal of Personality and Social Psychology, 84, 632–643. doi: 10.1037/0022-3514.84.3.632
  7. Istiqomah, Y., Widyarini, I., & Silviandari, I. A. (2013). Pengaruh psychological capital dan organizational-based self esteem terhadap work engagement. Skripsi (tidak diterbitkan). Program Studi Psikologi Universitas Brawijaya Malang
  8. Margaretha, M. & Saragih, S. (2008). Employee engagement: Upaya peningkatan kinerja organisasi. The 2nd National Conference UKWMS
  9. Mohapatra, M., & Sharma, B. R. (2010). Study of employee engagement and its predictors in an indian public sector undertaking. Global Business Review June 2010, 11, 281-301
  10. Nugraha, R. A. (2011). Pengaruh pelatihan kecerdasan adversitas terhadap motivasi berprestasi pada siswa kelas X di SMA Negri 8 Surakarta. Skripsi. (Tidak diterbitkan). Surakarta: Fakultas Psikologi Universitas Sebelas Maret
  11. Saks, A. M. (2006). Antecedents and consequences of employee engagement. Journal of Managerial Psychology, 26, 600-619
  12. Stoltz, P. G. (2003). Adversity quotient at work: Mengatasi kesulitan di tempat kerja, mengubah tantangan sehari-hari menjadi kunci sukses anda. Alih Bahasa: Alexander Sindoro. Jakarta: Interaksara
  13. Stoltz, P. G. (2005). Adversity quotient: Mengubah hambatan menjadi peluang. Alih Bahasa: Hermaya. Jakarta: Grasindo
  14. Wyatt, W. (2008). Global work Arttitudes Report. Diunduh dari http://www.watsonwyatt.com/research/pdfs/2007-US-0298.pdf, pada tanggal 20 Mei 2014

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.