skip to main content

CAREER CALLING DAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA PETUGAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS 1 SEMARANG

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 18 Jan 2015.

Citation Format:
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara career calling dan psychological well-being pada petugas pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Klas 1 Semarang. Populasi penelitian adalah 101 petugas pemasyarakatan, didapatkan sampel penelitian sebanyak 63 orang yang diperoleh melalui convenience sampling, diberikan  Skala Psychological Well-Being (34 aitem; α = 0,91) dan Skala Career Calling (32 aitem; α = 0,93). Analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara career calling dan psychological well-being pada petugas pemasyarakatan di Lapas Klas 1 Semarang. Artinya, semakin tinggi career calling, semakin tinggi pula psychological well-being, dan semakin rendah career calling, semakin rendah psychological well-being petugas pemasyarakatan. Career calling petugas pemasyarakatan memberikan sumbangan efektif sebesar 73% terhadap psychological well-being. Penelitian ini memiliki implikasi bagi petugas pemasyarakatan, pengambil kebijakan di lapas, dan peneliti selanjutnya
Fulltext View|Download
Keywords: career calling, psychological well-being; petugas lembaga pemasyarakatan

Article Metrics:

  1. Arifin, Z., & Rahayu, I. T. (2011). Hubungan antara orientasi religius, locus of control dan psychological well-being mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Diunduh dari http://ejournal.uinmalang.ac.id/index.php/lemlit/article/view/1945
  2. Duffy, R. D., Dik, B. J., & Steger, M. F. (2011). Calling and work-related outcomes: Career commitment as a mediator. Journal of Vocational
  3. Duffy, R. D., & Dik, B. J. (2013). Research on calling: What have we learned and where are we going?. Journal of Vocational Behavior, 83, 428-436
  4. Harter, J. K., Schmidt, F. L., & Keyes, C. L. M. (2002). Well-being in the workplace and its relationship to business outcomes: A review of the gallup studies. In C. L. Keyes & J. Haidt (Eds.), Flourishing: The Positive Person and the Good Life (pp. 205-224). Washington: American Psychological Association
  5. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI tentang Kode Etik Pegawai Pemasyarakatan tahun 2011
  6. Puspita, M. D. (2012). Hubungan antara dukungan sosial dan makna kerja sebagai panggilan (calling) dengan keterikatan kerja. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, 1, 1-17
  7. Ryff, C. D. (1989). Happiness is everything, or is it? Explorations on the meaning of psychological well-being. Journal of Personality and Social Psychology, 57, 1069-1081
  8. Ryff, C. D., & Singer, B. H (1996). Psychological well-being: Meaning, measurement, and implications for psychotherapy research. Psychotherapy and Psychosomatics, 65, 14-23
  9. Tanudjaja, R. M. (2013). Hubungan antara konflik keluarga-kerja, makna kerja sebagai panggilan, dan persepsi terhadap dukungan organisasional dengan keterikatan kerja pada guru. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya
  10. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 1995 tentang Permasyarakatan
  11. Wells, I. E. (2010). Psychological well-being. New York, NY: Nova Science Publishers, Inc
  12. Wibisono, D. (2003). Riset bisnis panduan bagi praktisi dan akademisi. Jakarta: Gramedia
  13. Wink, P., & Dillon, M. (2008). Religiousness, spirituality, and psychosocial function in late adulthood: Findings from a longitudinal study. Psychology and Aging, 18, 916-924
  14. Wrzesniewski, A. (2010). Handbook of positive organizational scholarship: Calling. Oxford: Oxford University Press
  15. Wrzesniewski, A., Dekas, K., & Rosso, B. (2009). Callings. In S. Lopez & A. Beauchamp (Eds.), Encyclopedia of Positive Psychology. Oxford: Blackwell

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.