BibTex Citation Data :
@article{JAB29309, author = {Puteri Aryani and Endang Kusdiyantini and Agung Suprihadi}, title = {Isolasi Bakteri Endofit Daun Alang-Alang (Imperata cylindrica) dan Metabolit Sekundernya yang Berpotensi sebagai Antibakteri}, journal = {Jurnal Akademika Biologi}, volume = {9}, number = {2}, year = {2020}, keywords = {Alang-alang, Antibakteri, Bakteri Endofit, Metabolit Sekunder.}, abstract = { Alang-alang ( Imperata cylindrica ) merupakan suatu gulma yang tahan terhadap kondisi panas dan kering, serta merupakan gulma tingkat tinggi yang dapat menginvasi suatu habitat. Hal tersebut memungkinkan alang-alang memiliki potensi metabolit sekunder akibat adanya adaptasi pertahanan tubuh dari lingkungan yang ekstrem. Penelitian tentang potensi metabolit sekunder untuk antibakteri dari bakteri endofit daun alang-alang belum banyak dilakukan. Bakteri endofit merupakan mikroorganisme yang tumbuh dalam jaringan tumbuhan. Kemampuan bakteri endofit memproduksi senyawa metabolit sekunder yang sama dengan tanaman inangnya merupakan peluang yang dapat diandalkan untuk memproduksi metabolit sekunder. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi bakteri endofit dari daun alang-alang dan metabolit sekundernya yang berpotensi sebagai antibakteri, serta dilakukan skrining metabolit sekunder dengan metode kualitatif. Isolasi bakteri endofit dari daun alang-alang dilakukan dengan karakterisasi berdasarkan makroskopis. Uji aktivitas antibakteri adalah metode difusi agar ( Disk diffusion test ) dengan menggunakan dua bakteri uji : Escherichia coli, dan Staphylococcus aureus . Jumlah bakteri endofit yang diperoleh sebanyak empat isolat dengan kode BE1, BE2, BE3 dan BE4. Keempat isolat bakteri endofit yang didapatkan mempunyai persamaan metabolit sekunder dengan ekstrak daun alang-alang, dan menunjukkan hasil positif terhadap alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin. Total Fenol yang dihasilkan Isolat BE1, BE2, BE3, dan BE4 adalah 15,33 mg/l; 62,56 mg/l; 61,17 mg/l, dan 27,56 mg/l. Berdasarkan hasil rata-rata diameter zona hambat isolat bakteri endofit BE1, BE2, BE3 dan BE4 mampu menghambat Escherichia coli dengan respon hambatan lemah yaitu dari (1 – 4,8 mm), sedangkan Staphylococcus aureus dengan respon hambatan lemah berkisar dari (1 – 5,8 mm). }, issn = {2621-9824}, pages = {20--28} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/biologi/article/view/29309} }
Refworks Citation Data :
Alang-alang (Imperata cylindrica) merupakan suatu gulma yang tahan terhadap kondisi panas dan kering, serta merupakan gulma tingkat tinggi yang dapat menginvasi suatu habitat. Hal tersebut memungkinkan alang-alang memiliki potensi metabolit sekunder akibat adanya adaptasi pertahanan tubuh dari lingkungan yang ekstrem. Penelitian tentang potensi metabolit sekunder untuk antibakteri dari bakteri endofit daun alang-alang belum banyak dilakukan. Bakteri endofit merupakan mikroorganisme yang tumbuh dalam jaringan tumbuhan. Kemampuan bakteri endofit memproduksi senyawa metabolit sekunder yang sama dengan tanaman inangnya merupakan peluang yang dapat diandalkan untuk memproduksi metabolit sekunder. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi bakteri endofit dari daun alang-alang dan metabolit sekundernya yang berpotensi sebagai antibakteri, serta dilakukan skrining metabolit sekunder dengan metode kualitatif. Isolasi bakteri endofit dari daun alang-alang dilakukan dengan karakterisasi berdasarkan makroskopis. Uji aktivitas antibakteri adalah metode difusi agar (Disk diffusion test) dengan menggunakan dua bakteri uji : Escherichia coli, dan Staphylococcus aureus. Jumlah bakteri endofit yang diperoleh sebanyak empat isolat dengan kode BE1, BE2, BE3 dan BE4. Keempat isolat bakteri endofit yang didapatkan mempunyai persamaan metabolit sekunder dengan ekstrak daun alang-alang, dan menunjukkan hasil positif terhadap alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin. Total Fenol yang dihasilkan Isolat BE1, BE2, BE3, dan BE4 adalah 15,33 mg/l; 62,56 mg/l; 61,17 mg/l, dan 27,56 mg/l. Berdasarkan hasil rata-rata diameter zona hambat isolat bakteri endofit BE1, BE2, BE3 dan BE4 mampu menghambat Escherichia coli dengan respon hambatan lemah yaitu dari (1 – 4,8 mm), sedangkan Staphylococcus aureus dengan respon hambatan lemah berkisar dari (1 – 5,8 mm).
Last update:
Jurnal Akademika Biologi (JAB, e-ISSN:2621-9824) diterbitkan oleh Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto, S.H. Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia 50275Phone: +6224 76480923
Jurnal Biologi by http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/biologi is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License. email : jurnalbiologi@live.undip.ac.id