BibTex Citation Data :
@article{JAB24766, author = {Mika Mardiyana and Murningsih Murningsih and Sri Utami}, title = {Inventarisasi Anggrek (Orchidaceae) Epifit di Kawasan Hutan Petungkriyono Pekalongan Jawa Tengah}, journal = {Jurnal Akademika Biologi}, volume = {8}, number = {2}, year = {2019}, keywords = {}, abstract = { Anggrek berdasarkan tempat hidupnya dikelompokkan menjadi dua yaitu anggrek terestrial atau anggrek yang tumbuh diatas permukaan tanah dan anggrek epifit yang hidup menempel pada tumbuhan lain. Keberadaan anggrek epifit lebih banyak ditemukan di alam karena berhubungan dengan pohon inangnya sehingga memudahkan untuk mendapat cahaya matahari. Anggrek banyak dijumpai di hutan hujan tropis. Salah satu hutan hujan tropis dengan keanekaragaman anggrek yang tinggi adalah Petungkriyono yang dijadikan sebagai kawasan ekowisata. Potensi anggrek di kawasan Hutan Petungkriyono perlu dikaji agar tetap terjaga dan lestari. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 23 Maret – 12 April 2019 di Hutan Petungkriyono Pekalongan Jawa Tengah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji jenis anggrek epifit di kawasan Hutan Petungkriyono Pekalongan Jawa Tengah. Penelitian dilakukan dengan membagi wilayah menjadi 3 stasiun berdasarkan ketinggian yang berbeda, yaitu stasiun I (700-900 m dpl), stasiun II (900-1.100 m dpl), stasiun III (1.100-1.300 m dpl). Setiap stasiun dibagi menjadi 3 titik sampling. Setiap titik sampling dibuat 3 plot sebagai ulangan dengan ukuran 10 x 10 m. Hasil penelitian di kawasan Hutan Petungkriyono didapatkan 46 jenis anggrek yang termasuk dalam 22 genus, dua diantaranya adalah anggrek endemik yaitu Malaxis junghuhnii dan Oberonia similis }, issn = {2621-9824}, pages = {1--7} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/biologi/article/view/24766} }
Refworks Citation Data :
Anggrek berdasarkan tempat hidupnya dikelompokkan menjadi dua yaitu anggrek terestrial atau anggrek yang tumbuh diatas permukaan tanah dan anggrek epifit yang hidup menempel pada tumbuhan lain. Keberadaan anggrek epifit lebih banyak ditemukan di alam karena berhubungan dengan pohon inangnya sehingga memudahkan untuk mendapat cahaya matahari. Anggrek banyak dijumpai di hutan hujan tropis. Salah satu hutan hujan tropis dengan keanekaragaman anggrek yang tinggi adalah Petungkriyono yang dijadikan sebagai kawasan ekowisata. Potensi anggrek di kawasan Hutan Petungkriyono perlu dikaji agar tetap terjaga dan lestari. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 23 Maret – 12 April 2019 di Hutan Petungkriyono Pekalongan Jawa Tengah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji jenis anggrek epifit di kawasan Hutan Petungkriyono Pekalongan Jawa Tengah. Penelitian dilakukan dengan membagi wilayah menjadi 3 stasiun berdasarkan ketinggian yang berbeda, yaitu stasiun I (700-900 m dpl), stasiun II (900-1.100 m dpl), stasiun III (1.100-1.300 m dpl). Setiap stasiun dibagi menjadi 3 titik sampling. Setiap titik sampling dibuat 3 plot sebagai ulangan dengan ukuran 10 x 10 m. Hasil penelitian di kawasan Hutan Petungkriyono didapatkan 46 jenis anggrek yang termasuk dalam 22 genus, dua diantaranya adalah anggrek endemik yaitu Malaxis junghuhnii dan Oberonia similis
Last update:
Jurnal Akademika Biologi (JAB, e-ISSN:2621-9824) diterbitkan oleh Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto, S.H. Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia 50275Phone: +6224 76480923
Jurnal Biologi by http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/biologi is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License. email : jurnalbiologi@live.undip.ac.id