1Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang , Indonesia
2Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{Transient9126, author = {Pinkan Dyah and Imam Santoso and Ajub Zahra}, title = {APLIKASI METODE KODE RANTAI UNTUK MENENTUKAN PANJANG DAN KELILING OBJEK DUA DIMENSI TIDAK BERATURAN}, journal = {Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro}, volume = {4}, number = {2}, year = {2015}, keywords = {}, abstract = { Abstrak Kode rantai merupakan salah satu metode pengolahan citra digital yang mampu merepresentasikan kurva, garis, atau kontur suatu bidang. Kode rantai menghasilkan kode-kode berupa deretan angka berdasarkan arah mata angin. Deretan angka ini dihitung sehingga menghasilkan nilai panjang, dan disesuaikan dengan nilai sesungguhnya berdasarkan faktor skala. Dalam Penelitian ini, kode rantai diaplikasikan untuk menentukan panjang dan keliling objek dua dimensi tidak beraturan. Objek dua dimensi berasal dari hasil akuisisi kamera yang divariasi berdasarkan bentuk, jarak, dan perbesaran. Untuk meningkatkan penelusuran kode rantai ini diterapkan penghilangan derau dengan morfologi penutupan. Tolak ukur keberhasilan adalah perbandingan panjang simulasi dengan panjang sebenarnya. Selain itu beberapa gangguan saat pengambilan data diterapkan, seperti tingkat kecerahan pada citra uji, adanya derau di sekitar objek citra uji. Pada pengujian sistem ini dilakukan beberapa variasi, yaitu variasi bentuk kontur terbuka, pengujian kontur terbuka jarak kamera terhadap objek 20 cm – 40 cm, pengujian dengan jarak kamera terhadap objek 50 cm – 200 cm, variasi perbesaran objek 1kali-3kali, dan pengujian keliling pada kontur tertutup. Dari hasil pengujian terhadap sistem, seperti pengujian kontur terbuka jarak kamera terhadap objek 20 cm – 40 cm memiliki presentase rata-rata 1,452%. Hasilnya kode rantai dapat digunakan untuk menghitung panjang dan keliling objek dua dimensi tidak beraturan dengan kesalahan yang dapat ditoleransi. Kata Kunci : Kontur Tidak Beraturan, Dua Dimensi, Panjang, Keliling, Kode Rantai Ab stract Chain Codes is one of the techniques in image analysis that is able to represent lines, curves or contour of an area, and to determine shape factor of an object. Further more chain codes can be applied to count length and perimeter of object based on distance. Chain code’s producing the codes which is containing a line of number based on the direction. In this final assignment, chain codes are applied to count length and perimeter of two dimensional irregular object. Two dimensional object are using the capture image as the object tests. On the other hand, morphological closing was applied to improve chain code’s tracking. And comparison of actual length to simulasion length will be used as parameters of success. Beside that, some interference were applied such as brightness level and some noise around the object. In this program, there are five variation tests, those are the shape variation of opened contours, the opened contours with 20 cm - 40 cm camera to object’s distances, the opened contours objects with 50 cm - 200 cm camera to object’s, camera’s zoom variations for opened contours, and shape variations of closed contours. For an example, opened contours with 20 cm - 40 cm camera to object’s distances with minimum error percentage 0%, maximum 2,881%, and mean 1,452%. As a result, chain code can be applied to count length of two dimensional irregular contours with acceptable error. Keywords: Irregular contours, two dimensions, length, perimeter, Chain Code }, issn = {2685-0206}, pages = {229--235} doi = {10.14710/transient.v4i2.229-235}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/transient/article/view/9126} }
Refworks Citation Data :
Abstrak
Kode rantai merupakan salah satu metode pengolahan citra digital yang mampu merepresentasikan kurva, garis, atau kontur suatu bidang. Kode rantai menghasilkan kode-kode berupa deretan angka berdasarkan arah mata angin. Deretan angka ini dihitung sehingga menghasilkan nilai panjang, dan disesuaikan dengan nilai sesungguhnya berdasarkan faktor skala. Dalam Penelitian ini, kode rantai diaplikasikan untuk menentukan panjang dan keliling objek dua dimensi tidak beraturan. Objek dua dimensi berasal dari hasil akuisisi kamera yang divariasi berdasarkan bentuk, jarak, dan perbesaran. Untuk meningkatkan penelusuran kode rantai ini diterapkan penghilangan derau dengan morfologi penutupan. Tolak ukur keberhasilan adalah perbandingan panjang simulasi dengan panjang sebenarnya. Selain itu beberapa gangguan saat pengambilan data diterapkan, seperti tingkat kecerahan pada citra uji, adanya derau di sekitar objek citra uji. Pada pengujian sistem ini dilakukan beberapa variasi, yaitu variasi bentuk kontur terbuka, pengujian kontur terbuka jarak kamera terhadap objek 20 cm – 40 cm, pengujian dengan jarak kamera terhadap objek 50 cm – 200 cm, variasi perbesaran objek 1kali-3kali, dan pengujian keliling pada kontur tertutup. Dari hasil pengujian terhadap sistem, seperti pengujian kontur terbuka jarak kamera terhadap objek 20 cm – 40 cm memiliki presentase rata-rata 1,452%. Hasilnya kode rantai dapat digunakan untuk menghitung panjang dan keliling objek dua dimensi tidak beraturan dengan kesalahan yang dapat ditoleransi.
Kata Kunci : Kontur Tidak Beraturan, Dua Dimensi, Panjang, Keliling, Kode Rantai
Abstract
Chain Codes is one of the techniques in image analysis that is able to represent lines, curves or contour of an area, and to determine shape factor of an object. Further more chain codes can be applied to count length and perimeter of object based on distance. Chain code’s producing the codes which is containing a line of number based on the direction. In this final assignment, chain codes are applied to count length and perimeter of two dimensional irregular object. Two dimensional object are using the capture image as the object tests. On the other hand, morphological closing was applied to improve chain code’s tracking. And comparison of actual length to simulasion length will be used as parameters of success. Beside that, some interference were applied such as brightness level and some noise around the object. In this program, there are five variation tests, those are the shape variation of opened contours, the opened contours with 20 cm - 40 cm camera to object’s distances, the opened contours objects with 50 cm - 200 cm camera to object’s, camera’s zoom variations for opened contours, and shape variations of closed contours. For an example, opened contours with 20 cm - 40 cm camera to object’s distances with minimum error percentage 0%, maximum 2,881%, and mean 1,452%. As a result, chain code can be applied to count length of two dimensional irregular contours with acceptable error.
Article Metrics:
Last update:
Penulis yang menyerahkan naskah perlu menyetujui bahwa hak cipta dari artikel tersebut akan diserahkan ke TRANSIENT: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro dan Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro sebagai penerbit jurnal. Hak cipta mencakup hak untuk mereproduksi dan mengirimkan artikel dalam semua bentuk dan media, termasuk cetak ulang, foto, mikrofilm, dan reproduksi serupa lainnya, serta terjemahannya.
TRANSIENT: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro dan Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro dan Editor berusaha keras untuk memastikan bahwa tidak ada data, pendapat, atau pernyataan yang salah atau menyesatkan dipublikasikan di jurnal. Dengan cara apa pun, isi artikel dan iklan yang diterbitkan dalam TRANSIENT: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro adalah tanggung jawab tunggal dan eksklusif masing-masing penulis dan pengiklan.
Formulir Transfer Hak Cipta dapat diunduh di sini: [Formulir Transfer Hak Cipta Transient]. Formulir hak cipta harus ditandatangani dan dikirim ke Editor dalam bentuk surat asli, dokumen pindaian atau faks:
Dr. Wahyudi (Ketua Editor)Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro, IndonesiaJl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang 50275 IndonesiaTelepon/Facs: 62-24-7460057Email: transient@elektro.undip.ac.id