skip to main content

OPTIMISASI BIAYA PEMBANGKITANPADA SISTEM 500 KV JAWA-BALI MENGGUNAKAN METODE ANT COLONY OPTIMIZATION (ACO)

1Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang, Indonesia

2Jl. Prof Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia, Indonesia

Editor(s): Aris Triwiyatno

Citation Format:
Abstract

Abstrak

 

Tingkat kebutuhan energi listrik yang semakin meningkat menyebabkan meningkatnya biaya operasi pembangkitan energi listrik.Permasalahan yang umum terjadi pada pengoperasian sistem tenaga listrik yaitu bagaimana menghasilkan daya output yang maksimal dengan meminimalisasi biaya operasi pembangkit.. Artinya, adanya permasalahan dalam pemenuhan beban listrik dapat mengakibatkan kerugian besar bagi PLN maupun konsumen.

Oleh karena itu diperlukan adanya suatu fungsi optimasi yang dapat meminimalisasikan biaya pembangkitan energi listrik yang dipengaruhi oleh perubahan kebutuhan energi dalam jangka waktu tertentu.Pada Tugas Akhir ini, optimasi pencarian biaya pembangkitan termurah dilakukan dengan menggunakan metode Ant Colony Optimization (ACO) pada pembangkit listrik yang terhubung dalam sistem interkoneksi 500 kV Jawa-Bali dengan batasan equality dan inequality. Parameter batasan equality adalah jumlah total daya yang dihasilkan harus dapat memenuhi total permintaan beban dan rugi-rugi daya pada jaringan. Sedangkan parameter batasan inequality adalah daya yang dihasilkan pembangkit harus lebih besar dari batasan daya minimal pembangkit dan lebih kecil dari batasan daya maksimal pembangkit.PT.PLN wilayah kerja Kalimantan Selatan – Kalimantan Tengah selaku pihak pengelola ketenagalistrikan di wilayah ini berencana akan membangun 2 unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di wilayah Kabupaten Pulang Pisau dengan daya 2x60 MW untuk menutupi kekurangan penyediaan energi listrik di wilayah tersebut. AbnAAAAHasil pasakljalkdjaldjaldjaldjaldjaldHasil pengujian menunjukkan bahwa optimisasi menggunakan metode ACO memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan hasil perhitungan sebelum menerapkan ACO, yaitu 0.86% lebih rendah untuk total daya yang dibangkitkan, 33.5% lebih rendah untuk rugi-rugi daya, 12% lebih ekonomis untuk total biaya pembangkitan. Biaya pembangkitan termurah pada saat beban puncak adalah sebesar Rp.5.226.483.927,-.

 

Kata Kunci : Pembangkitan Energi Listrik,Optimasi Operasi Sistem Pembangkit Listrik, Biaya Pembangkitan, Ant Colony Optimization (ACO).

 

 

Abstract

 

The increasing demand of electrical energy causes the increasing operational cost in generating the electrical energy. The common problem in the electric power system operation is producing maximum output power with minimum operational cost.Therefore, it is necessary to create an optimization function with minimum cost in generating the electric energy affected by changes in energy needs in certain range of  time.In this final assignment, the cheapest optimization in the cost of generating is carried out by using Ant Colony Optimization (ACO). The method is implemented to power plants connected to the Java-Bali 500 kV interconnection system with equality and inequality constraints. Parameter equality constraints are the total amount of power generated that must be able to fulfill total demand load and power losses in the network.While parameter inequality constraints are the generated power by plants that must be greater than the minimum power generation limits and smaller than maximum power generation limits.The results show that the ACO method gives better results than the calculated result before implementing ACO, it gives 0.86% lower for the total power generated, 33.5% lower for the power loss, 12% more economical for the total cost of generation. The cheapest generation cost at the peak time load is equal to Rp.5,226,483,927, -.

 

Keywords :          Electrical Energy Generation, Optimization of Power System Operation,Generating Cost, Ant Colony Optimization (ACO)
Fulltext View|Download

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.