1Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang , Indonesia
2Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{Transient4305, author = {Amelia Qisthi and Wahyul Syafei and Imam Santoso}, title = {PENINGKATAN KINERJA WI-FI 802.11n MENGGUNAKAN MIMO DEKODER BERBASIS MLD (MAXIMUM LIKELIHOOD DETECTION) PADA KONFIGURASI ANTENA 4x4}, journal = {Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro}, volume = {2}, number = {4}, year = {2013}, keywords = {(Wi-Fi 802.11n, OFDM, MIMO, Maximum Likelihood Detection; Wi-Fi 802.11n, OFDM, MIMO, Maximum Likelihood Detection)}, abstract = { Abstrak IEEE 802.11n merupakan standar baru Wi-Fi yang menghasilkan high throughput. Standar ini memanfaatkan kombinasi MIMO dan OFDM untuk mencapai kinerja dan throughput yang tinggi. Kinerja MIMO dekoder yang tinggi sangat dibutuhkan untuk memperoleh informasi yang dikirimkan. MIMO dekoder 802.11n yang ada saat ini menggunakan metode linier, yaitu Zero Forcing (ZF) dan Minimum Mean Square Error (MMSE). Kedua metode ini sederhana tetapi memiliki kinerja yang rendah. Penelitian ini mengembangkan sebuah MIMO dekoder berkinerja tinggi dengan metode Maximum Likelihood Detection (MLD) untuk sistem Wi-Fi 802.11n dengan bandwidth 40MHz. Simulasi ini dilakukan pada model kanal B dari IEE 802.11n yang mewakili cakupan suatu area kantor kecil. Teknik MIMO yang digunakan adalah Spatial Division Multiplexing pada konfigurasi MIMO 4x4 dengan modulasi 64 QAM dan laju pengkodean (2/3, 3/4, 5/6). Hasil simulasi dibandingkan dengan ZF dan MMSE berdasarkan analisa kinerja dan kompleksitasnya. Pada BER 10 -4 , MLD memberikan peningkatan kinerja rata-rata 14,2 dB dibandingkan metode ZF dan 12,3 dB terhadap MMSE. MLD memiliki kompleksitas 8x10 5 kali lipat dibandingkan dengan metode ZF dan MMSE. Kata kunci: Wi-Fi 802.11n, OFDM, MIMO, Maximum Likelihood Detection Abstract The 802.11n as the newest IEEE Wi-Fi standard can provide high throughput. It exploits a combination of MIMO and OFDM to gain high throughput and performance wireless communications. Since it involves many interference signals in the channel, high performance decoder MIMO is highly demanded to obtain the transmitted information. The recent Wi-Fi 802.11n system implements linear method, i.e. ZF and MMSE to cancel the interferences. Both methods are simple but low in performance. This research developing and implementing high performance decoder MIMO based on MLD for Wi-Fi 802.11n system with bandwidth 40 MHz. Simulations was performed on TGN channel model B which represented coverage of a small office area. MIMO technique used is Spatial Division Multiplexing in 4 x 4 MIMO configuration using 64 QAM modulation and coding rate (2/3, 3/4, 5/6). Simulation results compared with the linear detection, ZF and MMSE which based on the comparison of Bit Error Rate (BER) to Signal to Noise Ratio (SNR) and complexity. For BER 10 -4 , MLD has contributed an average increase of 14.17 dB to the ZF decoder and 12.3 dB to the MMSE decoder. However, MLD has a high complexity 8x10 5 compared to ZF and MMSE. Keywords: Wi-Fi 802.11n, OFDM, MIMO, Maximum Likelihood Detection }, issn = {2685-0206}, pages = {908--915} doi = {10.14710/transient.v2i4.908-915}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/transient/article/view/4305} }
Refworks Citation Data :
Abstrak
IEEE 802.11n merupakan standar baru Wi-Fi yang menghasilkan high throughput. Standar ini memanfaatkan kombinasi MIMO dan OFDM untuk mencapai kinerja dan throughput yang tinggi. Kinerja MIMO dekoder yang tinggi sangat dibutuhkan untuk memperoleh informasi yang dikirimkan. MIMO dekoder 802.11n yang ada saat ini menggunakan metode linier, yaitu Zero Forcing (ZF) dan Minimum Mean Square Error (MMSE). Kedua metode ini sederhana tetapi memiliki kinerja yang rendah. Penelitian ini mengembangkan sebuah MIMO dekoder berkinerja tinggi dengan metode Maximum Likelihood Detection (MLD) untuk sistem Wi-Fi 802.11n dengan bandwidth 40MHz. Simulasi ini dilakukan pada model kanal B dari IEE 802.11n yang mewakili cakupan suatu area kantor kecil. Teknik MIMO yang digunakan adalah Spatial Division Multiplexing pada konfigurasi MIMO 4x4 dengan modulasi 64 QAM dan laju pengkodean (2/3, 3/4, 5/6). Hasil simulasi dibandingkan dengan ZF dan MMSE berdasarkan analisa kinerja dan kompleksitasnya. Pada BER 10-4, MLD memberikan peningkatan kinerja rata-rata 14,2 dB dibandingkan metode ZF dan 12,3 dB terhadap MMSE. MLD memiliki kompleksitas 8x105 kali lipat dibandingkan dengan metode ZF dan MMSE.
Kata kunci: Wi-Fi 802.11n, OFDM, MIMO, Maximum Likelihood Detection
Abstract
The 802.11n as the newest IEEE Wi-Fi standard can provide high throughput. It exploits a combination of MIMO and OFDM to gain high throughput and performance wireless communications. Since it involves many interference signals in the channel, high performance decoder MIMO is highly demanded to obtain the transmitted information. The recent Wi-Fi 802.11n system implements linear method, i.e. ZF and MMSE to cancel the interferences. Both methods are simple but low in performance. This research developing and implementing high performance decoder MIMO based on MLD for Wi-Fi 802.11n system with bandwidth 40 MHz. Simulations was performed on TGN channel model B which represented coverage of a small office area. MIMO technique used is Spatial Division Multiplexing in 4 x 4 MIMO configuration using 64 QAM modulation and coding rate (2/3, 3/4, 5/6). Simulation results compared with the linear detection, ZF and MMSE which based on the comparison of Bit Error Rate (BER) to Signal to Noise Ratio (SNR) and complexity. For BER 10-4, MLD has contributed an average increase of 14.17 dB to the ZF decoder and 12.3 dB to the MMSE decoder. However, MLD has a high complexity 8x105 compared to ZF and MMSE.
Article Metrics:
Last update:
Penulis yang menyerahkan naskah perlu menyetujui bahwa hak cipta dari artikel tersebut akan diserahkan ke TRANSIENT: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro dan Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro sebagai penerbit jurnal. Hak cipta mencakup hak untuk mereproduksi dan mengirimkan artikel dalam semua bentuk dan media, termasuk cetak ulang, foto, mikrofilm, dan reproduksi serupa lainnya, serta terjemahannya.
TRANSIENT: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro dan Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro dan Editor berusaha keras untuk memastikan bahwa tidak ada data, pendapat, atau pernyataan yang salah atau menyesatkan dipublikasikan di jurnal. Dengan cara apa pun, isi artikel dan iklan yang diterbitkan dalam TRANSIENT: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro adalah tanggung jawab tunggal dan eksklusif masing-masing penulis dan pengiklan.
Formulir Transfer Hak Cipta dapat diunduh di sini: [Formulir Transfer Hak Cipta Transient]. Formulir hak cipta harus ditandatangani dan dikirim ke Editor dalam bentuk surat asli, dokumen pindaian atau faks:
Dr. Wahyudi (Ketua Editor)Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro, IndonesiaJl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang 50275 IndonesiaTelepon/Facs: 62-24-7460057Email: transient@elektro.undip.ac.id