1Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang, Indonesia
2Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{Transient3976, author = {Adista Widiasanti and Hermawan Hermawan and Karnoto Karnoto}, title = {ANALISIS PENEMPATAN SEL SURYA PADA ATAP SETENGAH LINGKARAN SEBAGAI APLIKASI SISTEM TENAGA OFF GRID}, journal = {Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro}, volume = {2}, number = {3}, year = {2013}, keywords = {(fotovoltaik, radiasi matahari, sistem off-grid; photovoltaic, solar irradiation, PV slope, off-grid system)}, abstract = { Abstrak Energi listrik mengambil peran yang sangat penting bagi penunjang kehidupan manusia. Kebanyakan pembangkit listrik menggunakan bahan bakar fosil dan keberadaannya semakin lama semakin menipis. Sel surya atau fotovoltaik merupakan salah satu energi baru terbarukan yang memiliki potensial besar untuk digunakan di Indonesia. Pemilik gedung Terminal LPG Semarang juga berencana menggunakan fotovoltaik sebagai sumber tenaga, dimana energi listrik pada bangunan tidak dihubungkan dengan PLN atau off grid. Modul fotovoltaik diletakkan pada atap melengkung gedung Terminal LPG Semarang dengan 10 variasi kemiringan sudut. Hal itu dimaksudkan agar tidak merusak arsitektur dari bangunan. Sepuluh slope tersebut menghasilkan perbedaan nilai daya output yang nantinya akan dijumlahkan untuk mendapatkan nilai daya total. Perhitungan intensitas radiasi matahari menggunakan MATLAB 2008 untuk mencari nilai radiasi sebagai masukan hingga daya keluaran yang dapat dihasilkan oleh total modul PV. Hasil perhitungan intensitas radiasi matahari pada gedung Terminal LPG Semarang dengan 10 kemiringan sudut modul fotovoltaik menunjukkan bahwa kemiringan sudut fotovoltaik yang dapat menerima irradiasi paling kecil adalah pada sudut 36°. Jumlah energi yang dapat diberikan oleh 120 modul fotovoltaik pada atap gedung Terminal LPG Semarang 15.31 MWh dalam kurun waktu satu tahun dengan indeks kecerahan minimum (kt sebesar 0.3.). Kata kunci : fotovoltaik, radiasi matahari, sistem off-grid Abstract Electricity takes an important role to support human activities. The electricity is taken from fusil fuel and its existence is increasing out. Solar cell or photovoltaic became one of the renewable energy which has great potential to be applied in Indonesia. The owner of Terminal LPG Semarang is going to use photovoltaic as source of electrical energy, and the electrical energy in building is not connected with PLN. Photovoltaic modules are placed on the curve roof Terminal LPG Semarang with 10 variations angle slope. It is intended to preserve the architecture of the building. The solar irradiation calculation was carried out by using MATLAB 2008 to find the total output of the photovoltaic modules. The result of solar irradiation calculation at the roof of Terminal LPG Semarang with 10 angle of the slope photovoltaic modules shows that the minimum angle which is able to receive the smallest solar irradiation is 36°. The total energy given by 120 photovoltaic modules on the roof of Terminal LPG Semarang is 15.31 MWh within a year with the minimum clearness index (kt is 0.3). Keyword: photovoltaic, solar irradiation, PV slope, off-grid system }, issn = {2685-0206}, pages = {791--798} doi = {10.14710/transient.v2i3.791-798}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/transient/article/view/3976} }
Refworks Citation Data :
Abstrak
Energi listrik mengambil peran yang sangat penting bagi penunjang kehidupan manusia. Kebanyakan pembangkit listrik menggunakan bahan bakar fosil dan keberadaannya semakin lama semakin menipis. Sel surya atau fotovoltaik merupakan salah satu energi baru terbarukan yang memiliki potensial besar untuk digunakan di Indonesia. Pemilik gedung Terminal LPG Semarang juga berencana menggunakan fotovoltaik sebagai sumber tenaga, dimana energi listrik pada bangunan tidak dihubungkan dengan PLN atau off grid. Modul fotovoltaik diletakkan pada atap melengkung gedung Terminal LPG Semarang dengan 10 variasi kemiringan sudut. Hal itu dimaksudkan agar tidak merusak arsitektur dari bangunan. Sepuluh slope tersebut menghasilkan perbedaan nilai daya output yang nantinya akan dijumlahkan untuk mendapatkan nilai daya total. Perhitungan intensitas radiasi matahari menggunakan MATLAB 2008 untuk mencari nilai radiasi sebagai masukan hingga daya keluaran yang dapat dihasilkan oleh total modul PV. Hasil perhitungan intensitas radiasi matahari pada gedung Terminal LPG Semarang dengan 10 kemiringan sudut modul fotovoltaik menunjukkan bahwa kemiringan sudut fotovoltaik yang dapat menerima irradiasi paling kecil adalah pada sudut 36°. Jumlah energi yang dapat diberikan oleh 120 modul fotovoltaik pada atap gedung Terminal LPG Semarang 15.31 MWh dalam kurun waktu satu tahun dengan indeks kecerahan minimum (kt sebesar 0.3.).
Kata kunci : fotovoltaik, radiasi matahari, sistem off-grid
Abstract
Electricity takes an important role to support human activities. The electricity is taken from fusil fuel and its existence is increasing out. Solar cell or photovoltaic became one of the renewable energy which has great potential to be applied in Indonesia. The owner of Terminal LPG Semarang is going to use photovoltaic as source of electrical energy, and the electrical energy in building is not connected with PLN. Photovoltaic modules are placed on the curve roof Terminal LPG Semarang with 10 variations angle slope. It is intended to preserve the architecture of the building. The solar irradiation calculation was carried out by using MATLAB 2008 to find the total output of the photovoltaic modules. The result of solar irradiation calculation at the roof of Terminal LPG Semarang with 10 angle of the slope photovoltaic modules shows that the minimum angle which is able to receive the smallest solar irradiation is 36°. The total energy given by 120 photovoltaic modules on the roof of Terminal LPG Semarang is 15.31 MWh within a year with the minimum clearness index (kt is 0.3).
Article Metrics:
Last update:
Penulis yang menyerahkan naskah perlu menyetujui bahwa hak cipta dari artikel tersebut akan diserahkan ke TRANSIENT: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro dan Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro sebagai penerbit jurnal. Hak cipta mencakup hak untuk mereproduksi dan mengirimkan artikel dalam semua bentuk dan media, termasuk cetak ulang, foto, mikrofilm, dan reproduksi serupa lainnya, serta terjemahannya.
TRANSIENT: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro dan Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro dan Editor berusaha keras untuk memastikan bahwa tidak ada data, pendapat, atau pernyataan yang salah atau menyesatkan dipublikasikan di jurnal. Dengan cara apa pun, isi artikel dan iklan yang diterbitkan dalam TRANSIENT: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro adalah tanggung jawab tunggal dan eksklusif masing-masing penulis dan pengiklan.
Formulir Transfer Hak Cipta dapat diunduh di sini: [Formulir Transfer Hak Cipta Transient]. Formulir hak cipta harus ditandatangani dan dikirim ke Editor dalam bentuk surat asli, dokumen pindaian atau faks:
Dr. Wahyudi (Ketua Editor)Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro, IndonesiaJl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang 50275 IndonesiaTelepon/Facs: 62-24-7460057Email: transient@elektro.undip.ac.id