1Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang , Indonesia
2Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{Transient3017, author = {Enrich Sitorus and Hermawan Hermawan and Agung Nugroho}, title = {OPTIMASI ECONOMIC DISPATCH PADA UNIT PEMBANGKIT PLTG DI PLTGU TAMBAK LOROK MENGGUNAKAN ALGORITMA ARTIFICIAL BEE COLONY}, journal = {Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro}, volume = {2}, number = {2}, year = {2013}, keywords = {}, abstract = { Abstrak Economic Dispatch adalah proses pengalokasikan permintaan beban yang diperlukan antara unit pembangkit yang tersedia sehingga biaya operasi dapat diminimalkan. Algoritma yang diusulkan untuk penyelesaian Economic Dispatch adalah dengan menggunakan Artificial Bee Colony (ABC). ABC merupakan metoda pencarian terinspirasi oleh perilaku lebah madu saat mencari kualitas sumber makanan. Pada Tugas Akhir ini, Metode ABC diselesaikan dengan menggunakan Matlab dan untuk melihat performa dari simulasi metode ABC maka metode ini akan diaplikasikan dan diuji di sistem IEEE-3unit, IEEE-6unit dan PLTG unit 1 Tambak Lorok. Hasil simulasi pada sistem IEEE-3unit dan IEEE-6unit dengan metode ABC akan dibandingkan dengan hasil simulasi metode Particle Swarm Optimization dan metode konvensional Lagrange Mulptiplier untuk membuktikan validitas dan efektifitas dari metode ABC. Sedangkan pada sistem PLTG Tambak Lorok akan dibandingkan dengan dan tanpa mempertimbangkan laju perubahan beban. Dari hasil simulasi optimasi dengan metode ABC menunjukkan peforma yang baik. Hasil simulasi identik sama dengan metode optimasi lain seperti metode PSO dan Lagrange Multiplier dalam simulasi sistem uji IEEE. Sedangkan pada sistem PLTG Tambak Lorok deviasi penghematan didapat pada kebutuhan daya 60 MW sampai 210 MW yang selisihnya berkisar 10000 liter/jam. Kata Kunci: Masalah Economic Dispatch, Metode Optimasi, ABC, PSO, Lagrange Multiplier Abstract Economic Dispatch is a process of required load demand allocation between the available generation units so that operating costs can be minimized. The proposed algorithm for completion of Economic Dispatch is using Artificial Bee Colony (ABC). ABC is a search method inspired by honey bee behavior which is looking for a quality food sources. In this final project, the ABC method and solved by using Matlab simulation to see the performance of the ABC method, this method will be applied and tested on the IEEE system-3unit, IEEE-6unit and PLTG unit 1 Tambak Lorok. The simulation results on the IEEE system-3unit and IEEE-6unit by the ABC method are compared with the results of the simulation method of Particle Swarm Optimization and conventional methods Lagrange Mulptiplier to prove the validity and effectiveness of the method ABC. While in PLTG Tambak Lorok will be compared with and without considering the rate of change of the load. From the results of simulation optimization with the ABC method shows good performance. Simulation results identical to other optimization methods such as PSO and Lagrange Multiplier method in IEEE simulation test system. While in PLTG Tambak Lorok the saving deviation happened in power demand of 60 MW to 210 MW, the difference is about 10 000 liters / hour. Keyword: Economic Dispatch Problem, Optimization Methods, ABC, PSO, Lagrange Multiplier }, issn = {2685-0206}, pages = {302--307} doi = {10.14710/transient.v2i2.302-307}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/transient/article/view/3017} }
Refworks Citation Data :
Abstrak
Economic Dispatch adalah proses pengalokasikan permintaan beban yang diperlukan antara unit pembangkit yang tersedia sehingga biaya operasi dapat diminimalkan. Algoritma yang diusulkan untuk penyelesaian Economic Dispatch adalah dengan menggunakan Artificial Bee Colony (ABC). ABC merupakan metoda pencarian terinspirasi oleh perilaku lebah madu saat mencari kualitas sumber makanan. Pada Tugas Akhir ini, Metode ABC diselesaikan dengan menggunakan Matlab dan untuk melihat performa dari simulasi metode ABC maka metode ini akan diaplikasikan dan diuji di sistem IEEE-3unit, IEEE-6unit dan PLTG unit 1 Tambak Lorok. Hasil simulasi pada sistem IEEE-3unit dan IEEE-6unit dengan metode ABC akan dibandingkan dengan hasil simulasi metode Particle Swarm Optimization dan metode konvensional Lagrange Mulptiplier untuk membuktikan validitas dan efektifitas dari metode ABC. Sedangkan pada sistem PLTG Tambak Lorok akan dibandingkan dengan dan tanpa mempertimbangkan laju perubahan beban. Dari hasil simulasi optimasi dengan metode ABC menunjukkan peforma yang baik. Hasil simulasi identik sama dengan metode optimasi lain seperti metode PSO dan Lagrange Multiplier dalam simulasi sistem uji IEEE. Sedangkan pada sistem PLTG Tambak Lorok deviasi penghematan didapat pada kebutuhan daya 60 MW sampai 210 MW yang selisihnya berkisar 10000 liter/jam.
Kata Kunci: Masalah Economic Dispatch, Metode Optimasi, ABC, PSO, Lagrange Multiplier
Abstract
Economic Dispatch is a process of required load demand allocation between the available generation units so that operating costs can be minimized. The proposed algorithm for completion of Economic Dispatch is using Artificial Bee Colony (ABC). ABC is a search method inspired by honey bee behavior which is looking for a quality food sources. In this final project, the ABC method and solved by using Matlab simulation to see the performance of the ABC method, this method will be applied and tested on the IEEE system-3unit, IEEE-6unit and PLTG unit 1 Tambak Lorok. The simulation results on the IEEE system-3unit and IEEE-6unit by the ABC method are compared with the results of the simulation method of Particle Swarm Optimization and conventional methods Lagrange Mulptiplier to prove the validity and effectiveness of the method ABC. While in PLTG Tambak Lorok will be compared with and without considering the rate of change of the load. From the results of simulation optimization with the ABC method shows good performance. Simulation results identical to other optimization methods such as PSO and Lagrange Multiplier method in IEEE simulation test system. While in PLTG Tambak Lorok the saving deviation happened in power demand of 60 MW to 210 MW, the difference is about 10 000 liters / hour.
Article Metrics:
Last update:
Penulis yang menyerahkan naskah perlu menyetujui bahwa hak cipta dari artikel tersebut akan diserahkan ke TRANSIENT: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro dan Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro sebagai penerbit jurnal. Hak cipta mencakup hak untuk mereproduksi dan mengirimkan artikel dalam semua bentuk dan media, termasuk cetak ulang, foto, mikrofilm, dan reproduksi serupa lainnya, serta terjemahannya.
TRANSIENT: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro dan Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro dan Editor berusaha keras untuk memastikan bahwa tidak ada data, pendapat, atau pernyataan yang salah atau menyesatkan dipublikasikan di jurnal. Dengan cara apa pun, isi artikel dan iklan yang diterbitkan dalam TRANSIENT: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro adalah tanggung jawab tunggal dan eksklusif masing-masing penulis dan pengiklan.
Formulir Transfer Hak Cipta dapat diunduh di sini: [Formulir Transfer Hak Cipta Transient]. Formulir hak cipta harus ditandatangani dan dikirim ke Editor dalam bentuk surat asli, dokumen pindaian atau faks:
Dr. Wahyudi (Ketua Editor)Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro, IndonesiaJl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang 50275 IndonesiaTelepon/Facs: 62-24-7460057Email: transient@elektro.undip.ac.id