1Jurusan Teknik Elektro , Indonesia
2Fakultas Teknik – Universitas Diponegoro, Indonesia
3Jl. Prof. Sudharto, SH – Tembalang, Semarang , Indonesia
4 Jawa Tengah 50275, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{Transient12, author = {Yosua Adi .S. and Adian Rochim and R. Isnanto}, title = {PENYEIMBANGAN BEBAN TRANSPARENT SQUID/LUSCA PROXY DENGAN METODE DESTINATION NAT ROUND ROBIN DENGAN MULTIPLE CAPTIVE PORTAL SEBAGAI MEDIA AUTENTIKASI UNTUK VLAN TERPADU}, journal = {Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro}, volume = {1}, number = {3}, year = {2012}, keywords = {}, abstract = { Abstrak Pengunaan media Internet pada lingkungan kampus semakin hari semakin meningkat. Peningkatan jumlah pengguna ini bisa menjadi tidak sebanding dengan ketersediaan bandwidth pada sistem yang ada. Masalah yang timbul adalah bahwa penggunaan server proxy tunggal, seiring dengan meningkatnya pengguna, dapat menyebabkan overload dan bisa berdampak pada menurunnya kinerja jaringan. Masalah ini dapat diatasi dengan melakukan penyeimbangan beban pada beberapa server proxy, sehingga dapat mengurangi resiko overload. Masalah lain yang timbul adalah bahwa server proxy secara transparan tidak bisa melakukan proses autentikasi sehingga perlu digunakan aplikasi khusus untuk menangani proses tersebut. Squid merupakan sebuah aplikasi proxy yang telah banyak digunakan pada taraf produksi, sehingga akan digunakan pada penelitian ini. LUSCA akan digunakan sebagai head dari Squid sehingga bisa melakukan caching konten dinamis. Linux akan menyediakan sebuah firewall bawaan bernama IPTables yang bisa digunakan untuk melakukan penyeimbangan beban. Penyeimbangan beban pada IPTables akan menggunakan algoritma round robin. Round robin akan mendistribusikan semua beban secara bergantian ke beberapa server proxy yang ada, dengan menggunakan sistem antrian sirkuler. Aplikasi khusus yang digunakan untuk membantu proses autentikasi adalah captive portal. Dari hasil pengujian, captive portal bisa digunakan untuk menangani autentikasi pengguna dengan menggunakan username dan password yang terdaftar di server LDAP. Pengujian lain yang dilakukan adalah pengujian waktu respon untuk memuat halaman web sebelum dan sesudah menggunakan server proxy. Penggunaan server proxy dapat mempercepat waktu respon untuk memuat halaman web. Kinerja server proxy dapat ditinjau dari persentase rasio hit yang terjadi. Penyeimbangan beban dapat meningkatkan rasio hit dari masing-masing server, berkisar antara 20-30%. Kata Kunci: proxy, caching, transparan, autentikasi, RADIUS, captive portal, penyeimbangan beban, IPTables, round robin, rasio hit Abstract The use of Internet media in a campus environment is increasingly rising. Increase in the number of users this could be not worth the bandwidth available on existing systems. The problem that arises is that the use of a single proxy server, along with the increase of users, can lead to overload and can decrease the network performance problem can be solved by balancing the load on a proxy server, so can reduce the risk of overload. Squid is a proxy application that has been widely used in the production stage, so it will be used in this study. LUSCA will be used as the head of the Squid so that it can do caching of dynamic content. Linux will provide a default firewall called IPTables that can be used to perform load balancing. Balancing the load on IPTables will use a round robin algorithm. Round robin will distribute all loads interchangeably to some existing proxy server, using a circular queue. Specific applications that are used to help the authentication process is a captive portal. From the test results, captive portal can be used to handle user authentication using a username and password that is registered in the LDAP server. Using a proxy server can speed up the response time for web pages to load. Proxy server performance can be evaluated from the ratio of the percentage of hits. Load balancing can improve the hit ratio of each server, ranging between 20-30%. Keyword : proxy, caching, transparent, authentication, RADIUS, captive portal, load balancing, IPTables, round robin, ratio of hit }, issn = {2685-0206}, pages = {16--23} doi = {10.14710/transient.v1i3.16-23}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/transient/article/view/12} }
Refworks Citation Data :
Abstrak
Pengunaan media Internet pada lingkungan kampus semakin hari semakin meningkat. Peningkatan jumlah pengguna ini bisa menjadi tidak sebanding dengan ketersediaan bandwidth pada sistem yang ada. Masalah yang timbul adalah bahwa penggunaan server proxy tunggal, seiring dengan meningkatnya pengguna, dapat menyebabkan overload dan bisa berdampak pada menurunnya kinerja jaringan. Masalah ini dapat diatasi dengan melakukan penyeimbangan beban pada beberapa server proxy, sehingga dapat mengurangi resiko overload. Masalah lain yang timbul adalah bahwa server proxy secara transparan tidak bisa melakukan proses autentikasi sehingga perlu digunakan aplikasi khusus untuk menangani proses tersebut. Squid merupakan sebuah aplikasi proxy yang telah banyak digunakan pada taraf produksi, sehingga akan digunakan pada penelitian ini. LUSCA akan digunakan sebagai head dari Squid sehingga bisa melakukan caching konten dinamis. Linux akan menyediakan sebuah firewall bawaan bernama IPTables yang bisa digunakan untuk melakukan penyeimbangan beban. Penyeimbangan beban pada IPTables akan menggunakan algoritma round robin. Round robin akan mendistribusikan semua beban secara bergantian ke beberapa server proxy yang ada, dengan menggunakan sistem antrian sirkuler. Aplikasi khusus yang digunakan untuk membantu proses autentikasi adalah captive portal. Dari hasil pengujian, captive portal bisa digunakan untuk menangani autentikasi pengguna dengan menggunakan username dan password yang terdaftar di server LDAP. Pengujian lain yang dilakukan adalah pengujian waktu respon untuk memuat halaman web sebelum dan sesudah menggunakan server proxy. Penggunaan server proxy dapat mempercepat waktu respon untuk memuat halaman web. Kinerja server proxy dapat ditinjau dari persentase rasio hit yang terjadi. Penyeimbangan beban dapat meningkatkan rasio hit dari masing-masing server, berkisar antara 20-30%.
Kata Kunci: proxy, caching, transparan, autentikasi, RADIUS, captive portal, penyeimbangan beban, IPTables, round robin, rasio hit
Abstract
The use of Internet media in a campus environment is increasingly rising. Increase in the number of users this could be not worth the bandwidth available on existing systems. The problem that arises is that the use of a single proxy server, along with the increase of users, can lead to overload and can decrease the network performance problem can be solved by balancing the load on a proxy server, so can reduce the risk of overload. Squid is a proxy application that has been widely used in the production stage, so it will be used in this study. LUSCA will be used as the head of the Squid so that it can do caching of dynamic content. Linux will provide a default firewall called IPTables that can be used to perform load balancing. Balancing the load on IPTables will use a round robin algorithm. Round robin will distribute all loads interchangeably to some existing proxy server, using a circular queue. Specific applications that are used to help the authentication process is a captive portal. From the test results, captive portal can be used to handle user authentication using a username and password that is registered in the LDAP server. Using a proxy server can speed up the response time for web pages to load. Proxy server performance can be evaluated from the ratio of the percentage of hits. Load balancing can improve the hit ratio of each server, ranging between 20-30%.
Keyword: proxy, caching, transparent, authentication, RADIUS, captive portal, load balancing, IPTables, round robin, ratio of hit
Article Metrics:
Last update:
Penulis yang menyerahkan naskah perlu menyetujui bahwa hak cipta dari artikel tersebut akan diserahkan ke TRANSIENT: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro dan Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro sebagai penerbit jurnal. Hak cipta mencakup hak untuk mereproduksi dan mengirimkan artikel dalam semua bentuk dan media, termasuk cetak ulang, foto, mikrofilm, dan reproduksi serupa lainnya, serta terjemahannya.
TRANSIENT: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro dan Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro dan Editor berusaha keras untuk memastikan bahwa tidak ada data, pendapat, atau pernyataan yang salah atau menyesatkan dipublikasikan di jurnal. Dengan cara apa pun, isi artikel dan iklan yang diterbitkan dalam TRANSIENT: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro adalah tanggung jawab tunggal dan eksklusif masing-masing penulis dan pengiklan.
Formulir Transfer Hak Cipta dapat diunduh di sini: [Formulir Transfer Hak Cipta Transient]. Formulir hak cipta harus ditandatangani dan dikirim ke Editor dalam bentuk surat asli, dokumen pindaian atau faks:
Dr. Wahyudi (Ketua Editor)Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro, IndonesiaJl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang 50275 IndonesiaTelepon/Facs: 62-24-7460057Email: transient@elektro.undip.ac.id