1Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Semarang, Indonesia
2Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{Transient10582, author = {Rindu Ambarita and Yuningtyastuti Yuningtyastuti and Abdul Syakur}, title = {SIMULASI PENENTUAN NILAI TAHANAN PENTANAHAN MENARA TRANSMISI 150 KV TERHADAP BACKFLASHOVER AKIBAT SAMBARAN PETIR LANGSUNG}, journal = {Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro}, volume = {4}, number = {4}, year = {2016}, keywords = {Sambaran langsung,jaringan transmisi 150 kV, Parameter proteksi, ATP (Alternative Transients Program).}, abstract = {Tegangan lebih akibat sambaran petir pada saluran transmsi listrik merupakan salah satu penyebab gangguan yang dapat menimbulkan kegagalan proteksi, kerusakan jaringan listrik, dan peralatan tegangan rendah. Pada saluran transmisi 150kV gangguan yang sering terjadi adalah backflashover dikarenakan tegangan akibat sambaran petir langsung pada menara dan kawat tanah yang mengakibatkan tegangan pada kawat fasa meningkat. Besarnya nilai (amplitude) serta bentuk gelombang tegangan pada kawat fasa dipengaruhi oleh resistivitas tanah, resistansi pentanahan. Pemodelan saluran transmisi 150kV dan injeksikan sumber tegangan induksi maksimum pada titik sambaran di menara dan kawat tanah saluran transmisi dengan menggunakan program Alternative Transients Program. Hasil simulasi menunjukkan bahwa tegangan pada kawat fasa akan meningkat akibat sambaran petir langsung pada saluran transmisi 150kV yaitu 2133.3kV. Tegangan pada kawat fasa C akan naik apabila resistivitas tanah dan resistansi pentanahan naik, nilai tegangan tertinggi pada tanah berbatu sebesar 2286kV. Saat letak titik sambaran pada kawat tanah nilai tegangan pada kawat fasa 2594kV lebih besar saat sambaran dimenara transmisi yaitu 2286kV . Pada kontruksi menara dua kawat tanah tegangan kawat fasa 2286kV lebih rendah dibandingkan satu kawat tanah yaitu 2900kV. Sedangkan saat kawat tanah terhubung langsung ke tanah,nilai tegangan 2637kV lebih rendah dibanding saat kawat tanah menempel dimenara yaitu 2900kV.}, issn = {2685-0206}, pages = {1013--1020} doi = {10.14710/transient.v4i4.1013-1020}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/transient/article/view/10582} }
Refworks Citation Data :
Article Metrics:
Last update:
Penulis yang menyerahkan naskah perlu menyetujui bahwa hak cipta dari artikel tersebut akan diserahkan ke TRANSIENT: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro dan Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro sebagai penerbit jurnal. Hak cipta mencakup hak untuk mereproduksi dan mengirimkan artikel dalam semua bentuk dan media, termasuk cetak ulang, foto, mikrofilm, dan reproduksi serupa lainnya, serta terjemahannya.
TRANSIENT: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro dan Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro dan Editor berusaha keras untuk memastikan bahwa tidak ada data, pendapat, atau pernyataan yang salah atau menyesatkan dipublikasikan di jurnal. Dengan cara apa pun, isi artikel dan iklan yang diterbitkan dalam TRANSIENT: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro adalah tanggung jawab tunggal dan eksklusif masing-masing penulis dan pengiklan.
Formulir Transfer Hak Cipta dapat diunduh di sini: [Formulir Transfer Hak Cipta Transient]. Formulir hak cipta harus ditandatangani dan dikirim ke Editor dalam bentuk surat asli, dokumen pindaian atau faks:
Dr. Wahyudi (Ketua Editor)Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro, IndonesiaJl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang 50275 IndonesiaTelepon/Facs: 62-24-7460057Email: transient@elektro.undip.ac.id