1Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang , Indonesia
2Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{Transient10489, author = {Bambang P and Juningtyastuti Juningtyastuti and Mochammad Facta}, title = {KOORDINASI RELAY ARUS LEBIH DAN RECLOSER PADA TRAFO 60 MVA GARDU INDUK PANDEAN LAMPER SEMARANG DENGAN SIMULASI ETAP 11.1.1}, journal = {Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro}, volume = {4}, number = {3}, year = {2016}, keywords = {sistem distribusi, gangguan hubung singkat, relay arus lebih, recloser}, abstract = { Sistem distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik yang berfungsi menyalurkan energi listrik ke konsumen. Terdapat beberapa macam gangguan yang terjadi pada sistem distribusi tenaga listrik. Salah satu gangguan yang sering terjadi adalah gangguan hubung singkat antar fasa dan gangguan fasa dengan tanah. Peralatan proteksi dibutuhkan untuk mengatasi adanya gangguan hubung singkat, seperti relay arus lebih dan recloser. Agar peralatan proteksi dapat bekerja dengan baik, dibutuhkan koordinasi sistem proteksi. Pada Tugas Akhir ini akan mempelajari tentang koordinasi peralatan proteksi dari relay arus lebih dan recloser pada penyulang trafo 60 MVA GI Pandean Lamper Semarang. Koordinasi sistem proteksi diperoleh berdasarkan setting antara relay arus lebih dan recloser baik pengaturan OCR maupun GFR. Arus setting pada masing-masing peralatan proteksi diatur sesuai dengan masing-masing besar arus gangguan hubung singkat. Hasil koordinasi sistem proteksi akan diuji sesuai dengan waktu ketahanan konduktor dan pengujian selektivitas peralatan proteksi terhadap peristiwa tripping palsu / sympathetic trip. Berdasarkan hasil dari analisis , diperoleh besar gangguan hubung singkat minimal 1015,76 ampere dan maksimum sebesar 12111,74 ampere. Sedangkan waktu kerja peralatan proteksi minimum adalah 0,114 detik pada recloser dan maksimum adalah 4,85 pada relay arus lebih. makismum . Waktu kerja peralatan proteksi yang didapat minimal 3 kali lebih cepat dari waktu ketahanan konduktor pada penyulang. Pada saat terjadi gangguan fasa dengan tanah, tidak ada peralatan proteksi yang mengalami tripping palsu. }, issn = {2685-0206}, pages = {833--841} doi = {10.14710/transient.v4i3.833-841}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/transient/article/view/10489} }
Refworks Citation Data :
Sistem distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik yang berfungsi menyalurkan energi listrik ke konsumen. Terdapat beberapa macam gangguan yang terjadi pada sistem distribusi tenaga listrik. Salah satu gangguan yang sering terjadi adalah gangguan hubung singkat antar fasa dan gangguan fasa dengan tanah. Peralatan proteksi dibutuhkan untuk mengatasi adanya gangguan hubung singkat, seperti relay arus lebih dan recloser. Agar peralatan proteksi dapat bekerja dengan baik, dibutuhkan koordinasi sistem proteksi. Pada Tugas Akhir ini akan mempelajari tentang koordinasi peralatan proteksi dari relay arus lebih dan recloser pada penyulang trafo 60 MVA GI Pandean Lamper Semarang. Koordinasi sistem proteksi diperoleh berdasarkan setting antara relay arus lebih dan recloser baik pengaturan OCR maupun GFR. Arus setting pada masing-masing peralatan proteksi diatur sesuai dengan masing-masing besar arus gangguan hubung singkat. Hasil koordinasi sistem proteksi akan diuji sesuai dengan waktu ketahanan konduktor dan pengujian selektivitas peralatan proteksi terhadap peristiwa tripping palsu / sympathetic trip. Berdasarkan hasil dari analisis , diperoleh besar gangguan hubung singkat minimal 1015,76 ampere dan maksimum sebesar 12111,74 ampere. Sedangkan waktu kerja peralatan proteksi minimum adalah 0,114 detik pada recloser dan maksimum adalah 4,85 pada relay arus lebih. makismum . Waktu kerja peralatan proteksi yang didapat minimal 3 kali lebih cepat dari waktu ketahanan konduktor pada penyulang. Pada saat terjadi gangguan fasa dengan tanah, tidak ada peralatan proteksi yang mengalami tripping palsu.
Article Metrics:
Last update:
Penulis yang menyerahkan naskah perlu menyetujui bahwa hak cipta dari artikel tersebut akan diserahkan ke TRANSIENT: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro dan Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro sebagai penerbit jurnal. Hak cipta mencakup hak untuk mereproduksi dan mengirimkan artikel dalam semua bentuk dan media, termasuk cetak ulang, foto, mikrofilm, dan reproduksi serupa lainnya, serta terjemahannya.
TRANSIENT: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro dan Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro dan Editor berusaha keras untuk memastikan bahwa tidak ada data, pendapat, atau pernyataan yang salah atau menyesatkan dipublikasikan di jurnal. Dengan cara apa pun, isi artikel dan iklan yang diterbitkan dalam TRANSIENT: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro adalah tanggung jawab tunggal dan eksklusif masing-masing penulis dan pengiklan.
Formulir Transfer Hak Cipta dapat diunduh di sini: [Formulir Transfer Hak Cipta Transient]. Formulir hak cipta harus ditandatangani dan dikirim ke Editor dalam bentuk surat asli, dokumen pindaian atau faks:
Dr. Wahyudi (Ketua Editor)Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro, IndonesiaJl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang 50275 IndonesiaTelepon/Facs: 62-24-7460057Email: transient@elektro.undip.ac.id