1Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang, Indonesia
2Jl. Prof. Sudharto, SH. Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{Transient10014, author = {Mohamad Anshari and Mochammad Facta and Hermawan Hermawan}, title = {ANALISIS OVER GENERATION SHEDDING (OGS) PADA SUBSISTEM CIBINONG 150 KV DAN 70 KV}, journal = {Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro}, volume = {4}, number = {3}, year = {2015}, keywords = {stabilitas transien, sudut rotor, relay OGS}, abstract = { Abstrak Stabilitas sistem tenaga telah menjadi perhatian utama dalam sebuah sistem operasi. Perhatian itu muncul dari fakta bahwa pada kondisi mantap kecepatan rata-rata generator harus sama dan kondisi tersebut dinamakan operasi sinkron. Dalam penyaluran tenaga listrik, perubahan sudut rotor dan daya listrik dapat menyebabkan ketidakstabilan akibat perubahan beban yang tidak teratur, juga gangguan dinamis maupun gangguan transien. Ketidaksabilan dapat merusak peralatan yang dicatu dan penggerak mula. Tugas akhir ini mempelajari tentang pengaruh pelepasan pembangkit terhadap stabilitas sudut rotor di subsistem Cibinong, Jawa Barat. Tugas akhir ini juga menyelediki setting proteksi pada skema pelepasan pembangkit. Gangguan tiga fasa pada salah satu sirkuit transmisi disimulasikan dan studi kasus yang pertama mengamati pengaruh skema Over Generation Shedding (OGS) terhadap stabilitas sudut rotor. Studi kasus kedua mensimulasikan efek pelepasan beban dalam skema OGS terhadap stabilitas sudut rotor. Berdasarkan hasil perhitungan dan quasi eksperimen dari software simulasi, semakin besar generator yang lepas maka akan semakin jauh sudut rotor berayun. Sudut rotor dari masing-masing generator dapat kembali stabil setelah relay OGS bekerja pada keadaan pembangkitan berlebih akibat penurunan beban secara tiba-tiba, hal ini menyebabkan semakin banyaknya aliran daya ke sistem interkoneksi 500 kV Jawa Bali yang mengakibatkan saluran transmisi mendapat beban tambahan. Kata kunci: stabilitas transien, sudut rotor, relay OGS. Abstract Stability of power systems always become major concern in operation system. It arises from the fact that steady state speed of all generators must remain the same anywhere in the system, and this condition is called synchronous operation. In the effort to distribute the electricity, a change in rotor angle and power may cause instability due to irregular change of loads, either in the form of dynamics or transient disturbance. Instability may damage supplied equipment and prime mover. This final assignment ivestigates the effect of generator shedding to rotor angle stability in Cibinong subsistem, West Java. It is also investigated the protection setting involved in generator shedding scheme. Three phase fault in one of transmission circuits was simulated and the first case to study the influence of Over Generation Shedding (OGS) scheme to rotor angle stability. The second case simulated the effect of load shedding in OGS to rotor angle stability. Based on results of calculation and quasi experimental by simulation software, if generator shedding is greater, then the angle of rotor swang in greater osilation. The angle of rotor of each generator can be stabilized as OGS was applied to work in excessive generation due to sudden light load so that most of power flow back to the major electric system in 500 kV Jawa Bali interconection system and transmision line gave additional burden. Keywords: transient stability, rotor angle, OGS. }, issn = {2685-0206}, pages = {589--596} doi = {10.14710/transient.v4i3.589-596}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/transient/article/view/10014} }
Refworks Citation Data :
Abstrak
Stabilitas sistem tenaga telah menjadi perhatian utama dalam sebuah sistem operasi. Perhatian itu muncul dari fakta bahwa pada kondisi mantap kecepatan rata-rata generator harus sama dan kondisi tersebut dinamakan operasi sinkron. Dalam penyaluran tenaga listrik, perubahan sudut rotor dan daya listrik dapat menyebabkan ketidakstabilan akibat perubahan beban yang tidak teratur, juga gangguan dinamis maupun gangguan transien. Ketidaksabilan dapat merusak peralatan yang dicatu dan penggerak mula. Tugas akhir ini mempelajari tentang pengaruh pelepasan pembangkit terhadap stabilitas sudut rotor di subsistem Cibinong, Jawa Barat. Tugas akhir ini juga menyelediki setting proteksi pada skema pelepasan pembangkit. Gangguan tiga fasa pada salah satu sirkuit transmisi disimulasikan dan studi kasus yang pertama mengamati pengaruh skema Over Generation Shedding (OGS) terhadap stabilitas sudut rotor. Studi kasus kedua mensimulasikan efek pelepasan beban dalam skema OGS terhadap stabilitas sudut rotor. Berdasarkan hasil perhitungan dan quasi eksperimen dari software simulasi, semakin besar generator yang lepas maka akan semakin jauh sudut rotor berayun. Sudut rotor dari masing-masing generator dapat kembali stabil setelah relay OGS bekerja pada keadaan pembangkitan berlebih akibat penurunan beban secara tiba-tiba, hal ini menyebabkan semakin banyaknya aliran daya ke sistem interkoneksi 500 kV Jawa Bali yang mengakibatkan saluran transmisi mendapat beban tambahan.
Kata kunci: stabilitas transien, sudut rotor, relay OGS.
Abstract
Stability of power systems always become major concern in operation system. It arises from the fact that steady state speed of all generators must remain the same anywhere in the system, and this condition is called synchronous operation. In the effort to distribute the electricity, a change in rotor angle and power may cause instability due to irregular change of loads, either in the form of dynamics or transient disturbance. Instability may damage supplied equipment and prime mover. This final assignment ivestigates the effect of generator shedding to rotor angle stability in Cibinong subsistem, West Java. It is also investigated the protection setting involved in generator shedding scheme. Three phase fault in one of transmission circuits was simulated and the first case to study the influence of Over Generation Shedding (OGS) scheme to rotor angle stability. The second case simulated the effect of load shedding in OGS to rotor angle stability. Based on results of calculation and quasi experimental by simulation software, if generator shedding is greater, then the angle of rotor swang in greater osilation. The angle of rotor of each generator can be stabilized as OGS was applied to work in excessive generation due to sudden light load so that most of power flow back to the major electric system in 500 kV Jawa Bali interconection system and transmision line gave additional burden.
Keywords: transient stability, rotor angle, OGS.
Article Metrics:
Last update:
Penulis yang menyerahkan naskah perlu menyetujui bahwa hak cipta dari artikel tersebut akan diserahkan ke TRANSIENT: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro dan Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro sebagai penerbit jurnal. Hak cipta mencakup hak untuk mereproduksi dan mengirimkan artikel dalam semua bentuk dan media, termasuk cetak ulang, foto, mikrofilm, dan reproduksi serupa lainnya, serta terjemahannya.
TRANSIENT: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro dan Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro dan Editor berusaha keras untuk memastikan bahwa tidak ada data, pendapat, atau pernyataan yang salah atau menyesatkan dipublikasikan di jurnal. Dengan cara apa pun, isi artikel dan iklan yang diterbitkan dalam TRANSIENT: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro adalah tanggung jawab tunggal dan eksklusif masing-masing penulis dan pengiklan.
Formulir Transfer Hak Cipta dapat diunduh di sini: [Formulir Transfer Hak Cipta Transient]. Formulir hak cipta harus ditandatangani dan dikirim ke Editor dalam bentuk surat asli, dokumen pindaian atau faks:
Dr. Wahyudi (Ketua Editor)Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro, IndonesiaJl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang 50275 IndonesiaTelepon/Facs: 62-24-7460057Email: transient@elektro.undip.ac.id