skip to main content

Campur Kode Unsur-unsur Bahasa Korea dan Bahasa Inggris dalam Bahasa Indonesia pada “Novel Seoulovers, Knock-knock, dan Till the End of Time”

*Diana Nur Regina Rachman  -  , Indonesia

Citation Format:
Abstract
Korean wave adalah istilah yang menggambarkan fenomena penyebaran budaya pop Korea berupa serial drama, film, dan musik pop Korea ke seluruh dunia. Masuknya Korean wave tidak hanya mempengaruhi film, drama, lagu, fashion, tetapi juga karya sastra Indonesia, khususnya novel. Novel yang terkena dampak Korean wave adalah novel-novel populer remaja. Hal itulah yang melatarbelakangi penelitian yang berjudul “ Campur Kode Unsur-unsur Bahasa Korea dan Bahasa Inggris dalam Bahasa Indonesia pada Novel Seoulovers, Knock-Knock, dan Till the End of Time”. Penelitian ini bersifat deskriptif. Penelitian ini mengkaji dan menganalisis data secara objektif berdasarkan fakta nyata yang ditemukan dan kemudian penulis memaparkan secara deskriptif. Latar belakang terjadinya campur kode dibagi atas faktor nonkebahasaan yaitu faktor yang berasal dari diri penutur faktor psikologis dan faktor kebahasaan. Faktor nonkebahasaan pendorong terjadinya campur kode adalah identifikasi ragam yang ditentukan oleh bahasa seorang penutur melakukan campur kode yang akan menempatkan pada status hierarki tertentu meliputi, need for synonim yaitu untuk memperhalus maksud tuturan, social value, perkembangan budaya baru. Sedangkan faktor kebahasaan meliputi low frequency of word yaitu rendahnya pemakaian kata dalam bahasa Indonesia sebab makna yang terkandung dalam bahasa asing maknanya lebih stabil dan lebih sering didengar, pernicious homonimy, oversight, dan end yaitu maksud yang ingin dicapai penutur dengan bahasa membujuk dan menjelaskan.
Fulltext View|Download

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.