BibTex Citation Data :
@article{SI2667, author = {Norannabiela biela}, title = {PERLAWANAN PEREMPUAN LAJANG TERHADAP NORMA BUDAYA PATRIARKAT KAJIAN FEMINIS TERHADAP NAYLA TOKOH UTAMA NOVEL NAYLA KARYA DJENAR MAESA AYU}, journal = {SULUK INDO}, volume = {2}, number = {3}, year = {2013}, keywords = {}, abstract = {Norannabiela. 2013. “Perlawanan Perempuan Lajang terhadap Norma Budaya Patriarkat; Kajian Feminis terhadap Nayla Tokoh Utama Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu”. Skripsi Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap bentuk-bentuk persoalan gender dan bentuk-bentuk perlawanan terhadap norma budaya patriarkat dalam novel Nayla. Penulis menggunakan teori struktural, teori feminisme, dan teori kelamin dan gender untuk mengetahui adanya persoalan dan perlawanan terhadap norma budaya patriarkat secara lebih lanjut. Metode yang digunakan dalam penyajian hasil analisis ini yakni metode deskriptif analisis, memaparkan hasil dari penelitian dan mendeskripsikan struktur novel serta ketimpangan-ketimpangan gender dengan perlawanan-perlawanan yang dilakukan untuk melawan adanya budaya patriarkat. Analisis srtruktural novel Nayla, yakni alur dan pengaluran, tokoh dan penokohan, latar, tema, dan amanat. Alur dan pengaluran yang pengarang gunakan yakni, alur tunggal adalah pengarang hanya berpusat pada satu tokoh yakni Nayla, dan pengaluran flashback digunakan untuk memaparkan cerita dari masa lalu, masa sekarang, dan kembali ke masa lalu. Tokoh utama dalam novel, yakni Nayla, tokoh yang melakukan perlawanan terhadap budaya patriarkat, sedangkan tokoh tambahannya adalah Ibu, Juli, Ayah, Mbak Ratu, Olin, Lidya, Shanty, Nathalia, Ben, dan Om Indra. Latar digunakan untuk menjelaskan terjadinya peristiwa-peristiwa yang ada dalam novel. Latar yang digunakan yakni, latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. Tema dibagi menjadi dua, tema utama yakni kebebasan, tema kedua yakni adanya perlawanan terhadap ketidakadilan gender yang berdampak pada munculnya budaya patriarkat, karena adanya ketidakadilan kelamin dan gender. Adapun amanat yang ingin disampaikan pengarang, yakni adanya perjuangan seorang anak untuk memerdekakan dirinya dan melawan budaya patriarkat yang terjadi pada dirinya. Kata kunci: perlawanan, feminisme, dan ketidakadilan kelamin dan gender.}, pages = {145--160} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/sulukindo/article/view/2667} }
Refworks Citation Data :
Last update: