skip to main content

KOHESI ANTARKALIMAT DALAM NASKAH DIALOG DRAMA SABAI NAN ALUIH KARYA SUTAN SATI

*Rija Sukmayanti  -  , Indonesia

Citation Format:
Abstract
Wacana yang baik adalah yang harus memperhatikan hubungan antarkalimat. Hubungan dalam wacana dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu hubungan bentuk (kohesi) dan hubungan makna (koherensi). Konsep kohesi mengacu pada hubungan bentuk antarunsur-unsur wacana sehingga memiliki keterkaitan secara padu. Dengan adanya hubungan yang kohesif itu, suatu unsur dalam wacana dapat diinterpretasikan sesuai dengan keterkaitannya dengan unsur-unsur yang lain. Hubungan kohesif dalam wacana sering ditandai dengan penanda-penanda kohesi, baik yang sifatnya gramatikal maupun leksikal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengklasifikasikan jenis penanda kohesi antarkalimat serta mendeskripsikan frekuensi pemakaian kohesi antarkalimat yang terdapat dalam wacana naskah drama Sabai Nan Aluih. Penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah bersifat deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendiskripsikan prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan memaparkan keadaan objek yang diselidiki, sedangkan penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang memberikan hasil analisis berupa uraian dalam bentuk kata atau kalimat dan bukan uraian dalam bentuk angka. Melalui metode simak, penulis berusaha menganalisis jenis penanda kohesi antarkalimat dan frekuensi penggunaan kohesi antarkalimat. Pengumpulan data penulis lakukan dengan teknik catat, yaitu mencatat data dalam naskah drama Sabai Nan Aluih yang dinilai tepat pada sebuah kartu data. Data penelitian ini adalah data primer. Data primer dalam hal ini merupakan kata-kata yang terdapat dalam naskah drama Sabai Nan Aluih, penulis dapatkan dengan melalui metode yang telah disebutkan, kemudian disajikan secara tertulis sebagai bukti autentik. Hasil penelitian menunjukkan kohesi antarkalimat yang ditemukan dalam naskah drama Sabai Nan Aluih karya Sutan Sati, dilihat dari jenis penanda kohesi terdiri atas 1) kohesi gramatikal, meliputi referensi (personal, penunjukan, dan pembandingan), substitusi (kata dengan kata, kata dengan frasa), konjungsi (koordinatif, subordinatif), elipsis (konjungsi koordinatif, nomina), 2) kohesi leksikal, meliputi repetisi (anafora, tautotes, episfora, pronominal persona, anadiplosis), sinonimi (kata dengan kata, frasa dengan frasa), antonimi (hubungan yang bersifat mutlak, hubungan saling melengkapi). Kemudian, dilihat dari frekuensi kemunculan aspek gramatikal yang dominan dalam cerita Sabai Nan Aluih adalah referensi, sedangkan frekuensi kemunculan aspek leksikal yang dominan adalah repetisi. Kata Kunci: Wacana, Kohesi, Penanda Kohesi, Sabai Nan Aluih
Fulltext View|Download

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.