skip to main content

RELASI SEMANTIS KATA-KATA BERMAKNA DASAR ‘JATUH’ DALAM BAHASA INDONESIA

*Ririn Arieani  -  , Indonesia

Citation Format:
Abstract
Kosakata suatu bahasa dapat terdiri atas sejumlah sistem leksikal yang maknanya dapat ditetapkan berdasarkan perangkat tata hubungan yang dikenal sebagai tata hubungan makna. Salah satu tata hubungan makna yakni kesinoniman. Skripsi ini membahas relasi semantis kata-kata bermakna dasar ‘jatuh’ dalam bahasa Indonesia. Kata-kata bermakna dasar ‘jatuh’ mempunyai arti yang hampir sama, tetapi dalam pemakaiannya mempunyai daya gabung yang berbeda dan mempunyai perbedaan makna sehingga kata-kata tersebut mempunyai ketepatan pemakaian yang berbeda-beda. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan analisis komponen makna kata-kata yang bermakna dasar ’jatuh’, mendeskripsikan cakupan perubahan makna pada kata-kata yang bermakna dasar ’jatuh’, dan mendeskripsikan relasi semantis kata-kata yang bermakna dasar ’jatuh’ dalam bahasa Indonesia. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode simak dengan teknik lanjutan simak libat cakap, selain itu penulis juga menggunakan metode studi pustaka dengan teknik catat sebagai teknik lanjutan. Pada tahap analisis data digunakan metode komponen makna dan metode agih dengan teknik substitusi dan teknik but-test sebagai teknik lanjutan. Metode komponen makna digunakan untuk menganalisis perbedaan dan persamaan kata-kata bermakna dasar ’jatuh’. Kata-kata bermakna dasar ’jatuh’ yang diiventaris, mencakup: rontok, gugur, runtuh, roboh, ambruk, ambrol, amblek, rebah, tumbang, dan longsor. Selain menyatakan makna dasarnya, kata-kata tersebut dapat mengalami perubahan makna akibat digunakan dalam konteks kalimat yang berbeda. Relasi semantis yang terbentuk ada tiga, yakni relasi persinggungan (contiguity), relasi tumpang tindih (overlapping), dan relasi keberlawanan (complementation). Kata Kunci: Relasi Semantis, Makna, Jatuh
Fulltext View|Download

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.