BibTex Citation Data :
@article{SI2324, author = {Sub Roni}, title = {ANALISIS RESEPSI CERITA RAKYAT KEDUNG WALI}, journal = {SULUK INDO}, volume = {2}, number = {1}, year = {2013}, keywords = {}, abstract = {Cerita Kedung Wali adalah salah satu cerita rakyat yang dimillki oleh masyarakat Desa Keseneng. Kedung Wali merupakan sebuah kolam mata air, tempat bekas air wudlu Kyai Mandung, yang terletak di atas objek wisata Curug Tujuh Bidadari. Cerita ini mempunyai beberapa mitos suci, banyak orang yang percaya jika mengambil air ini dapat mempermudah hajat seseorang seperti untuk menyembuhkan penyakit, memperlancar rejeki, membuat awet muda, mempercepat jodoh dan sebagainya. Mitos-mitos tersebut muncul, disebabkan kesaktian yang dimiliki Kyai Mandung, sesepuh desa sekaligus cikal bakal masyarakat Desa Keseneng. Teori yang digunakan adalah teori foklor dan teori resepsi sastra. Teori foklor digunakan dalam pengumpulan data lisan yang ada di masyarakat Keseneng. Sedangakan teori resepsi sastra digunakan untuk mengetahui tanggapan pengunjung Kedung Wali dan masyarakat Keseneng terhadap cerita Kedung Wali, penyembelihan kambing kendit dan ziarah makam Kyai Mandung setiap tahunnya. Data penelitian ini bersumber dari cerita lisan yang masih ada dalam ingatan sebagian masyarakat Keseneng yaitu para narasumber dan informan. Kemudian peneliti menggunakan metode pengamatan langsung, wawancara dan penyebaran kuesioner untuk mengumpulkan data. Dari langkah-langkah tersebut dapat dihasilkan data berupa kondisi demografi masyarakat, cerita Kedung Wali, dan tanggapan masyarakat terhadap cerita Kedung Wali. Hasil dari penelitian ini menunjukan resepsi masyarakat Keseneng terhadap cerita Kedung Wali secara umum tahu dan percaya. Secara spesifik, hasil keragaman resepsi masyarakat Keseneng didasarkan oleh beberapa faktor yaitu usia, pendidikan, tingkat keimanan dan kebudayaan. Dari faktor-faktor tersebut dapat diketahui bahwa mayoritas masyarakat Keseneng mengetahui cerita, makna dan percaya Kedung Wali ini bertuah, tentunya dengan izin Allah SWT. Selain itu juga tradisi yang terkait Kedung Wali seperti ziarah makam Kyai Mandung dan penyembelihan kambing kendit adalah gambaran tentang kehidupan masyarakat Desa Keseneng. Kata kunci: Cerita Kedung Wali, masyarakat Keseneng, resepsi sastra.}, pages = {220--243} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/sulukindo/article/view/2324} }
Refworks Citation Data :
Last update: