PENILAIAN MASYARAKAT TERHADAP KONDISI PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI KAWASAN ALUN-ALUN SIMPANG TUJUH KABUPATEN KUDUS

Mariana J Cintiyadewi, Parfi Khadiyanto

Abstract


Abstrak: Pertumbuhan dan perkembangan alun-alun Simpang Tujuh Kota Kudus dengan lokasinya yang strategis, aksesibilitasnya yang tinggi dan fungsinya sebagai CBD, menjadikan daya tarik yang kuat sehingga meningkatkan jumlah pelaku aktivitas di kawasan pusat kota Kudus. Hal ini berdampak pada tumbuhnya sektor informal (PKL) yang terdapat pada sudut alun-alun Kota Kudus. Keberadaan aktivitas PKL dapat mendukung fungsi ruang terbuka publik sebagai ruang yang mewadahi aktivitas sosial masyarakat di sisi lain menimbulkan berbagai permasalahan karena menempati lokasi yang tidak sesuai peruntukannyasehinggamengurangi kenyamanan dan keamanan pengguna jalan.

Dari latar belakang dan indentifikasi perumusan masalah di atas maka dapat ditarik suatu pertanyaan studi “bagaimana opini masyarakat terhadap keberadaan PKL di Kawasan Simpang Tujuh?” Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui opini masyarakat terhadap keberadaan PKL di Kawasan Simpang Tujuh, Kabupaten Kudus.Analisis yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut adalah evaluasi keberadaan PKL berdasarkan tata ruang, identifikasi opini masyarakat terhadap keberadaan PKL, dan analisis alasan hasil opini masyarakat terhadap keberadaan PKL.

Berdasarkan temuan studi dan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa, keberadaan aktivitas PKL di kawasan Alun-Alun Simpang Tujuh Kabupaten Kudus menjadi pendukung bagi aktivitas pengunjung di Alun-Alun. Namun disisi lain, keberadaan aktivitas PKL yang tidak tertata di sekitar Alun-Alun menimbulkan berbagai permasalahan seperti kemacetan lalu lintas, menimbulkan kekumuhan, dan mengurangi kenyamanan pejalan kaki. Oleh sebab itu perlu adanya penataan aktivitas PKL agar lebih tertib dan menunjang fungsi kawasan Alun-Alun Simpang Tujuh sebagai ruang terbuka publik di pusat Kota Kudus. 

Kata kunci: pedagang kaki lima (PKL), alun-alun, ruang terbuka publik

 

Abstraction: The existence of alun-alun Simpang Tujuh Kudus city is represent one of the one public space in Kudus district. Growth And plaza evolution  with its location is strategic, high accessibility and  its function as CBD, making high appeal so that improve the amount of activity performance in Kudus downtown area. This Matter affect growing of informal sector ( PKL) that  found  in Kudus Town plaza angle corner.The existence of Activity PKL can support the public space  function as room  that accommodate social activity  of society but on the other side, PKL activity also generate various problems because occupying inappropriate location.It will lessen the freshment and consumer security walk.

From background and identification formula of its problem can be pulled by a study question " how  the public assessment against PKL existence  in alun-alun Simpang Tujuh?" On that account this research aim to to know thepublic assesstmen to PKL existence  Simpang Tujuh Kudus.The analysis that used to reach the the target is evaluation of existence PKL based  on urban spatial , identify the public assessment  to existence PKL, and analyse the reason of result public assessment  to existence PKL.

Based on study finding and result of analysis, can conclude thah  existence of activity alun-alun  become the supporter to visitor activity but on the other side, existence of activity PKL which is not arranged around  alun-alun generate various problems like traffic jam, generating dirty, and lessen the pedestrian freshment. Therefore need an activity regulation to regulate the settlement of PKL activity so that more orderly and support the function of alun-alun area as a public space in holy downtown.

Keyword : informal sector( PKL), alun-alun, public space


Full Text:

PDF


View My Stats