KARAKTERISTIK MIGRAN SIRKULER DAN ASPEKNYA TERHADAP KEBUTUHAN BERMUKIM DI KAWASAN PASAR JOHAR, SEMARANG
Abstract
Abstrak: Perkembangan kota dipengaruhi perkembangan ekonomi terjadi di Kota Semarang dengan beberapa daerah asal, salah satunya kawasan perdangan dan jasa Pasar Johar. Pekerja yang terdapat di kawasan tersebut merupakan migran sirkuler. Tanpa adanya campur tangan pemerintah membuat tempat bermukim mereka membuat semakin kumuh. Padahal, mereka turut berperan sebagai aktor penggerak perputaran ekonomi kawasan, kota, dan daerah asal mereka. Bagaimana karakteristik migran sirkuler dan aspeknya terhadap kebutuhan bermukim di kawasan Pasar Johar Kota Semarang? Paradigma positifistik digunakan dalam penelitian ini. Teknik analisis deskriptif kuantitatif yang digunakan untuk memaparkan hasil kuesioner, kemudian dikaji lebih dalam melalui analisis deskriptif kualitatif. Penelitian berdasarkan survei primer ini untuk melihat dari karakteristik migran sikuler dan aspeknya melalui karakteristik pekerja migran sirkuler, tempat bermukim, dan kegiatan baik sektor formal maupun informal yang mempengaruhi kebutuhan tempat bermukim. Adanya keterkaitan karena kegiatan ekspor barang hasil produksi khas daerah, asal daerah yang jauh dari Kota Semarang sehingga sangat membutuhkan tempat tinggal yang lokasinya dekat dengan tempat bekerja mereka di pusat kota. Kebutuhan ruang minimal 6m2 perlu dijaga. Pondok boro cukup dengan fasilitas secara bersama yaitu tempat beristirahat (tidur), mandi dan cuci kakus, menjemur pakaian, gudang untuk barang dagangan, ruang televisi, warung-warung dipertahankan, serta harga sewa yang dijaga murah dengan sistem harian. Pekerjaan mereka tidak mempengaruhi kebutuhan bermukim, karena mereka sama-sama pekerja informal baik di sektor formal maupun informal. Jika kebutuhan tempat bermukim mereka dapat dipenuhi dengan baik maka dapat terkendalinya angka migran permanen di Kota Semarang beserta dampak jangka panjangnya. Oleh karena itu diberikan rekomendasi, yaitu tempat bermukim harus dipertahankan untuk semurah mungkin agar tetap terjangkau dan penggunaan ruang dalam pondok yang dioptimalkan untuk tempat mereka beristirahat, serta dilakukannya subsidi dari pemerintah untuk mempertahankan pondok boro bahkan untuk keadaan yang lebih baik.
Kata Kunci : Migran Sirkuler, Bermukim, Kawasan Pasar Johar.
Abstract: Economic development city affected by the developments in Semarang City with some areas of origin, one of which the trade and services Pasar Johar. Workers who are in the area is the circular migrants. Without the intervention of the government to make their living space to make the slum. In fact, they play a role as a driver of economic turnaround actor regions, cities , and regions of origin. How do the characteristics of circular migrants and aspects of the needs of living in Johar Market area in Semarang City? Positivistic paradigm used in this study. Quantitative descriptive analysis techniques are used to present the results of the questionnaire, and then more deeply through qualitative descriptive analysis. This research is based on primary survey of the characteristics of migrants to see sikuler and its aspects through worker of circular migrant characteristic, settlement, and activities of both the formal and informal sectors that affect the needs of settlement. An association for the export of special production from region, the origin area far from Semarang City so desperately need a place to stay, which are located close to their work places in the city center. 6m2 minimum space requirement needs to be maintained. Boro enough to lodge facilities together are a place to rest, bathroom and toilet washing, drying clothes, warehouse for merchandise, television room, maintained stalls, as well as rental prices are kept low with the daily system. Their work does not affect the residence requirement, because they are equally informal workers in both the formal and informal sectors. If the requirements can be met where they live, it can be controlled with either the number of permanent migrants in the city of Semarang and its long-term impact. Therefore given the recommendation, a place for living must be maintained for as cheap as possible in order to remain affordable and the use of space in the cabin that is optimized for their resting place, and extensive government subsidies to maintain the cottage boro even for better circumstances.
Keywords: Circular Migration, Settled, Pasar Johar Area
Full Text:
PDF