skip to main content

PERENCANAAN PERUMAHAN BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH DI KECAMATAN BANYUMANIKKOTA SEMARANG

*Akbar Satio Putra  -  Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
Asnawi .  -  Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Masih banyak Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang belum mendapat dukungan Pemerintah dalam memperoleh Rumah sehingga harus memenuhinya secara swadaya. Padahal Perumahan Swadaya sangat identik dengan Permukiman Kumuh. Kota semarang menjadi salah satu kota di Indonesia dengan kasus permukiman kumuh tertinggi di Indonesia yaitu sebanyak 2.837 ha pada tahun 2004 (Rindarjono, 2006). Program dari Pemerintah yang berkembang selama ini cenderung bersifat  Top  Down  dan hanya bisa dirasakan oleh segelintir  orang  saja (Tunas & Peresthu, 2010).  Sedangkan Pihak Swasta berorientasi pada keuntungan dan focus dalam penyediaan rumah untuk kelas menengah keatas. Di Kecamatan Banyumanik terdapat 35.049 KK, sedangkan hanya terdapat 23.189 unit Rumah (BPS, 2011). Tentu hal ini akan menjadi pertanyaan kemana 11.000 KK lainnya tinggal. Dengan Penelitian yang menggunakan Metode Kuantitatif dengan objeknya adalah Karakteristik MBR, disimpulkan sebuah Perencanaan Perumahan Baru di Kecamatan Banyumanik sebagai salah satu lokasi Peruntukan Perumahan di Kota Semarang (Perda Kota Semarang No. 14 Tahun 2010).

Fulltext View|Download
Keywords: Perencanaan, Perumahan Baru, Masyarakat Berpenghasilan Rendah, Kecamatan Banyumanik

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.