skip to main content

KAJIAN KEMBALI TERHADAP RISIKO TSUNAMI DI KOTA BANDA ACEH

*Dara Zaiyana  -  Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
Imam Buchori  -  Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Kota Banda Aceh merupakan salah satu wilayah yang berpotensi terkena tsunami. Tragedi gempa bumi Samudra Hindia pada 26 Desember 2004 merupakan gempa terbesar dalam kurun waktu 40 tahun terakhir. Ketinggian gelombang muka air laut saat tsunami mencapai daratan (run up height) terukur setinggi 20 meter, genangan (inundation) bisa menghempas daratan sejauh 8 kilometer jauhnya dari pinggir pantai sehingga 50% dari semua bangunan rusak akibat terkena gelombang tsunami. Selama hampir 10 tahun setelah kejadian gempa dan tsunami tersebut, Kota Banda Aceh telah pulih kembali dalam menjalankan peran pentingnya dalam tatanan aspek kehidupan masyarakat Aceh sebagai ibukota Provinsi Aceh, bahkan pembangunan yang telah dilakukan relatif lebih maju jika dibandingkan dengan pembangunan sebelum masa tsunami. Pemerintah Kota Banda Aceh juga telah melakukan berbagai macam upaya mitigasi bencana salah satunya yaitu dengan adanya peta risiko bencana tsunami. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat risiko bencana tsunami di Kota Banda Aceh melalui peninjauan kembali dengan menggunakan data dan informasi terbaru dengan menggunakan Sistem Infromasi Geografis (SIG) kemudian mengidentifikasikan wilayah-wilayah mana saja yang berada pada kelas kerentanan rendah, sedang dan tinggi. Penelitian ini dilakukan melalui metode pendekatan kuantitatif. Pengolahan data yang dilakukan untuk mendapatkan risiko tsunami yaitu melalui skoring dan overlay dua komponen, yaitu bahaya (hazard) dan kerentanan (vulnerability). Melalui analisis dan pemodelan SIG analisis bahaya tsunami diklasifikasikan ke dalam 2 zona yaitu tinggi dan rendah. Analisis kerentanan diklasifikasi menjadi 3 zona yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Hasil overlay dan klasifikasi penilaian tingkat kerentanan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Kota Banda Aceh sebagian besar termasuk dalam kategori tingkat kerentanan sedang sebesar 41%. Hal ini disebabkan karena sebagian besar lahan yang akan terdampak tsunami jauh dari pinggir pantai dan untuk analisis risiko secara keseluruhan Kota Banda Aceh memiliki tingkat risiko tsunami yang rendah dengan persentase sebanyak 18%, risiko tsunami yang sedang sebanyak 42% dan risiko tsunami tinggi sebanyak 40%.
Fulltext View|Download
Keywords: Tsunami, Mitigasi Bencana, Risiko, SIG.

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.