BibTex Citation Data :
@article{TPWK6732, author = {Dina Puspita and Djoko Suwandono}, title = {EVALUASI KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA PERMUKIMAN DI KELURAHAN BANDARJO KABUPATEN SEMARANG}, journal = {Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota)}, volume = {3}, number = {4}, year = {2014}, keywords = {Permukiman, sarana prasarana}, abstract = { Perkembangan suatu kota, diiringi pula dengan peningkatan aktivitas masyarakatnya. Peningkatan aktivitas masyarakat menimbulkan perubahan-perubahan fisik lingkungan yang secara tidak sadar dapat meningkatkan permasalahan yang ada di perkotaan. Salah satu permasalahan yang dapat timbul adalah masalah permukiman. Permukiman yang baik, dapat dilihat dari sarana dan prasarana yang ada, dan pemerintah telah menerbitkan peraturan standar sarana dan prasarana permukiman. Di Indonesia kita dapat dengan mudah menemukan permukiman yang tidak atau kurang layak. Salah satu dari permukiman tersebut adalah permukiman Bandarjo, yang memiliki bentuk yang cukup berantakan serta kotor. Melalui kondisi tersebut kita dapat mengobservasi mengenai ketersediaan sarana dan prasarana berdasar standar yaitu menggunakan Peraturan Kementrian Sarana dan Prasarana no 534/2001 mengenai standar pelayanan minimum serata menggunakan persepsi penghuni . Berdasarkan hal tersebut maka dapat ditentukan apakah pra saran a (jalan, drainase, sanitasi, air bersih dan persampahan) dan sarana (pendidikan, kesehatan, perdagangan, sosial budaya dan ruang terbuka hijau) di permukiman Kelurahan Bandarjo telah memadai atau tidak. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan, maka tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan analisis karakteristik sosial ekonomi, analisis ketersediaan sarana prasarana berdasarkan standar dan analisis sarana prasarana berdasarkan persepsi penghuni. Adapun metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi lapangan, penyebaran kuisioner, dan telaah dokumen. Informasi yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah tingkat ketersediaan sarana prasarana di Kelurahan Bandarjo yang telah memadai kecuali persampahan dan ruang terbuka hijau. }, issn = {2338-3526}, pages = {738--747} doi = {10.14710/tpwk.2014.6732}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/pwk/article/view/6732} }
Refworks Citation Data :
Perkembangan suatu kota, diiringi pula dengan peningkatan aktivitas masyarakatnya. Peningkatan aktivitas masyarakat menimbulkan perubahan-perubahan fisik lingkungan yang secara tidak sadar dapat meningkatkan permasalahan yang ada di perkotaan. Salah satu permasalahan yang dapat timbul adalah masalah permukiman. Permukiman yang baik, dapat dilihat dari sarana dan prasarana yang ada, dan pemerintah telah menerbitkan peraturan standar sarana dan prasarana permukiman. Di Indonesia kita dapat dengan mudah menemukan permukiman yang tidak atau kurang layak. Salah satu dari permukiman tersebut adalah permukiman Bandarjo, yang memiliki bentuk yang cukup berantakan serta kotor. Melalui kondisi tersebut kita dapat mengobservasi mengenai ketersediaan sarana dan prasarana berdasar standar yaitu menggunakan Peraturan Kementrian Sarana dan Prasarana no 534/2001 mengenai standar pelayanan minimum serata menggunakan persepsi penghuni. Berdasarkan hal tersebut maka dapat ditentukan apakah prasarana (jalan, drainase, sanitasi, air bersih dan persampahan) dan sarana (pendidikan, kesehatan, perdagangan, sosial budaya dan ruang terbuka hijau) di permukiman Kelurahan Bandarjo telah memadai atau tidak. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan, maka tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan analisis karakteristik sosial ekonomi, analisis ketersediaan sarana prasarana berdasarkan standar dan analisis sarana prasarana berdasarkan persepsi penghuni. Adapun metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi lapangan, penyebaran kuisioner, dan telaah dokumen. Informasi yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah tingkat ketersediaan sarana prasarana di Kelurahan Bandarjo yang telah memadai kecuali persampahan dan ruang terbuka hijau.
Article Metrics:
Last update: