BibTex Citation Data :
@article{TPWK5610, author = {Vega Kirana and Holi Wijaya}, title = {ANALISIS KETERKAITAN PERAN BKM TERHADAP MODAL SOSIAL DALAM PELAKSANAAN PLP-BK DI KELURAHAN PATI LOR}, journal = {Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota)}, volume = {3}, number = {3}, year = {2014}, keywords = {Modal Sosial, Lembaga Masyarakat, PLP-BK}, abstract = { Sebagai salah satu upaya pengentasan kemiskinan oleh pemerintah, (Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas) PLP-BK menjadi sarana bagi masyarakat untuk melakukan kegiatan partisipasi pembangunan. Dalam pelaksanaannya kegiatan PLP-BK dinaungi oleh lembaga masyarakat yang disebut BKM . Sebagai lembaga masyarakat yang mengurusi PLP-BK, BKM memiliki peran penting agar tujuan kegiatan dapat tercapai. Lembaga adalah modal dasar (Social Capital) yang dapat dipandang sebagai aset produktif. Melalui lembaga masyarakat mampu bekerja sama dengan masyarakat lainnya sehingga meningkatkan produktivitas anggotanya baik secara individu maupun keseluruhan (Kartodiharjo, 2005). BKM menjadi tumpuan agar kegiatan PLP-BK dapat berjalan secara terus-menerus (sustainable) dengan menumbuhkan modal sosial di dalam masyarakat. Penelitian menggunakan metode kuantitatif deskriptif untuk mengetahui keterkaitan peran BKM terhadap modal sosial yang ada dalam masyarakat melalui program PLP-BK di Pati Lor. Kelurahan Pati Lor merupakan salah satu wilayah yang mendapatkan bantuan PLP-BK dengan BKM Mekar Sari sebagai perwakilan masyarakat. BKM yang mampu melaksanakan peran dalam PLP-BK dapat menumbuhkan modal sosial masyarakat. Modal sosial menjadi perekat bagi setiap individu, dalam bentuk norma, kepercayaan dan jaringan kerja, sehingga terjadi kerjasama yang saling menguntungkan, untuk mencapai tujuan bersama. Adanya modal sosial dalam PLP-BK berguna untuk mencapai tujuan dan keberlanjutan program. Hasil dari penelitian ini adalah diketahui beberapa keterkaitan antara peran BKM terhadap modal sosial sehingga diharapkan adanya pengoptimalan peran BKM agar modal sosial masyarakat Pati Lor berkembang dengan baik. }, issn = {2338-3526}, pages = {359--370} doi = {10.14710/tpwk.2014.5610}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/pwk/article/view/5610} }
Refworks Citation Data :
Sebagai salah satu upaya pengentasan kemiskinan oleh pemerintah, (Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas) PLP-BK menjadi sarana bagi masyarakat untuk melakukan kegiatan partisipasi pembangunan. Dalam pelaksanaannya kegiatan PLP-BK dinaungi oleh lembaga masyarakat yang disebut BKM . Sebagai lembaga masyarakat yang mengurusi PLP-BK, BKM memiliki peran penting agar tujuan kegiatan dapat tercapai. Lembaga adalah modal dasar (Social Capital) yang dapat dipandang sebagai aset produktif. Melalui lembaga masyarakat mampu bekerja sama dengan masyarakat lainnya sehingga meningkatkan produktivitas anggotanya baik secara individu maupun keseluruhan (Kartodiharjo, 2005). BKM menjadi tumpuan agar kegiatan PLP-BK dapat berjalan secara terus-menerus (sustainable) dengan menumbuhkan modal sosial di dalam masyarakat. Penelitian menggunakan metode kuantitatif deskriptif untuk mengetahui keterkaitan peran BKM terhadap modal sosial yang ada dalam masyarakat melalui program PLP-BK di Pati Lor. Kelurahan Pati Lor merupakan salah satu wilayah yang mendapatkan bantuan PLP-BK dengan BKM Mekar Sari sebagai perwakilan masyarakat. BKM yang mampu melaksanakan peran dalam PLP-BK dapat menumbuhkan modal sosial masyarakat. Modal sosial menjadi perekat bagi setiap individu, dalam bentuk norma, kepercayaan dan jaringan kerja, sehingga terjadi kerjasama yang saling menguntungkan, untuk mencapai tujuan bersama. Adanya modal sosial dalam PLP-BK berguna untuk mencapai tujuan dan keberlanjutan program. Hasil dari penelitian ini adalah diketahui beberapa keterkaitan antara peran BKM terhadap modal sosial sehingga diharapkan adanya pengoptimalan peran BKM agar modal sosial masyarakat Pati Lor berkembang dengan baik.
Article Metrics:
Last update: