BibTex Citation Data :
@article{TPWK5048, author = {Akhsanul Ni’am Laksono and Mussadun Mussadun}, title = {Dampak Aktivitas Ekowisata di Pulau Karimunjawa Berdasarkan Persepsi Masyarakat}, journal = {Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota)}, volume = {3}, number = {2}, year = {2014}, keywords = {Pariwisata, Ekowisata, Pulau Karimunjawa, Pulau Kemujan, Persepsi Masyarakat, Sumber Daya Alam, Ekonomi, Sosial Budaya, Kelembagaan.}, abstract = { Keindahan pantai di Pulau Karimunjawa memiliki daya tarik bagi para turis domsetik maupun mancanegara. Jumlah wisatawan yang datang semakin meningkat. Penambahan jumlah wisatawan itu menguntungkan masyarakat Karimunjawa. Lapangan kerja terbuka luas dan pendapatan masyarakat bertambah. Namun hal ini berdampak negatif pada terumbu karang dan padang lamun yang terus rusak. Penelitian ini melihat dampak terhadap sumberdaya alam, sosial budaya, ekonomi serta kelembagaannya dengan adanya kegiatan pariwisata menurut persepsi masyarakat yang tinggal di sana. Penelitian ini mengindentifikasi karakteristik sumberdaya alam, sosial budaya, ekonomi, dan kelembagaan, kemudian mengidentifikasi jenis pariwisata yang ada di Pulau Karimunjawa. Dari kedua hal tersebut menghasilkan analisis dampak aktifitas wisata terhadap sumberdaya alam, sosial budaya, ekonomi, dan kelembagaan di Pulau Karimunjawa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Dengan melakukan wawancara menggunakan teknik snowball hingga jawaban dari pertanyaan itu berulang dan mengalami kejenuhan. Untuk teknik pengumpulan datanya menggunakan triangulasi, yaitu mengkompilasi hasil observasi, wawancara, dan dari data sekunder baik dari hasil penelitian sebelumnya atau berdasarkan data dari instansi. Pariwisata ini menyebabkan kerusakan pada terumbu karang dan lamun. Menurut penelitian pada tahun 2010 t erumbu karang pada tahun 1991 mencapai 459,952 ha dan pada tahun 2009 mengalami penurunan hingga mencapai 338,408 ha. Pada padang lamun pada tahun 1991 mencapai 198,675 ha dan pada tahun 2009 hanya 162,805 ha . Pada sisi perekonomian masyarakat pun meningkat karena mereka menambah profesi mereka. Selain nelayan mereka juga menjadi penyedia jasa wisata. Namun ada pergeseran sopan santun dengan adanya turis asing yang datang. Dengan adanya pariwisata muncul banyak paguyuban yang membantu BTNK dalam mengontrol wisatawan. Dari hasil penelitian yang ada, didapatkan rekomendasi kepada pemerintah agar memperhatikan kegiatan pariwisata, apabila tidak ada perhatian yang serius dari pemerintah justru dapat menjadi pariwisata yang tidak berkelanjutan. Selain itu kepada masyarakat harus lebih dapat menjaga lingkungannya sendiri. Bila masyarakat tidak menjaga hal tersebut, maka masyarakat dapat menikamati dari sisi ekonomi hanya sesaat saja. }, issn = {2338-3526}, pages = {262--273} doi = {10.14710/tpwk.2014.5048}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/pwk/article/view/5048} }
Refworks Citation Data :
Keindahan pantai di Pulau Karimunjawa memiliki daya tarik bagi para turis domsetik maupun mancanegara. Jumlah wisatawan yang datang semakin meningkat. Penambahan jumlah wisatawan itu menguntungkan masyarakat Karimunjawa. Lapangan kerja terbuka luas dan pendapatan masyarakat bertambah. Namun hal ini berdampak negatif pada terumbu karang dan padang lamun yang terus rusak. Penelitian ini melihat dampak terhadap sumberdaya alam, sosial budaya, ekonomi serta kelembagaannya dengan adanya kegiatan pariwisata menurut persepsi masyarakat yang tinggal di sana. Penelitian ini mengindentifikasi karakteristik sumberdaya alam, sosial budaya, ekonomi, dan kelembagaan, kemudian mengidentifikasi jenis pariwisata yang ada di Pulau Karimunjawa. Dari kedua hal tersebut menghasilkan analisis dampak aktifitas wisata terhadap sumberdaya alam, sosial budaya, ekonomi, dan kelembagaan di Pulau Karimunjawa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Dengan melakukan wawancara menggunakan teknik snowball hingga jawaban dari pertanyaan itu berulang dan mengalami kejenuhan. Untuk teknik pengumpulan datanya menggunakan triangulasi, yaitu mengkompilasi hasil observasi, wawancara, dan dari data sekunder baik dari hasil penelitian sebelumnya atau berdasarkan data dari instansi. Pariwisata ini menyebabkan kerusakan pada terumbu karang dan lamun. Menurut penelitian pada tahun 2010 terumbu karang pada tahun 1991 mencapai 459,952 ha dan pada tahun 2009 mengalami penurunan hingga mencapai 338,408 ha. Pada padang lamun pada tahun 1991 mencapai 198,675 ha dan pada tahun 2009 hanya 162,805 ha. Pada sisi perekonomian masyarakat pun meningkat karena mereka menambah profesi mereka. Selain nelayan mereka juga menjadi penyedia jasa wisata. Namun ada pergeseran sopan santun dengan adanya turis asing yang datang. Dengan adanya pariwisata muncul banyak paguyuban yang membantu BTNK dalam mengontrol wisatawan. Dari hasil penelitian yang ada, didapatkan rekomendasi kepada pemerintah agar memperhatikan kegiatan pariwisata, apabila tidak ada perhatian yang serius dari pemerintah justru dapat menjadi pariwisata yang tidak berkelanjutan. Selain itu kepada masyarakat harus lebih dapat menjaga lingkungannya sendiri. Bila masyarakat tidak menjaga hal tersebut, maka masyarakat dapat menikamati dari sisi ekonomi hanya sesaat saja.
Article Metrics:
Last update: