skip to main content

PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KOPI DALAM KERANGKA PEMBANGUNAN EKONOMI WILAYAH DI KABUPATEN ACEH TENGAH (Studi Kasus: Kabupaten Aceh Tengah)

*Adi Bilhak  -  Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
Samsul Ma'rif  -  Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Perkembangan lingkungan permukiman di Kota Semarang tidak terlepas dari pesatnya laju pertumbuhan penduduknya. Seiring dengan pertumbuhan penduduk di daerah perkotaan Semarang, kebutuhan akan penyediaan prasarana dan sarana permukiman akan meningkat. Namun pemenuhan akan kebutuhan prasarana dan sarana permukiman kurang terpenuhi, sehingga menimbulkan kawasan kumuh. Kecamatan Semarang Timur merupakan salah satu kecamatan di Semarang yang memiliki kawasan kumuh. Permasalahan yang terdapat di Kecamatan Semarang Timur berkaitan dengan kemiskinan dan kesenjangan yang memicu konflik antara pemerintah dan masyarakat. Konflik muncul karena belum diketahuinya karakteristik kawasan kumuh serta metode penanganan yang kurang tepat. Berdasarkan pada permasalahan tersebut, muncul sebuah pertanyaan penelitian yaitu Bagaimana karakteristik kawasan kumuh? Bentuk penanganan yang seperti apakah yang sesuai dengan karakteristik kawasan kumuh tersebut?”.Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mendapatkan data lokasi kawasan kumuh berikut karakteristik dari masing-masing lokasi kawasan kumuh di Kecamatan Semarang Timur serta mendapatkan metode penanganan kawasan kumuh yang sesuai. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif. Analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis normatif. Pengumpulan data kuantitatif menggunakan random sampling dengan cara observasi, wawancara, dan menyebarkan kuisioner kepada responden. Hasil akhir dari penelitian ini adalah sebaran kawasan kumuh berikut karakteristiknya di Kecamatan Semarang Timur meliputi komponen fisik yaitu jaringan jalan, persampahan, air bersih, sanitasi, dan drainase serta komponen non-fisik meliputi partisipasi masyarakat, pendidikan, pendapatan dengan metode penanganan perbaikan kampung yaitu penyempurnaan program Gerdu Kempling  menggunakan konsep TRIBINA.

Fulltext View|Download
Keywords: Karakteristik Kawasan Kumuh, Metode Penanganan, Kawasan Kumuh

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.