skip to main content

PEMODELAN RESIKO BANJIR LAHAR HUJAN PADA ALUR KALI PUTIH KABUPATEN MAGELANG

*Fahrul Hidayat  -  Mahasiswa Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
Iwan Rudiarto  -  Dosen Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Salah satu gunung berapi aktif di Indonesia adalah Gunung Merapi.Tercatat telah mengalami 84 kali peristiwa hingga tahun 2010 dengan rata – rata erupsi adalah 5 tahun sekali. Rangkaian peristiwa pada bencana erupsi gunung berapi tidak dapat dipisahkan dari kerusakan dan kerugian. Peristiwa erupsi Merapi tahun 2010/2011 mengakibatkan kerusakan dan kerugian sebesar Rp 471.468.280.000 dan Rp 417.548.740.000. Salah satu penyebabnya adalah banjir lahar hujan di beberapa alur sungai yang telah merusak banyak infrastruktur, rumah penduduk hingga lahan pertanian. Rangkaian tersebut masih mungkin terjadi yang berarti resiko kerusakan dan kerugian juga masih mungkin khususnya di daerah aliran sungai. Oleh karena itu dilakukan penelitian terhadap resiko banjir lahar hujan di salah satu alur sungai yakni Kali Putih sebagai pengembangan model yang telah ada. Model resiko bersifat dinamis dan selalu memerlukan pembaharuan data agar semakin akurat. Pemodelan resiko tersebut menggunakan tiga komponen utama yakni tingkat bahaya banjir lahar hujan, tingkat kerentanan (fisik, sosial budaya & ekonomi) dan kapasitas. Metode yang digunakan adalah kuantitatif berupa analisis skoring dan overlay terhadap semua variabel yang telah dimasukkan dalam unit spasial administrasi dusun dengan Sistem Informasi Geografis. Didapatkan tingkat resiko 54 dusun terhadap 2 kejadian banjir lahar dingin yang berbeda. Resiko Eksisting (banjir lahar 2010/2011): 2% resiko sangat tinggi, 20% resiko tinggi, 35% resiko sedang, 26% resiko agak rendah, dan 17% resiko sangat rendah. Sedangkan Resiko Prediksi (banjir lahar hasil pemodelan HEC-RAS): 2% resiko sangat tinggi, 20% resiko tinggi, 33% resiko sedang, 28% resiko agak rendah, dan 17% resiko sangat rendah. Setelah dibandingkan dengan hasil pemodelan yang lama (penelitian KESDM & BNPB, 2012), ternyata memiliki perbedaan yang dipengaruhi oleh masukan variabel, skala  penilaian dan data yang berbeda.

Fulltext View|Download
Keywords: model resiko;banjir lahar hujan;SIG

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.