skip to main content

KERENTANAN KOTA BANDA ACEH TERHADAP BENCANA TSUNAMI TAHUN 2013

*Yushar Kurniawan  -  Mahasiswa Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
Holi Bina Wijaya  -  Dosen Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Kerentanan adalah  upaya mengidentifikasi dampak terjadinya bencana berupa   jatuhnya korban jiwa maupun kerugian ekonomi dalam jangka pendek yang terdiri dari hancurnya permukiman infrastruktur, sarana dan prasarana serta bangunan lainnya, maupun kerugian ekonomi jangka panjang berupa terganggunya roda perekonomian akibat trauma maupun kerusakan sumber daya alam lainnya. Analisis kerentanan ditekankan pada kondisi fisik kawasan dan dampak kondisi sosial ekonomi masyarakat lokal (Diposaptono,2005).

Penelitian ini untuk mengidentifikasi Kerentanan kota Banda Aceh menghadapi resiko tsunami dengan pendekatan mitigasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian ini membangun teori berdasarkan pengalaman fenomena bencana tsunami yang pernah terjadi, berdasarkan argumen dengan mencari kebenaran logika berdasarkan aspek terkait. Aspek terkait berupa aspek resiko, karakteristik fisik, pemanfaatan kawasan pesisir, penyediaan kelengkapan perlindungan kawasan pesisir yang rentan tsunami. perhitungan radius/ jarak jangkauan tempat penyelamatan terhadap waktu tanggap tsunami.

Perubahan yang terjadi pada sruktur ruang  dan pola pemanfaatan ruang kota Banda Aceh merupakan bagian dari upaya penataan kembali ruang kota Banda aceh yang telah hancur akibat bencana gempa dan tsunami. sebelum tsunami struktur ruang kota banda aceh dengan tipe konsentris yang terlihat dari pemusatan aktivitas dan kepadatan baik penduduk maupun bangunan pada kawasan pusat kota. Pasca tsunami, struktur ruang kota Banda aceh dikembangkan menjadi multiple nuclei.hal ini melatar belakangi perkembangan kota Banda Aceh yang berada di kawasan pesisir. Bentuk mitigasi yang dilakukan terkait dengan aspek fisik kawasan karakter fisik/ kondisi kawasan pesisir yang intensif terhadap tsunami, ketidaksesuaian pemanfaatan ruang pada kawasan pesisir yang rentan tsunami serta minimnya kebutuhan kelengkapan perlindungan tsunami. Pemerintah menerapkan dua skenario pengembangan kawasan, yakni skenario dengan melakukan perbaikan pola dan struktur ruang dengan memberikan 2 pilihan bagi masyarakat. Adapun skenario tersebut meliputi (1) pindah ke lokasi aman bagi masyarakat yang ingin pindah, dan (2) tetap di lokasi semula namun lokasi tersebut telah dilengkapi sarana dan prasarana perlindungan. Limitasi perkembangan di bagian utara itu dilakukan dengan menerapkan kebijakan disinsentif. bentuk pembatasan perkembangan di bagian utara ini juga dilakukakan dengan menurunkan tingkat layanan wilayah ini, jika sebelumnya kawasan Ulee Lheu merupakan salah satu sub pusat kota Banda Aceh, kini kawasan tersebut diturunkan tingkatannya menjadi kawasan biasa yang tidak di rekomendasikan untuk kegiatan pembangunan. Selain itu perizinan terkait dengan pembangunan pun lebih dipersulit
Fulltext View|Download
Keywords: Kerentanan Tsunami;Pesisir;Mitigasi;Struktur Dan Pola Ruang

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.