skip to main content

ARAHAN INSENTIF DISENTIF UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN KAMPUNG MELAYU SEBAGAI KAWASAN CAGAR BUDAYA KOTA SEMARANG

*Chitra Putri Kinanti  -  Mahasiswa Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
Samsul Marif  -  Dosen Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Kampung Kota dapat dianggap sebagai suatu kawasan yang memiliki kebudayaan dan kondisi sosial yang unik di dalamnya perbedaan karakteristik masyarakatnya. Oleh karena itu, keberadaan kampung kota penting di dalam perkembangan suatu kota sebagai salah satu nilai dan bukti sejarah. Kampung Melayu adalah salah satu kampung yang bersejarah di Kota Semarang yang awal mulanya sebagai kampung yang didiami oleh etnis Melayu dan kawasan kampung ini telah terbentuk pada abad ke-16. Namun, kondisi fisik maupun kondisi sosial, budaya, dan kepercayaan yang terdapat di Kampung Melayu semakin lama semakin memprihatinkan dan semakin menghilang sebagai dampak dari modernisasi perkotaan padahal kawasan Kampung Melayu merupakan salah satu kawasan yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai kawasan cagar budaya. Untuk mempertahankan eksistensi kawasan Kampung Melayu sebagai cagar budaya perlu dilakukan upaya pelestarian dan penyelamatan terhadap warisan sejarah dalam bentuk pemberian insentif

Metode penelitian yang dilakukan dengan menggunakan yaitu metode kuantitatif. Adapun teknik analisis yang diigunakan berupa deskriptif serta analisis komparatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan dua teknik, yaitu teknik primer wawancara, observasi dan dokumentasi, kemudian teknik sekunder dilakukan dengan survey ke instansi-instansi terkait. Metode penentuan sampel dengan metode sample non probability sampling dengan teknik purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel yang dalam mengambil sample memperhatikan faktor-faktor tertentu sehingga tidak semua anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai responden. Purposive sampling dilakukan berdasarkan pertimbangan peneliti dan pengambilan sample dilakukan terhadap responden yang dianggap berkompeten dalam hal pengembangam kawasan kampung Melayu sebagai kawasan cagar budaya

Dengan diketahuinya arahan insentif disentif Kampung Melayu Semarang diharapkan dapat lebih mengembangakan dan melestarikan Melayu sebagai salah satu kawasan cagar budaya Kota Semarang sehingga dapat menjaga eksistensi Kampung Melayu tersebut dan pada akhirnya dapat mengatasi permasalahan dan lebih mengembangkan potensi kesejarahan Kampung Melayu sebagai kawasan cagar budaya melalui upaya arahan insentif disentif.

Fulltext View|Download
Keywords: Insentif;disentif;cagar budaya

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.