skip to main content

Kesesuaian Lahan Permukiman Pada Kawasan Rawan Bencana Tanah Longsor Di Kabupaten Temanggung

*Heru Christanto Hasibuan  -  Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Indonesia
Sri Rahayu  -  Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

The geographical conditions of Indonesia were formed by the three major tectonic plates of the earth that are, the plate of Indo-Australian, Eurasian and Pacific which led to the zone of vulnerable to natural hazard for several regions in Indonesia. Temanggung Regency is one of the regions that were in the zone of vulnerable to natural hazard. Its bumpy topographical condition is starting from the flattened topography at 0-8% up to the steepness more than 40%, which causing the existence of landslide hazard area. Over the last 5 years, Temanggung Regency had suffered at least nine cases of landslide which resulting the loss of life and the material losses in a wide range. Besides was backgrounded by the natural physical condition, it is also triggered by human activity in utilizing the land which does not fit to its designation, especially on the land use settlement. Therefore, an evaluation toward the land use settlement to the landslide-disaster hazard sector in Temanggung Regency will be conducted in this study. From the result of analysis shows that the land use settlement in Temanggung Regency not entirely as it should be, as set out in laws and regulations. Because in its development from 2011 to 2015 was found the comprehensive accretion of land use settlement on the landslide hazard area, especially on the high level and very high level.

Fulltext View|Download

Article Metrics:

  1. Bappeda Kabupaten Temanggung. 2011. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Temanggung 2011-2031. Temanggung: Bappeda Kabupaten Temanggung
  2. Barus, Baba. 1999. Pemetaan Bahaya Longsoran Berdasarkan Klasifikasi Statistik Peubah Tunggal Menggunakan SIG: Studi Kasus Daerah Ciawi-Puncak-Pacet, Jawa Barat. Laboratorium Penginderaan Jauh dan Kartografi, Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
  3. BPS Kabupaten Temanggung. 2016. Kabupaten Temanggung dalam Angka 2015. Temanggung: BPS Kabupaten Temanggung
  4. Hardiyatmo, Hary C. 2012. Tanah Longsor & Erosi: Kejadian dan Penanganan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
  5. Julis, Yulistiani. 2013. Evaluasi Kesesuaian Lahan Permukiman pada Daerah Rawan Bencana di Kabupaten Magelang. Dalam https://yulistianijulis.wordpress.com/2013/12/25/evaluasi-kesesuaian-lahan-permukiman-pada-daerah-rawan-bencana-di-kabupaten-magelang/
  6. Karnawati, D. 2003. Manajemen Bencana Gerakan Tanah. Diktat Kuliah. Yogyakarta: Jurusan Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada
  7. Khadiyanto, Parfi. 2005. Tata Ruang Berbasis pada Kesesuaian Lahan. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
  8. Noor, Djauhari. 2011. Geologi untuk Perencanaan. Yogyakarta: Graha Ilmu
  9. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung No.1 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Temanggung Tahun 2011-2031
  10. Priyono, Kuswaji D., Yuli Priyana & Priyono. 2006. Analisis Tingkat Bahaya Longsor Tanah di Kecamatan Banjarmangu Kabupaten Banjarnegara. Forum Geografi, Vol.20 No.2, Desember 2006:175-189
  11. Undang-Undang No.1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
  12. Undang-Undang No.24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana
  13. Undang-Undang No.26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
  14. Wesnawa, I Gede A.& Putu Indra C. 2014. Geografi Bencana. Yogyakarta: Graha Ilmu

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.