BibTex Citation Data :
@article{TPWK10698, author = {Slamet Febrianto and Joesron Syahbana}, title = {URBANISASI DAN PENGURANGAN KEMISKINAN DI WILAYAH EKS KARESIDENAN PEKALONGAN}, journal = {Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota)}, volume = {5}, number = {1}, year = {2016}, keywords = {Urbanisasi, Pengurangan Kemiskinan, Wilayah Eks Karesidenan Pekalongan}, abstract = { Urbanisasi yang terjadi jelas akan memberikan implikasi yang sangat luas dalam kehidupan masyarakat yang mengalaminya. Satu diantara dampak negatif yang muncul adalah konsentrasi sumber daya pada kawasan potensial (perkotaan) sehingga pada akhirnya berdampak pada adanya diferensiasi pendapatan. Urbanisasi yang telah berjalan begitu cepatnya di Wilayah Eks Karesidenan Pekalongan telah memberikan begitu banyak kemajuan terlihat dari keberadaan 2 kawasan perkotaan yaitu Kota Tegal dan Pekalongan. Namun di sisi lain angka kemiskinan belum juga berkurang secara signifikan. Penelitian ini menggunakan data selama 10 tahun sejak tahun 2000 hingga 2010. Setelah dilakukan analisis akhirnya menghasilkan suatu temuan, yaitu kabupaten atau kota yang memiliki tingkat urbanisasi tinggi, ternyata memiliki tingkat pengurangan kemiskinan yang rendah, yaitu pada Kota Pekalongan dan Kota Tegal. Sebaliknya kondisi berbeda terjadi di daerah dengan tingkat urbanisasi di bawah kedua perkotaan tersebut seperti Kabupaten Tegal, Pekalongan dan Brebes. Walaupun memiliki tingkat urbanisasi lebih rendah, namun pengurangan kemiskinan yang terjadi jauh lebih baik dibandingkan kedua kota tersebut. Hasil temuan ini menjelaskan bahwa urbanisasi di kawasan perkotaan belum mampu mengurangi kemiskinan secara signifikan. }, issn = {2338-3526}, pages = {51--57} doi = {10.14710/tpwk.2016.10698}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/pwk/article/view/10698} }
Refworks Citation Data :
Urbanisasi yang terjadi jelas akan memberikan implikasi yang sangat luas dalam kehidupan masyarakat yang mengalaminya. Satu diantara dampak negatif yang muncul adalah konsentrasi sumber daya pada kawasan potensial (perkotaan) sehingga pada akhirnya berdampak pada adanya diferensiasi pendapatan. Urbanisasi yang telah berjalan begitu cepatnya di Wilayah Eks Karesidenan Pekalongan telah memberikan begitu banyak kemajuan terlihat dari keberadaan 2 kawasan perkotaan yaitu Kota Tegal dan Pekalongan. Namun di sisi lain angka kemiskinan belum juga berkurang secara signifikan. Penelitian ini menggunakan data selama 10 tahun sejak tahun 2000 hingga 2010. Setelah dilakukan analisis akhirnya menghasilkan suatu temuan, yaitu kabupaten atau kota yang memiliki tingkat urbanisasi tinggi, ternyata memiliki tingkat pengurangan kemiskinan yang rendah, yaitu pada Kota Pekalongan dan Kota Tegal. Sebaliknya kondisi berbeda terjadi di daerah dengan tingkat urbanisasi di bawah kedua perkotaan tersebut seperti Kabupaten Tegal, Pekalongan dan Brebes. Walaupun memiliki tingkat urbanisasi lebih rendah, namun pengurangan kemiskinan yang terjadi jauh lebih baik dibandingkan kedua kota tersebut. Hasil temuan ini menjelaskan bahwa urbanisasi di kawasan perkotaan belum mampu mengurangi kemiskinan secara signifikan.
Article Metrics:
Last update: