skip to main content

URBANISASI DAN PENGURANGAN KEMISKINAN DI WILAYAH EKS KARESIDENAN PEKALONGAN

*Slamet Febrianto  -  Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Indonesia
Joesron Alie Syahbana  -  Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Urbanisasi yang terjadi jelas akan memberikan implikasi yang sangat luas dalam kehidupan masyarakat yang mengalaminya. Satu diantara dampak negatif yang muncul adalah konsentrasi sumber daya pada kawasan potensial (perkotaan) sehingga pada akhirnya berdampak pada adanya diferensiasi pendapatan. Urbanisasi yang telah berjalan begitu cepatnya di Wilayah Eks Karesidenan Pekalongan telah memberikan begitu banyak kemajuan terlihat dari keberadaan 2 kawasan perkotaan yaitu Kota Tegal dan Pekalongan. Namun di sisi lain angka kemiskinan belum juga berkurang secara signifikan. Penelitian ini menggunakan data selama 10 tahun sejak tahun 2000 hingga 2010. Setelah dilakukan analisis akhirnya menghasilkan suatu temuan, yaitu kabupaten atau kota yang memiliki tingkat urbanisasi tinggi, ternyata memiliki tingkat pengurangan kemiskinan yang rendah, yaitu pada Kota Pekalongan dan Kota Tegal. Sebaliknya kondisi berbeda terjadi di daerah dengan tingkat urbanisasi di bawah kedua perkotaan tersebut seperti Kabupaten Tegal, Pekalongan dan Brebes. Walaupun memiliki tingkat urbanisasi lebih rendah, namun pengurangan kemiskinan yang terjadi jauh lebih baik dibandingkan kedua kota tersebut. Hasil temuan ini menjelaskan bahwa urbanisasi di kawasan perkotaan belum mampu mengurangi kemiskinan secara signifikan.

 

Fulltext View|Download
Keywords: Urbanisasi, Pengurangan Kemiskinan, Wilayah Eks Karesidenan Pekalongan

Article Metrics:

  1. Bhattacharyya, S., & Resosudarmo, B. P. (2014). Growth , Growth Accelerations , and the Poor : Lessons from Indonesia. World Development, 66, 154–165
  2. BPS. (2014). Statistik Nasional Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistik
  3. Brandful, P., Erdiaw-kwasie, M. O., & Amoateng, P. (2014). Rethinking sustainable development within the framework of poverty and urbanisation in developing countries. Environmental Development, 13, 18–32
  4. Buhaug, H., & Urdal, H. (2013). An urbanization bomb? Population growth and social disorder in cities. Global Environmental Change, 23(1), 1–10
  5. Cameron, L. A. (2000). Poverty and inequality in Java : examining the impact of the changing age , educational and industrial structure. Journal of Development Economics, 62, 149–180
  6. Christiaensen, L., & Todo, Y. (2014). Poverty reduction during the rural-urban transformation - The role of the missing middle. World Development, 63, 43–58
  7. Daldjoeni, N. (1996). Geografi Kota dan Desa. Salatiga: Alumni
  8. Donaldson, J. a. (2008). Growth is Good for Whom, When, How? Economic Growth and Poverty Reduction in Exceptional Cases. World Development, 36(11), 2127–2143
  9. Gilbert, A., & Gugler, J. (1996). Cities, Poverty and Development : Urbanization in Third World. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya
  10. Kalwij, A., & Verschoor, A. (2007). Not by growth alone: The role of the distribution of income in regional diversity in poverty reduction. European Economic Review, 51(4), 805–829
  11. Knox, P. L. (1994). Urbanization : An Introduction to Urban Geography. Englewood Cliffs: Prentice-Hall, Inc
  12. Naylor, R. L., & Falcon, W. P. (2000). Is the locus of poverty changing ? Food Policy, 9192(95), 501–518
  13. Njoh, A. J. (2003). Urbanization and development in sub-Saharan Africa. Cities, 20(3), 167–174
  14. Potter, R. B., & Lloyd-Evans, S. (1998). The City in The Developing World. Esex: Addison Wesley Lingman Limited
  15. Qadeer, M. A. (2004). Urbanization by implosion. Habitat International, 28, 1–12
  16. Ravallion, M. (2001). Growth , Inequality and Poverty : Looking Beyond Averages. World Development, 29(11), 1803–1815
  17. Yunus, H. S. (2006). Megapolitan: Konsep, Problematika dan Prospek (1st ed.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.