slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor
MODEL HARGA LAHAN KOTA MAGELANG (Studi Kasus: Kota Magelang) | Wijayanti | Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota) skip to main content

MODEL HARGA LAHAN KOTA MAGELANG (Studi Kasus: Kota Magelang)

*Prastika Wijayanti  -  Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
Widjonarko Widjonarko  -  Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Lahan tidak hanya merupakan kebutuhan bermukim, tetapi juga tempat untuk berinteraksi sosial dan menjalankan aktivitas.               Peningkatan jumlah penduduk akan meningkatkan kebutuhan lahan sehingga mempengaruhi persaingan harga lahan. Hal itu terjadi di Kota Magelang.  Keberadaan pusat kota sebagai pusat aktivitas penduduk di Kota Magelang yang ditunjang dengan sarana prasarana mempengaruhi variasi guna lahan tertentu yang cenderung memiliki nilai ekonomis tinggi. Keterbatasan lahan dan persaingan harga lahan di pusat kota mempengaruhi perkembangan lahan ke area-area di luar kawasan tersebut. Selain itu, jaringan jalan arteri menjadi penghubung pusat kota hingga luar kota, sehingga mempengaruhi peningkatan harga lahannya. Selanjutnya, melalui pemodelan harga lahan yang dilakukan dalam penelitian ini, diharapkan dapat membantu pembaca dalam melakukan estimasi harga lahan Kota Magelang melalui model harga lahan yang dilakukan dengan analisis regresi berganda.

Pendekatan dalam kegiatan analisis penelitian ini yaitu dengan metode kuantitatif dengan pengujian variabel-variabel pengaruh harga lahan di Kota Magelang. Analisis dilakukan untuk memodelkan harga lahan pasar dan harga lahan NJOP (Nilai Jual Objek Pajak). Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, model regresi yang sesuai dengan wilayah studi yaitu Y1 (Harga Lahan Menurut NJOP) = 1,556 - (0,248 . Jarak terhadap pusat kota) – (0,146 . Jarak terhadap jalan arteri) + (0,258 . Penggunaan lahan) + (0,725 . Jaringan air bersih) + (0,248 . Lebar jalan) dan Y2 (Harga Lahan Pasar) = 0,544 – (0,179 . Jarak terhadap pusat kota) – (0,168 . Jarak terhadap jalan arteri) + (0,237 . Penggunaan lahan) + (0,689 . Jaringan air bersih) + (0,284 . Lebar jalan). Berdasarkan analisis statistik yang dilakukan, variabel jarak terhadap pusat kota, jarak terhadap jalan arteri, pengunaan lahan, jaringan air bersih dan lebar jalan berpengaruh terhadap harga lahan NJOP maupun  harga lahan pasar. Selain itu, hasil analisis penelitian juga menunjukkan bahwa terjadi hubungan positif antara harga lahan NJOP dan harga lahan pasar.

Fulltext View|Download
Keywords: Model, Harga lahan, Kota Magelang

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.