BibTex Citation Data :
@article{JTP9788, author = {Muhammad Prawira and Sarjito Sisworo}, title = {PENGARUH PERBEDAAN SUHU TERHADAP KEKUATAN IMPACT ALUMUNIUM 5083 HASIL PENGELASAN TUNGSTEN INERT GAS}, journal = {Jurnal Teknik Perkapalan}, volume = {3}, number = {3}, year = {2015}, keywords = {Impact Strenght; Aluminium 5083; TIG and Temperature}, abstract = { Alumunium terdiri dari beberapa kelompok yang dibedakan berdasarkan paduan penyusunnya. Alumunium 5083 merupakan paduan alumunium dengan magnesium (Mg), Material aluminium 5083 mempunyai sifat tahan korosi terutama terhadap korosi air laut sehingga banyak digunakan sebagai material bangunan kapal. Perlakuan suhu dapat didefinisikan sebagai suatu kombinasi operasi suhu panas dan dingin terhadap logam dan paduannya, dimana perlakuan suhu ini diberikan pada logam atau paduan untuk memperoleh sifat-sifat tertentu dan Ketangguhan suatu material Metode impact yang di gunakan adalah metode charpy dengan mengikuti standart spesimen ASTM E 23 dan di las dengan lasan tungsten inert gas dimana elektroda pengelasan menggunakan AWS E 4043 dengan posisi 1G sambungan double v-butt joint 60º. Dari hasil pengujian di dapatkan rata-rata kuat impact pada pada suhu -20ºC sebesar 0,03 J/mm 2 , pada suhu -10ºC sebesar 0,03 J/mm 2 , pada suhu 0ºC sebesar 0,04 J/mm 2 , pada suhu kamar(32ºC) sebesar 0,04 J/mm 2 , pada suhu 50ºC sebesar 0,05 J/mm 2 dan pada suhu 150ºC sebesar 0,03 J/mm 2 .Dari data ini dapat di simpulkan kuat impact yang terbesar yaitu pada suhu 50ºC sebesar 0,05 J/mm 2 . Karekteristik Hasil pengelasan TIG aluminium 5083 terhadap perubahan suhu adalah campuran ,di lihat dari hasil perpatahan yaitu kombinasi dari ulet ke getas. }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval/article/view/9788} }
Refworks Citation Data :
Alumunium terdiri dari beberapa kelompok yang dibedakan berdasarkan paduan penyusunnya. Alumunium 5083 merupakan paduan alumunium dengan magnesium (Mg), Material aluminium 5083 mempunyai sifat tahan korosi terutama terhadap korosi air laut sehingga banyak digunakan sebagai material bangunan kapal. Perlakuan suhu dapat didefinisikan sebagai suatu kombinasi operasi suhu panas dan dingin terhadap logam dan paduannya, dimana perlakuan suhu ini diberikan pada logam atau paduan untuk memperoleh sifat-sifat tertentu dan Ketangguhan suatu material
Metode impact yang di gunakan adalah metode charpy dengan mengikuti standart spesimen ASTM E 23 dan di las dengan lasan tungsten inert gas dimana elektroda pengelasan menggunakan AWS E 4043 dengan posisi 1G sambungan double v-butt joint 60º.
Dari hasil pengujian di dapatkan rata-rata kuat impact pada pada suhu -20ºC sebesar 0,03 J/mm2 , pada suhu -10ºC sebesar 0,03 J/mm2 , pada suhu 0ºC sebesar 0,04 J/mm2 , pada suhu kamar(32ºC) sebesar 0,04 J/mm2 , pada suhu 50ºC sebesar 0,05 J/mm2 dan pada suhu 150ºC sebesar 0,03 J/mm2.Dari data ini dapat di simpulkan kuat impact yang terbesar yaitu pada suhu 50ºC sebesar 0,05 J/mm2. Karekteristik Hasil pengelasan TIG aluminium 5083 terhadap perubahan suhu adalah campuran ,di lihat dari hasil perpatahan yaitu kombinasi dari ulet ke getas.
Last update:
Jurnal Teknik Perkapalan oleh http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval disebarluaskan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License