BibTex Citation Data :
@article{JTP8602, author = {Wildan Suryaningrat and Imam Mulyatno and Muhammad Iqbal}, title = {ANALISA KEKUATAN FIX STINGER PADA S LAY BARGE UNTUK INSTALASI PERPIPAAN BAWAH LAUT}, journal = {Jurnal Teknik Perkapalan}, volume = {3}, number = {2}, year = {2015}, keywords = {Analisa kekuatan; Struktur; S Lay Barge; Instalasi Pipa bawah laut; Deformasi bentuk; Metode Elemen Hingga}, abstract = { Metode penginstalan pipa bawah laut yang paling banyak digunakan saat ini adalah metode S Lay. Banyak digunakan karena eksplorasi minyak dan gas saat ini masih berkisar pada laut dangkal yang mempunyai kedalaman dibawah 300 meter. Untuk mempertahankan bentuk pipa pada saat instalasi S Lay barge memerlukan struktur pendukung berupa konstruksi tiang – tiang yang dilengkapi dengan roller disebut Stinger yang terbuat dari material baja STPG 410. Tujuan utama Stinger adalah untuk mengatur lendutan pipa pada daerah overbend agar sesampainnya pipa pada dasar laut mempunyai derajat kedatangan yang aman sehingga mencegah terjadinya buckling . kedalaman laut yang semakin dalam berakibat tegangan yang diterima stinger akan semakin besar, akibat beban pipa yang diterima oleh stinger .Oleh karena itu tugas akhir ini akan mengkaji kekuatan Fix Stinger SEA 004 yang dimiliki oleh McDermott Middle East dengan metode elemen hingga. Dan dari hasil analisa menunjukan bahwasannya Stinger masih mampu menginstal pipa berdiameter 3 meter, lebih besar dari ketentuan fabrikator yang mencapai 0,75 meter. Serta kdalaman laut hingga 400 meter lebih dari batas instalasi S Lay yang biasanya hanya sampai kedalaman 300 meter. Dari hasil pengujian menunjukan bahwasannya variasi beban terbesar terjadi pada model IV dengan beban sebesar 289 N/mm 2 pada node26. Dengan mengalami deformasi sebesar 20512 mm. Hasil tersebut masihdinyatakan aman menurut rules ASTM A53 karena Yield Material baja STPG sebesar 360 N/mm 2 }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval/article/view/8602} }
Refworks Citation Data :
Metode penginstalan pipa bawah laut yang paling banyak digunakan saat ini adalah metode S Lay. Banyak digunakan karena eksplorasi minyak dan gas saat ini masih berkisar pada laut dangkal yang mempunyai kedalaman dibawah 300 meter. Untuk mempertahankan bentuk pipa pada saat instalasi S Lay barge memerlukan struktur pendukung berupa konstruksi tiang – tiang yang dilengkapi dengan roller disebut Stinger yang terbuat dari material baja STPG 410. Tujuan utama Stinger adalah untuk mengatur lendutan pipa pada daerah overbend agar sesampainnya pipa pada dasar laut mempunyai derajat kedatangan yang aman sehingga mencegah terjadinya buckling. kedalaman laut yang semakin dalam berakibat tegangan yang diterima stinger akan semakin besar, akibat beban pipa yang diterima oleh stinger.Oleh karena itu tugas akhir ini akan mengkaji kekuatan Fix Stinger SEA 004 yang dimiliki oleh McDermott Middle East dengan metode elemen hingga. Dan dari hasil analisa menunjukan bahwasannya Stinger masih mampu menginstal pipa berdiameter 3 meter, lebih besar dari ketentuan fabrikator yang mencapai 0,75 meter. Serta kdalaman laut hingga 400 meter lebih dari batas instalasi S Lay yang biasanya hanya sampai kedalaman 300 meter. Dari hasil pengujian menunjukan bahwasannya variasi beban terbesar terjadi pada model IV dengan beban sebesar 289 N/mm2 pada node26. Dengan mengalami deformasi sebesar 20512 mm. Hasil tersebut masihdinyatakan aman menurut rules ASTM A53 karena Yield Material baja STPG sebesar 360 N/mm2
Last update:
Jurnal Teknik Perkapalan oleh http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval disebarluaskan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License